Abstrak:Inkontinensia urine menjadi salah satu masalah yang meluas dan merugikan terutama bagi lansia. Salah satu bentuknya seperti lansia akan merasa rendah diri karena selalu basah akibat urine yang keluar, mungkin pada saat batuk, bersin, mengangkat barang berat dan ketidakmampuan menahan buang air kecil. Senam Kegel yang merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi inkontinensia urin. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk melatih lansia untuk melakukan senam Kegel sehingga dapat mengurangi gejala inkontinensia urin. Kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi, latihan senam Kegel, dan pendampingan selama tiga pertemuan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra mengalami penurunan ketidakmampuan menahan kemih dari rerata 8,56 menjadi 6,3 dan penurunan frekuensi berkemih dari rerata 2,07 menjadi 1,44 serta rerata skor total inkontinensia urine menurun dari 10,63 menjadi 7,74. Abstract:Urinary incontinence is a widespread and detrimental problem especially for the elderly. One form such as the elderly will feel inferior because it is always wet due to urine coming out, maybe when coughing, sneezing, lifting heavy objects and the inability to resist urination. Kegel exercises which is a non-pharmacological therapy for overcoming urinary incontinence. Community service activities was aimed to train elderly for doing Kegel exercise thus can reduce symptoms of urinary incontinence. Service were carried out by providing education, Kegel exercises, and mentoring for three meetings. The results of the activity showed that the partners experienced a decrease in the inability to hold urine from an average of 8.56 to 6.3 and a decrease in the frequency of urination from a mean of 2.07 to 1.44 and the mean total urinary incontinence score decreased from 10.63 to 7.74Abstrak:Inkontinensia urine menjadi salah satu masalah yang meluas dan merugikan terutama bagi lansia. Salah satu bentuknya seperti lansia akan merasa rendah diri karena selalu basah akibat urine yang keluar, mungkin pada saat batuk, bersin, mengangkat barang berat dan ketidakmampuan menahan buang air kecil. Senam Kegel yang merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi inkontinensia urin. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk melatih lansia untuk melakukan senam Kegel sehingga dapat mengurangi gejala inkontinensia urin. Kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi, latihan senam Kegel, dan pendampingan selama tiga pertemuan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra mengalami penurunan ketidakmampuan menahan kemih dari rerata 8,56 menjadi 6,3 dan penurunan frekuensi berkemih dari rerata 2,07 menjadi 1,44 serta rerata skor total inkontinensia urine menurun dari 10,63 menjadi 7,74. Kata kunci: Lansia; Inkontinensia urin; Senam Kegel Abstract:Urinary incontinence is a widespread and detrimental problem especially for the elderly. One form such as the elderly will feel inferior because it is always wet due to urine coming out, maybe when coughing, sneezing, lifting heavy objects and the inability to resist urination. Kegel exercises which is a non-pharmacological therapy for overcoming urinary incontinence. Community service activities was aimed to train elderly for doing Kegel exercise thus can reduce symptoms of urinary incontinence. Service were carried out by providing education, Kegel exercises, and mentoring for three meetings. The results of the activity showed that the partners experienced a decrease in the inability to hold urine from an average of 8.56 to 6.3 and a decrease in the frequency of urination from a mean of 2.07 to 1.44 and the mean total urinary incontinence score decreased from 10.63 to 7.74
Latar Belakang: Pembelajaran daring membutuhkan persiapan baik infrastruktur maupun kemampuan penggunanya. Metode: Penelitian dilakukan di Fikes, Prodi Ilmu Keperawatan dan Ners, menggunakan instrumen ELR Aydin & Tasci dikembangkan menjadi 37 item pertanyaan. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, tujuannya untuk mengetahui kesiapan penerapan pembelajaran daring, faktor-faktor yang mendukung penerapan daring. Subyek diambil secara accidental, sebanyak 53 responden terdiri dari dosen dan mahasiswa. Analisis data menggunakan Skala Model ELR Aydin & Tasci. Hasil: penerapan pembelajaran daring ditinjau dari faktor teknologi nilai rata-rata: 3,94, faktor inovasi: 3,73, faktor SDM: 3,88, dan pengembangan diri: 3,43. Kesimpulan: Prodi Ilmu Keperawatan dan Ners siap menerapkan pembelajaran daring, meskipun perlu sedikit peningkatan dari keempat faktor pendukungnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.