The result of the preliminary study in Apit Aik hamlet has found that the 7 toddlers have stunted problems and from the anamnesis the study has found that mothers lack knowledge about how to fulfill the balanced nutrition for toddlers. As a health institution, the faculty of health sciences tried to participate in efforts to reduce stunting rates by conducting counseling activities and training in the manufacture of complementary feeding foods. The purpose of this community service activity is to help mothers with stunted children understand what stunting is, balanced/nutritious nutrition, and can make processed complementary foods for their toddlers. The location of this community service activity is Apit Aik hamlet, Gunung sari District, West Lombok, and West Nusa Tenggara. The target is mothers with stunting children, the 7 people in total. In the process of activities, the methods were used lectures, discussions, demonstrations, and also by giving leaflets to participants. Before and after the activities, the participants have given a questionnaire to evaluate the material provided. The progress of the community service activity evaluation showed an increase in participants' learning from the lack level of the 4 people, 57.1% to the level of good knowledge of the 6 people or 85.7%. Based on the result, it is significant to carry out similar activities followed by an evaluation of the nutritional status of children under five with stunting. ABSTRAK Hasil studi pendahuluan di dusun Apit Aik ditemukan 7 orang batita mengalami stunting dan dari anamnesis didapatkan adanya pengetahuan yang kurang pada ibu tentang bagaimana pemenuhan nutrisi seimbang pada balita. Sebagai institusi kesehatan, fakultas ilmu kesehatan berusaha ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan angka stunting, dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan makanan MP-ASI. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu ibu dengan anak stunting untuk memahami apa itu stunting, gizi seimbang/bergizi serta dapat membuat olahan makanan bergizi MP-ASI untuk balita mereka. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di dusun Apit Aik, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sasarannya adalah ibu dengan anak stunting yang berjumlah 7 orang. Dalam proses kegiatan metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi, serta pemberian leaflet pada peserta. Sebelum dan setelah kegiatan peserta diberikan kuesioner untuk dapat mengevaluasi materi yang diberikan. Hasil evaluasi memperlihatkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta dari tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 4 orang atau 57.1% menjadi tingkat pengetahuan baik sebanyak 6 orang atau 85,7%. Berdasarkan hal tersebut diatas penting untuk dilakukan kegiatan serupa dengan diikuti evaluasi pada status gizi balita dengan stunting.
Stroke masih menjadi permasalahan kesehatan prioritas karena merupakan penyebab penyakit ke 2 (dua) di dunia. Manajemen pre-hospital stroke merupakan pelayanan ke pasien pertama kali ditemukan dan selama proses transportasi hingga pasien berada pada pelayanan kesehatan. Penanganan yang cepat dan tepat merupakan salah satu kunci penting dalam mengurangi kematian dan meminimalkan kerusakan otak yang ditimbulkan oleh stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini 33 orang diambil dengan teknik consecutive sampling, instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram : pertama, usia 26-35 sebanyak 12 orang (36.7%). Kedua, pendidikan SMA sebanyak 14 orang (42.4%). Ketiga, Pekerjaan non-kesehatan sebanyak 16 orang (48.5%). Keempat, tidak ada pengalam merawat pasien stroke sebanyak 16 orang (48.5%). Dan terakhir, tidak mendapat informasi terkait dengan penanganan pre-hospital pada pasien stroke sebanyak 15 orang (45.5). Kurangnya pengetahuan keluarga harus menjadi perhatian tim kesehatan, terkait dengan faktor diatas, tim kesehatan harus memberikan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi kepada keluarga atau masyarakat, dengan harapan keluarga dan masyarakat dapat memberikan penanganan yang tepat pada pasien ketika mengalami serangan stroke sebelum mereka dibawa ke rumah sakit.
Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di Indonesia. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 ditemukan prevalensi stroke di Indonesia sebesar 10,9 per 1.000 penduduk. Stroke saat ini harus dipandang sebagai kedaruratan medis selain serangan jantung. Keterlambatan untuk mendapatkan pertolongan medis dapat meningkatkan jumlah kematian dan kecacatan (Morton, Fontaine, Hudak & Gallo, 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke di RSUD Kota Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mencoba mendeskripsikan atau menggambarkan pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital pada pasien stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini 33 orang diambil dengan teknik consecutive sampling, instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menujukkan pengetahuan keluarga tentang penanganan pre-hospital sebanyak 5 responden (15%) pada kategori baik, sebanyak 12 responden (36%) pada kategori cukup, dan sebanyak 16 responden (48%) pada kategori kurang. Ketidaktauan keluarga tentang penanganan stroke dapat disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan baik dari petugas kesehatan maupun dari media informasi lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh health education video project dalam proses discharge planning untuk meningkatkan kesiapan keluarga dalam merawat pasien stroke. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest and posttest with control group design. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling. Pengukuran tingkat kesiapan responden menggunakan kuesioner dan checklist tentang perawatan pasien stroke di rumah. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p value (0,000)<α (0,05) artinya health education video project dalam proses discharge planning meningkatkan kesiapan keluarga dalam merawat pasien stroke di rumah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.