This article was about reviewing ten of Albert Bandura's scientific works on Social Cognitive Theory published in journals, textbooks, and handbooks. Bandura has elaborated the social learning process with cognitive and behavioral factors that influence a person in the social learning process. The main identity of social cognitive theory was the introduction of the concept of human agency and the concept of triadic reciprocal determinism. Human agency has the meaning that human beings have the capacity to direct themselves through control over the thinking process, motivation and self-action. In the triadic model reciprocal determinism was discussed about the causes of reciprocal consequences of behavior, cognition and other personal factors, and environmental influences, in interacting interactions with one another. In addition to the above concept, Bandura also put forward on self efficacy. Self-efficacy perception occupies an important role in the causal structure of cognitive social theory because efficacy beliefs affect human ability to adapt to change, individually or collectively.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dinamika resiliensi remaja dengan keluarga broken home. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, responden utama dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan karateristik sebagai berikut : orang tua kandung bercerai serta ayah menikah lagi sebanyak 3 kali dan pertengkaran orang tua yang terusmenerus sehingga memberikan dampak yang negatif pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memperlihatkan dinamika resiliensi cenderung sama, yaitu terbentuknya kemampuan resiliensi berdasarkan proses belajar individu dari permasalahan yang dihadapi, kemampuan individu untuk melakukan evaluasi setiap tindakan yang dilakukan dan segi spritual yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman kehidupan. Sementara itu subyek yang memiliki kemampuan optimis dan efikasi diri yang belum baik, hal ini disebabkan proses belajar individu untuk menghadapi permasalahan yang masih berkembang, ketakutan individu mengenai pengalamannya tentang keluarga broken home menyebabkan kesulitan individu untuk memiliki kemampuan optimisme dan efikasi dengan baik, hal ini menyebabkan remaja cenderung ragu-ragu dengan kemampuan dirinya, berpikir bahwa permasalahan yang dihadapinya akan terjadi hingga di masa depan.Kata kunci: Resiliensi, Remaja dengan Keluarga Broken Home.
Dalam konsep life stages, usia 15-24 tahun merupakan tahap perkembangan individu pada tingkat exploration yang mana memiliki tugas perkembangan dalam memahami minat, kemampuan serta mengejar tujuan karier lebih spesifik pada pemilihan karier. Permasalahan yang dihadapi siswa salah satunya adalah pengambilan keputusan menuju perguruan tinggi, yang disertai perasaan bimbang, ragu-ragu, ketidakpastian, bahkan stres. Tujuan pernulisan ini untuk mengetahui faktor pengambilan keputusan karier pada Siswa SMA ditinjau dari Social Cognitive Theory. Metode yang digunakan adalah review hasil penelitian pengambilan keputusan karier dalam waktu tiga tahun terakhir dan ditinjau menggunakan Social Cognitive Theory. Hasil menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan karier dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal terdiri dari regulasi emosi, efikasi diri, persepsi terhadap harapan orang tua, minat, pemahaman karier, self-determination, genetic, task approach skill dan motivasi berprestasi sedangkan faktor eksternal terdiri dari quality of school life, pola asuh otoriter, konformitas, bimbingan konseling karier, keluarga, lingkungan kampus, kelengkapan fasilitas, biaya Pendidikan, keringanan biaya, status akreditasi dan kurikulum. Faktor internal dan eksternal tersebut dapat digambarkan dalam konsep triadic reciprocal determinant pada teori kognisi sosial, dijelaskan bahwa terdapat tiga variabel yang saling mempengaruhi yaitu lingkungan, personal dan perilaku, dengan ini menerangkan bahwa pengambilan keputusan karier dipengaruhi oleh faktor personal (internal) dan faktor lingkungan (eksternal).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan teman sebaya dengan kematangan karier pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas “X”. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya dengan kematangan karier pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas “X”. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir Universitas “X”yang berada pada semester 7 ke atas dan berusia antara 21-24 tahun sebanyak 110 subjek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kematangan karier sebanyak 29 aitem dan skala dukungan teman sebaya sebanyak 29 aitem yang dikonstruksikan dengan model penskalaan Likert. Hasil penelitian dianalisis dengan teknik korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 16.0. Hasil korelasi r = 0,545 dan taraf signifikansi p = 0,000 dimana p ˂ 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya dengan kematangan karier pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas “X”. Dukungan teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 29,7% terhadap kematangan karier, sedangkan 70,3% diberikan oleh faktor lain. Kata kunci : Kematangan Karier, Dukungan Teman Sebaya, Mahasiswa Tingkat Akhir This study aims to determine the relationship between peer support and career maturity in the final grade students at the “X” University. The hypothesis proposed is that there is a positive relationship between peer support and career maturity in the final grade students at “X” University. The subject of this research is the final level of the University of “X”which is in the 7th and above semester and aged between 21-24 years as many as 110 subjects. Measuring tools used in this study is the scale of career maturity as much as 29 item and peer support scale of 29 item constructed with Likert scaling model. The results were analyzed by product moment correlation technique with SPSS 16.0 program. The result of correlation r = 0,545 and significance level p = 0,000 where p ˂ 0,05 this indicates that there is positive relation between peer support with career maturity at final level student at “X” University. Peer support provides 29.7% effective contribution to career maturity, while 70.3% is given by other factors. Keywords : Career Maturity, Peers Support, Final Year Students
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kematangan karier pada mahasiswa S1 tingkat akhir di Yogyakarta. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara harga diri dengan kematangan karier pada mahasiswa S1 tingkat akhir. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa S1 tingkat akhir di Yogyakarta, dengan usia 21-24 tahun dengan jumlah 101 orang. Metode pengumpulan data penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode skala yakni skala Harga Diri dan skala Kematangan Karier. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan nilai r = 0,628 (p<0.05). Berdasarkan hasil korelasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara harga diri dengan kematangan karier pada mahasiswa S1 tingkat akhir di Yogyakarta, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa variabel harga diri memberikan sumbangan sebesar R 2 = 0,394 atau 39,4% terhadap kematangan karier dan 60,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci : Harga diri, kematangan karier, mahasiswa AbstractThis research aims to determine the relationship between self-esteem and career maturity in finalyear undergraduate students in Yogyakarta. The hypothesis proposed in this study is that there is a positive relationship between self-esteem and career maturity in final-year undergraduate students. The subjects of this study were final-year undergraduate students from several universities in Yogyakarta, within the age of 21-24 years with a total of 101 people. The data collection method of this research is using the scale method of self-esteem scale and the career maturity scale. The data analysis uses the product moment correlation. The results of the data analysis in this study showed the value of r = 0.628 (p <0.05). Based on the results of this correlation, it can be concluded that there is a positive relationship between self-esteem and career maturity in final-year undergraduate students at Yogyakarta, so the proposed hypothesis can be accepted. Based on the data analysis, it is known that the self-esteem variable contributes R 2 = 0,394 or 39,4% towards career maturity and 60,6% is influenced by other factors.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.