The Wedhatama, a Javanese literary work by the King Mangkunegara IV contains philosophical teachings which are quite influential in ethical life. This paper aims at discovering the hidden meaning of the teachings which reveal an esoteric knowledge of worshipping in terms of its semantic point of view. This meaning is known through analytic and synthetic propositions in Gambuh canto associated with 4 different types of worship. Thus, the qualitative paradigm is used in which the data were obtained through library research. In this study, the synthetic proposition shows the breadth of the poet’s signifying esoteric intention that is about Javanese identity of prayer. It is revealed that the four types of worship –sembah raga, cipta, jiwa, and rasa –are said to coincide with what are usually referred to in Muslim Sufism as syariat. Keywords: Gambuh canto, the Wedhatama, Javanese identity of prayer, semantic proposition
Ranuyoso is one of the villages in Lumajang Regency which has the potential to become a tourism village. This potential is supported by the existence of an 8 (eight) hectare unused land owned by Perhutani, whose management rights are handed over to villagers, but its utilization has not been maximized to support the program for establishing a tourism village. Therefore, this community service program is the first step towards realizing the development of Ranuyoso as a tourism village. The activity carried out is in the form of data collection as a reference for mapping the concept of the Ranuyoso tourism village. By applying the principles of Community Based Tourism (CBT), this activity involves the active role of villagers in Focus Group Discussions (FGD), interview, and field observation. The results of this activity show that Ranuyoso village has several potentials in the form of hills, springs, fruits, and distinctive arts and culture that can be developed as assets of a tourism village. These potentials are the basis for formulating the concept of Ranuyoso tourism village, namely a tourism village that presents the integration of water tourism, culture and arts tourism, fruit tourism, and adventure tourism. In addition, this activity also resulted in a draft of cooperation agreement between Faculty of Cultural Studies Universitas Brawijaya (FCS UB) and Forest Village Community Institution (LMDH) as a legal basis for discussing cooperation related to the development of Ranuyoso..
Narasi fantasi, fiksi ilmiah, dan realisme magis mempunyai satu unsur yang sama yaitu elemen yang tidak rasional atau disebut extraordinary element. Namun demikian unsur ini tidak digunakan dengan cara yang sama dalam ketiga narasi tersebut sehingga membedakan jenis narasinya. Artikel ini akan mengkaji karakteristik narasi fantasi, fiksi ilmiah, dan realisme magis untuk melihat keberadaan extraordinary element di dalamnya serta fungsinya dalam pembentukan plot. Karakteristik ini akan diambil dari studi pustaka sekaligus dari hasil identifikasi beberapa karya sastra yang telah dilegitimasi sebagai teks dengan narasi-narasi tersebut. Artikel ini menunjukkan keberadaan extraordinary element dalam ketiga jenis narasi ditampilkan dengan aturan yang berbeda sehingga sebuah teks bisa dikatakan memakai gaya narasi fantasi, fiksi ilmiah, atau realisme magis. Extraordinary element dalam fantasi merupakan rekaan yang menciptakan dunia sendiri dan aturan yang memakai logikanya sendiri yang berbeda dengan logika dunia non-fiksi. Extraordinary element dalam fiksi ilmiah merupakan rekaan yang tetap harus berbasis aturan logika ilmu pengetahuan dalam dunia non-fiksi. Sedangkan extraordinary element dalam realisme magisberbasis mitos budaya yang diperlakukan sebagai hal biasa dan bukan dirayakan sebagai pusat tontonan. Artikel ini menggunakan metode perbandingan naratologi. Hasil artikel ini diharapkan bisa membantu para akademisi lainnya, terutama mahasiswa, untuk menentukan obyek material yang tepat sesuai teori yang ingin mereka terapkan; misalnya memilih narasi realisme magis untuk studi poskolonial, narasi fantasi dan fiksi ilmiah untuk studi cultural studies.
Kampung Biru Arema sebagai salah satu kampung wisata tematik di kota Malang memberi manfaat ekonomi kepada warga. Potensi pengembangan Kampung Biru juga didukung oleh letak yang strategis. Akan tetapi, masyarakat mempunyai kesulitan untuk berkomunikasi dengan wisatawan asing. Terkait dengan permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian di kampung biru arema bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat dengan memberi pelatihan bahasa asing (Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin). Pelatihan diberikan selama dua bulan, yaitu bualan Juni dan Juli 2019. Hasil menunjukkan adanya peningkatan ketrampilan dan kepercayaan diri peserta pelatihan dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Selain itu, tim pengabdian juga berhasil menyusun buku saku yang dapat digunakan sebagai pegangan ketika menghadapi kesulitan dalam praktek komunikasi dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Kampung Biru Arema Malang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.