ABSTRAKSelat Sunda sebagai penghubung antara Laut Jawa (LJ) di interior Laut Indonesia dengan Samudera Hindia (SH) di tepi luar Indonesia diduga berperan penting dalam menyalurkan signal dinamika laut yang terjadi di tepi SH ke dalam interior laut Indonesia, atau sebaliknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji struktur dan variabilitas arus di kawasan perairan Selat Sunda (SS). Data deret-waktu hasil keluaran model sirkulasi umum laut resolusi-tinggi (1/12°) dari INDESO antara tahun 2007-2010 dianalisis untuk kajian di dalam makalah ini. Validasi model dengan data observasi satelit menunjukkan korelasi tinggi (0.76 dan 0.90) untuk lokasi sampling box di SH dan LJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi muka laut di sisi LJ selalu lebih tinggi dari pada di sisi SH, kecuali pada periode bulan November-Januari dimana terjadi pembalikan aliran arus ke arah utara, yang diduga datangnya gelombang Kelvin dari ekuator SH. Intensifikasi arus kearah baratdaya di LJ terjadi di kedalaman 10-20 m, tetapi di SH terjadi di dekat permukaan dimana arusnya mengalir kearah tenggara. Variabilitas arus di kedua lokasi bervariasi dalam rentang skalawaktu intra-musiman, semi-annual, dan annual. Amplitudo spektrum densitas energi untuk komponen arus zonal lebih tinggi di kedua lokasi studi. Dalam skala-waktu intra-musiman, koherensi yang signifikan untuk komponen arus zonal di kedua lokasi terbentuk pada periodisitas 23-51 harian dengan fluktuasi arus di sisi SH mendahului dari arus di sisi LJ.Kata Kunci: INDESO, Selat Sunda, analisis PSD, struktur vertikal dan variabilitas arus laut. ABSTRACT The Sunda Strait plays an important role for connecting the flow of Java Sea (JS) in the interior Indonesia Seas to the eastern Indian Ocean (IO). This means that the physical processes and ocean dynamics in IO side may be transmittted through this strait, or vice versa. The objectives of this study were to investigate the structure and variability of circulation in the Sunda Strait waters. Model output of high-resolution (1/12°) ocean general circulation model from INDESO project between 2007-2010 were analyized in two areas, one location is in Java Sea (JS) and the other is in
Garam merupakan salah satu komoditas strategis, karena selain merupakan kebutuhan pokok manusia, garam juga digunakan sebagai bahan baku industri. Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi garam, namun Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan garam dalam negerinya sendiri. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) setiap tahun menargetkan produksi garam, dan sering kali target dan realisasi produksi garam tidak tercapai. Untuk meminimalkan resiko kerugian petambak garam dan bahan pertimbangan untuk menjaga neraca garam dibuatlah Sistem Cerdas Pendugaan Produksi garam dengan menggunakan metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Sistem kerja dalam penelitian ini dengan tiga variable: curah hujan, nino 34 dan dipole mode, dataset tersebut akan dibagi menjadi data training dan data testing. Data training digunakan sebagai prediktor sistem ANFIS sedangkan data testing digunakan untuk mengukur akurasi prediksi yang dihasilkan oleh ANFIS. Pengukuran tingkat akurasi menggunakan metode Root Means Square Error (RMSE) yang menunjukkan keakurasinya cukup baik mendekati nilai produksi garam.
Hasil keluaran model sirkulasi umum laut resolusi-tinggi (1/12°) antara tahun 2007-2010 dari proyek INDESO digunakan untuk mengkaji struktur dan variabilitas arus di dua lokasi di sekitar perairan Selat Sunda, satu lokasi di sisi Laut Jawa (LJ) dan satu lagi di sisi Samudera Hindia (SH). Validasi model tinggi muka laut dengan data altimetri menunjukkan nilai koefisien korelasi yang tinggi, yaitu 0.90 di SH dan 0.76 di LJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi muka laut di sisi LJ selalu lebih tinggi dari pada di sisi SH, kecuali pada bulan November-Januari yang diduga adanya pembalikan aliran kearah utara berkaitan dengan kedatangan gelombang Kelvin. Struktur arus di LJ menunjukkan adanya intensifikasi arus di kedalaman 10-20 meter ke arah barat daya (menuju Selat Sunda). Di SH intensifikasi arus berada di dekat permukaan yang mengalir ke arah tenggara. Hasil analisis spektrum densitas energi arus di LJ dan SH memperlihatkan adanya variabilitas arus dalam rentang skala-waktu dari intra-musiman, semi-annual, dan tahunan. Spektrum densitas energi komponen arus zonal lebih kuat dibandingkan komponen arus meridional di kedua lokasi penelitian tersebut. Amplitudo densitas energi arus yang kuat tercatat di SH dibandingkan di LJ.
ABSTRAKTingginya permintaan lobster laut di pasar nasional maupun internasional serta adanya pembatasan ukuran lobster yang boleh ditangkap dari alam menyebabkan tingkat ketersediaan lobster di pasaran menjadi berkurang, di sisi lain, kegiatan budidaya maupun pembesaran lobster belum berkembang dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian terkait dengan pembesaran lobster. Penelitian pembesaran lobster di alam tidak terlepas dari teknologi kompartemen yang digunakan, untuk itu penelitian mengenai rekayasa teknologi kompartemen pembesaran lobster laut penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tipe kompartemen yang paling efektif untuk pembesaran lobster pasir di Pantai Sepanjang, Yogyakarta dengan melakukan pengukuran berat dan panjang karapaks lobster. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kompartemen lobster yang paling efektif untuk pembesaran lobster pasir adalah kompartemen berbentuk silinder, dengan ukuran 200 lt dan diameter lubang pada selimut tabung 3 cm dibandingkan dengan kompartemen kontrol dan seluruh kompartemen modifikasi.Kata kunci: kompartemen dasar, lobster pasir (Panulirus homarus), Pantai Sepanjang. ABSTRACT PENDAHULUANLobster laut merupakan komoditas yang bernilai tinggi baik di pasar nasional maupun internasional. Secara global, permintaan lobster laut naik sekitar 15 % per tahun. Kenaikkan permintaan ini digerakkan oleh pasar internasional, terutama Cina. Di Indonesia, lobster diekspor oleh pusat-pusat niaga di Bali dan Surabaya (Jones, 2008). Teknologi perekayasaan sarana budidaya lobster laut telah dilakukan di beberapa negara dunia, akan tetapi belum dapat diaplikasikan secara global. Hal ini dikarenakan perbedaan jenis lobster dan kesesuaian dengan kondisi lingkungan di berbagai negara. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beragam kondisi pantai merupakan daerah endemik udang karang atau biasa disebut lobster.Di Indonesia terdapat sekitar enam jenis lobster yang merupakan spesies asli, diantaranya
The increase in fuel prices will gradually have an impact on the capture fisheries sub-sector, especially the fishermen. Sail technology is an alternative that can be used to save fuel oil, although it is realized that this technology cannot completely replace the diesel motor that is commonly used in fishing operations. This study will explain the application opportunities of sail technology on fishing vessels for blue swimming crab (Portunus pelagicus) in the deep waters of the Java Sea. This fishing ground is more than 12 nautical miles from the coast. Using sail technology on fishing vessels is very dependent on the characteristics of wind speed and direction. This discussion explores the relationship between the west and east monsoons in the Java Sea with the direction of fishing trip. Technological difficulties and current challenge in sail technology on fishing vessel for blue swimming crab are identified. The possible ideas for future research in this field are also discussed.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.