White saffron (Curcuma mangga Val) is one of the rhizomes that is widely used as traditional medicine or health drinks, because of the presence of antioxidant compounds in the form of curcuminoids. Curcuminoids are compounds that have fenol groups, have the ability to reduce free radicals and can function to repair damaged cells. This study aims to determine the antioxidant activity and total fenol content of white saffron (Curcuma mangga Val) so as to determine the potential of white saffron (Curcuma mangga Val) as an antioxidant. The sample in this study was white saffron (Curcuma mangga Val) powder. Analysis of antioxidant activity using the DPPH method and analysis of total fenol content using the Folin Ciucalceu test. The results of the mean analysis of the samples obtained, the antioxidant activity (IC50) of white saffron (Curcuma mangga Val) was 60.61 ppm and the total fenol level was 87.73 mg/g. From the magnitude of the IC50 value, it can be said that white saffron (Curcuma mangga Val) is a strong antioxidant category, so it can be suggested that white saffron (Curcuma mangga Val) can be used as a functional drink and can be a supplement for degenerative diseases.
Ulva sp. dan Gracilaria sp. banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai Sayang Heulang, Garut Jawa Barat dan memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas antioksidan dari kedua jenis rumput laut tersebut dengan menggunakan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Pengambilan sampel Rumput laut dilakukan pada bulan Maret 2022 di pantai Sayang Heulang Garut, Jawa Barat. Masing masing sampel rumput laut dibersihkan dan dimaserasi menggunakan Etanol 70% selama 3x24 jam dan selanjutnya dipekatkan dengan rotary evaporator untuk analisis selanjutnya. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak Etanol Ulva sp positif mengandung flavonoid, tanin, saponin dan alkoloid, sementara ekstrak etanol Gracilaria sp positif mengandung alkoloid, flavonoid tanin, steroid dan saponin. Kapasitas antioksidan kedua jenis rumput laut dilakukan dengan metode FRAP dan asam askorbat sebagai standar. Masingmasing ekstrak etanol Ulva sp dan Gracilaria sp diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 694 nm. Hasil analisis menunjukkan bahwa masingmasing ekstrak etanol Ulva sp memiliki kapasitas antioksidan sebesar 1,8 mg AAE/gram sampel dan Gracilaria sp sebesar 5,50 mg AAE/gr sampel. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai potensi bioaktif yang dimiliki oleh berbagai jenis rumput laut yang ada di pantai Sayang Heulang,
Diuretik adalah salah satu zat yang dapat meningkatkan laju pengeluaran volume urine. Tanaman Daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat memiliki efek diuretik karena pada tanaman daun gedi memiliki senyawa flavonoid. Pada penelitian kali ini menggunakan 25 ekor mencit jantan putih galur Swiss Webster yang dibagi menjadi 5 kelompok uji. Kelompok kontrol normal diberi aquadest 0,5 ml, kelompok pembanding diberi furosemid 0,104 mg/20g BB, kelompok uji dosis I diberi ekstrak etanol daun gedi 3 mg/20g BB, dosis II diberi ekstrak etanol daun gedi 6 mg/20g BB, dan dosis III diberi ekstrak etanol daun gedi 12 mg/20g BB. Penelitian Menggunakan metode Lipschitz. Pengujian dilakukan dengan mengukur volume urin yang keluar selama 6 jam dan pengukuran kadar Na+ dan K+ dalam urin . Data yang diperoleh dianalisis dengan one way ANOVA . Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun gedi memiliki efek diuretik terhadap mencit putih jantan galur Swiss Webster dengan volume urin terbanyak ditunjukan pada dosis III (12 mg/20g BB) yang mendekati efek diuretik pembanding furosemid. Dari hasil data grafik dan statistik, pemberian ekstrak etanol daun gedi memberikan efek diuretik berbeda bermakna dengan taraf α=0,05.
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang ditandai dengan kadar glukosa dalam darah ?200 mg/dL Rambutan merupakan salah satu tanaman yang sangat dikenal masyarakat mampu menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek antihiperglikemia dari daun rambutan pada mencit jantan yang diinduksi glukosa. Penelitian dilakukan menggunakan 25 ekor mencit jantan swiss webster yang dibagi menjadi 5 kelompok: kelompok kontrol positif, kelompok pembanding metformin dosis 65 mg/kgBB, kelompok ekstrak dosis 10 mg/kgBB, dosis 25 mg/kgBB, dan dosis 50 mg/kgBB. Induksi dilakukan dengan pemberian glukosa 1 g/kgBB. Sediaan uji diberikan kepada semua kelompok dan dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada menit ke 30, 60, 90 dan 120. Hasil penelitian menunjukkan semua kelompok uji ekstrak daun rambutan dosis 10 mg/kgBB, dosis 25 mg/kgBB, dan dosis 50 mg/kgBB mengalami penurunan kadar glukosa darah berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol postifi pada pengamatan menit ke-30 hingga pengamatan menit ke-120. Kelompok ekstrak daun rambutan dosis 50 mg/kgBB menunjukkan efek penurunan kadar glukosa darah terbaik dibandingkan dengan kelompok ekstrak dosis 25 mg/kgBB dan dosis 10 mg/kgBB. Simpulan, ekstrak daun rambutan memiliki efek antihiperglikemia pada mencit jantan yang diinduksi glukosa. Kata kunci: antihiperglikemia; daun rambutan; diabetes mellitus; kadar glukosa darah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.