This research is aimed to describe the related library management MAN 1 Malakaji based on National Standar Library (SNP). The research is qualitative by using data collection methode through observation, interview and document. The result showed that the library in MAN 1 Malakaji is still managed simply. Facalities and infrastructure, collections, librariries and library services, as indicator in the management of libraries in MAN 1 Malakaji can not be fulfilled maximally. But on the other hand stakeholder, role in managing and developing librarian at MAN 1 Malakaji have big share either government, school and society.
This paper aims to describe and interpret the content of the Tahṣīlul Fawāid text, related to the harmonious encounter between religion and community culture in medicine as in the Tahṣīlul Fawāid text. The philological approach used in this paper uses a single manuscript edition. Transliteration and translation are steps taken to understand the content of the manuscript. The results show that the Tahṣīlul Fawāid Manuscript is one of the manuscripts written in the Bugis language. The manuscript consists of forty-five chapters, 18 of which are chapters related to medical practice, namely treatment with verses from the Qur'an, amulets, and herbal plants. The contents of the Tahṣīlul Fawāid manuscript cannot be separated from the cultural context of the community in relation to Islamic values that are harmoniously intertwined. In addition, the practice of traditional medicine in the text has now been practiced by health workers while treating their patients. Keywords: Bugis culture, Medical practice, Religious harmony, Tahṣīlul Fawāid Tulisan ini bertujuan mendiskripsikan dan menginterpretasikan kandungan naskah Tahṣīlul Fawāid, terkait pertemuan harmoni antara agama dan budaya masyarakat dalam pengobatan sebagaimana dalam naskah Tahṣīlul Fawāid. Pendekataan filologi yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan edisi naskah tunggal. Adapun transliterasi dan penerjemahan menjadi langkah yang dilakukan untuk memahami kandungan naskah. Hasil tulisan menunjukkan bahwa naskah Tahṣīlul Fawāid merupakan salah satu naskah yang ditulis dalam bahasa Bugis. Naskah terdiri dari empat puluh lima bab, 18 bab di antara merupakan bab terkait praktik pengobatan, yakni pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, azimat, maupun tanaman herbal. Isi naskah Tahṣīlul Fawāid, tidak dapat dipisahkan dengan konteks budaya masyarakat kaitannya dengan nilai-nilai keislaman yang terjalin secara harmoni. Di samping itu, praktik pengobatan tradisional dalam naskah, saat ini telah dipraktikkan oleh para tenaga-tenaga kesehatan ketika sedang mengobati pasiennya. Kata Kunci: Budaya bugis, Harmoni agama, Praktik pengobatan, Tahṣīlul Fawāid
Penelitian ini bertujuan mengambarkan sejarah dan perkembangan Islam dan Kristen di Tanah Bugis Soppeng. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam dan Kristen menjadi anutan bagi masyarakat Bugis di Tanah Soppeng, yang nota bene bahwa orang Bugis tentulah beragama Islam, namun tidak demikian adanya di Tanah Bugis Soppeng. Tampak bahwa Kekristenan di Sulawesi Selatan lebih dahulu masuknya agama Islam sebagai agama resmi di seluruh kerajaan di Sulawesi Selatan. Kristen masuk di Sulawesi Selatan sekitar abad- ke 15-16 khususnya Katolik yang berlangsung lebih 100 tahun 1530-an-1668). Sedangkan Islam masuk di Sulawesi Selatan disebarkan oleh tiga datuk pada akhir abad ke- 16. Namun demikian walaupun kehadiran agama Kiristen di Sulawesi Selatan, namun pada kenyataan bahwa masuknya Kristen dan Katolik di Tanah Bugis Soppeng diperkirakan tahun 1935-1940, sehingga Islam jauh lebih dahulu menjadi agama anutan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keberadaan kelompok Ilmu Mukjizat Salat di Desa Wonggahu Kecamatan Paguyaman Kabupaten. Boalemo terkait pemahaman dan praktik keagamaan yang dilakukan selama ini. Metode pengumpulan data melalui observasi terhadap pengamalan kelompok ilmu mukjizat salat, pendalaman melalui wawancara terhadap kemunculan serta pemahaman dan pengamalan keagamaan yang dilakukan serta penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pemahaman Ilmu Mukjizat Salat. Hasil penelitian menujukkan bahwa Ilmu Mukjizat Salat adalah kelompok yang mendalami tentang kekuatan salat yang dianggap telah lama terputus, sehingga pada tahun 1994 Muhammad Nasir (penerima pertama) memperoleh kekuataan gaib yang secara tiba-tiba melalui mukjizat atau hidayah, sehingga dapat berkomunikasi dengan sesuatu yang gaib. Dalam Ilmu Mukjizat Salat terdapat beberapa amalan yang harus dilaksanakan oleh setiap anggotanya, di samping terdapat pula beberapa pemahaman keagamaan yang diajarkan kepada setiap anggota atau calon anggota. Penelitian ini merekomendasikan perlunya melakukan pembinaan dan peningkatan pemahaman keagamaan masyarakat agar tidak mudah memasuki sebuah aliran atau kelompok keagamaan yang berbeda dengan pemahaman dan praktik keagamaan yang mainstream.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.