Kemampuan menghafal AlQuran melatih anak untuk berkonsentrasi tinggi. Semakin banyak ayat yang bisa dihafal oleh anak dan hafalannya ini terpelihara dengan baik, berarti konsentrasi anak akan semakin tinggi. Pada umumnya semakin banyak ayat yang dihafal, semakin cepat untuk menghafal ayat-ayat lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi proses perbaikan konsentrasi menjadi semakin tinggi, apabila semakin banyak ayat-ayat Al Quran yang dihafal. Konsentrasi yang tinggi akan melatih anak untuk memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi yang baik.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2 Populasi penelitian adalah seluruh Mahasiswa semester II FITK UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo TA 2016/2017. Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen IIA sebagai kelas tahfidz terdiri dari 23 mahasiswa dan kelas IIB sebagai kelas kontrol (non tahfidz) terdiri dari 23 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk HOTS, dokumentasi untuk indeks prestasi mahasiswa, dan angket untuk data motivasi berprestasi mahasiswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava dua jalan dengan bantuan software SPSS 14.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada pengaruh aktivitas menghafal AlQuran terhadap higher order thingking skils (HOTS) dengan ; 2) Ada pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap higher order thingking skils (HOTS) ; 3) Ada interaksi antara aktivitas menghafal dan motivasi berprestasi terhadap higher order thingking skils (HOTS) dengan ;
The purpose of this study was to analyze the k-medoids method in conducting cluster mapping in the ratio of the number of students and teachers in Indonesia by region, especially at the elementary school level. The data source is secondary obtained from the Ministry of Education and Culture which is processed by the Central Statistics Agency (abbreviated as BPS) in the BPS Catalog: 4301008 concerning the Portrait of Indonesian Education. The analysis process uses the help of Rapid Miner software by using parameters of the Davies Bouldin Index (DBI) and Performance (Classification). By using three cluster labels, namely the high cluster (K1), normal cluster (K2) and poor cluster (K3), it was found that 3 provinces were in the high cluster, 9 provinces were in the normal cluster and 22 provinces were in the fewer clusters. By testing the cluster results (k = 3) through the DBI parameter the value = 0.587 was obtained. This shows that the results of the cluster formed are optimal (the smaller the better). The test results with the parameter Performance (Classification) show the results of classification error = 2.50%. The results of the research can be used as information to determine the ratio of students and teachers because the higher the value of this ratio means that the level of teacher supervision and attention to students is reduced so that the quality of teaching tends to be lower.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran lebih mendalam tentang konsep kecepatan waktu dalam teori relativitas Einstein, yang ditinjau dari Al-Quran Surat Al-Ma’ârij ayat 4. Dengan menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) dicoba untuk menelaah dan menganalisis buku-buku yang berkaitan langsung maupun tidak langsung. Pada penjelasan teori, digunakan teknik berpikir deduktif dan induktif. Dalam analisis, digunakan teknik komparatif (perbandingan), yaitu dengan membandingkan konsep sains dan konsep Al-Qur`an secara umum, dan membandingkan penafsiran isi surat Al-Ma’ârij ayat 4 terkait konsep kecepatan waktu. Hasil analisis menyatakan bahwa konsep kecepatan waktu dalam hal ini didefinisikan sebagai relativitas waktu/dilatasi waktu dalam teori relativitas khusus Einstein. Adanya kerangka acuan diam menjadi pokok penyebab relatifnya pengukuran waktu, hal ini tersirat dari hasil perbandingan penafsiran para mufassir Q.S Al-Ma’ârij ayat 4 terkait konsep kecepatan waktu, dalam tafsir Al-Maraghi, Al-Azhar dan Al-Misbah. Jika suatu kerangka acuan bergerak relatif terhadap kerangka acuan lain yang diam, maka waktu yang dialami oleh seseorang dikerangka acuan yang bergerak tersebut akan berbeda waktu dengan waktu pada kerangka acuan yang diam. Tetapi hal ini hanya berlaku jika gerak tersebut mempunyai kecepatan yang mendekati cahaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inquiry dan discovery, sikap ilmiah, dan kreativitas mahasiswa terhadap prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling sebanyak dua kelas. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) pembelajaran menggunakan metode inquiry menghasilkan prestasi kognitif dan afektif yang lebih baik dari pada discovery dan menghasilkan prestasi psikomotorik yang setara, (2) Mahasiswa dengan sikap ilmiah tinggi memiliki prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang lebih baik dari pada mahasiswa dengan sikap ilmiah rendah, (3) mahasiswa dengan kreativitas tinggi memiliki prestasi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang lebih baik dari pada mahasiswa dengan kreativitas rendah, (4) terdapat interaksi antara metode belajar dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar, (5) terdapat interaksi antara metode belajar dengan kreativitas terhadap prestasi belajar, (6) terdapat interaksi antara sikap ilmiah dengan kreativitas terhadap prestasi belajar, (7) terdapat interaksi antara metode belajar, sikap ilmiah, dan kreativitas terhadap prestasi belajar. Kata kunci: metode inquiry dan discovery, sikap ilmiah, kreativitas, prestasi belajar, listrik dinamik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil miskonsepsi Fisika dengan menggunakan three-tier diagnostic test, serta mengetahui persentase peserta didik yang mengalami miskonsepsi Fisika pada pokok bahasan kinematika gerak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan wawancara. Tes yang digunakan adalah three-tier diagnostic test, untuk mengidentifikasi peserta didik yang memahami konsep, miskonsepsi, dan kurang paham konsep. Wawancara dilakukan sebagai pendukung atau penguat hasil dari tes. Instrumen yang digunakan yaitu berupa lembar tes dan pedoman wawancara.Analisis data miskonsepsi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif sehingga diperoleh persentase miskonsepsi peserta didik kemudian dideskripsikan secara naratif dan dikaitkan dengan hasil wawancara. Berdasarkan analisis data, diperoleh dari 20 soal yang diujikan terdapat 14 soal yang terungkap adanya miskonsepsi pada peserta didik dengan total 26 profil miskonsepsi dan persentase rata-rata miskonsepsi yang ditemukan pada pokok bahasan kinematika gerak adalah sebesar 26,63%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.