Penelitian ini bertujuan untuk kekerabatan bahasa Angkola, bahasa Simalungun, dan bahasa Toba. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data leksikostastik dan glotokronologi. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa metode wawancara dan simak dengan teknik sadap dan teknik rekam. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kosakata dasar yang berisi daftar 200 kosakata Swadesh. Sumber data penelitian ini berupa bentuk lisan dan tulisan bersumberkan langsung dari hasil wawancara penutur. (1) Kekerabatan antara bahasa Angkola dan bahasa Simalungun terdapat 85 pasangan identik, 30 pasangan berkorespondensi fonemis, 5 pasangan mirip secara fonetik, dan 3 pasangan dengan satu fonem berbeda. (2) Kekerabatan antara bahasa Angkola dan bahasa Toba terdapat 106 pasangan identik, 18 pasangan berkorespondensi fonemis, 4 pasangan mirip secara fonetik dan 3 pasangan dengan satu fonem berbeda. (3) Kekerabatan antara bahasa Simalungun dan bahasa Toba terdapat 78 pasangan identik, 28 pasangan berkorespondensi fonemis, 2 pasangan mirip secara fonetik, dan 5 pasangan dengan satu fonem berbeda. Kata kunci—kekerabatan Bahasa, Bahasa Angkola, Bahasa Simalungun, Bahasa Toba
Penelitian ini menjelaskan perubahan dan pewarisan bunyi vokal PAN ke dalam bahasa Angkola (BA) dan bahasa Simalungun (BS). Linguistik Historis Komparatif(LHK) adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang digunakan ialah 200 daftar kosakata swadesh dan pengumpulan data tulis ialah dengan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik sadap. Pengkajian data menggunakan metode perbandingan historis. Penyajian hasil analisis akan dilakukan dengan cara penyajian formal. Berdasarkan analisis ditemukan pewarisan linear (retensi) dalam bahasa Angkola */a/ → /a/, */i/→ /i/, */u/ → /u/, dan pewarisan fonem vokal PAN secara inovasi */a/ → /E/, */ ə / → /o/. Pewarisan proto austronesia pada bahasa Simalungun secara linear */a/ → /a/, */i/→ /i/, dan pewarisan fonem vokal PAN secara inovasi */ ə / → /o/. This research discusses the changes and inheritance of the PAN vowels into Angkola (BA) and Simalungun (BS) languages. This research was conducted using a comparative historical linguistic approach. The data used were 200 swadesh vocabulary and the method collected in collecting written data was the observation method followed by the tapping technique. The study of data used the historical comparison method. Presentation of the results of the analysis will be carried out by means of a formal presentation. Based on the analysis, it was found that linear inheritance (retention) in Angkola language * / a / → / a /, * / i / → / i /, * / u / → / u /, and innovation of the PAN vowel phoneme * / a / → / E /, * / ə / → / o /. The inheritance of the proto austronesian in the Simalungun is linear * / a / → / a /, * / i / → / i /, and the innovative inheritance of the vowel phoneme PAN * / ə / → / o /.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.