AbstrakPartisipasi ayah pada pola pemberian makan bayi harus dipersiapkan dengan baik sehingga mendukung ibu untuk menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ayah terhadap praktik pemberian ASI eksklusif. Sampel dalam penelitian ini adalah 536 pasangan suami istri yang mempunyai bayi usia 0 _ 6 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Desain yang digunakan adalah potong lintang dan analisis data menggunakan kai kuadrat dan regresi logistik. Rata-rata pemberian ASI eksklusif pada saat wawancara adalah 29,1%. Sekitar 83,6% dan 59,1% ayah mempunyai pengetahuan rendah tentang manajemen laktasi prenatal dan postnatal, tetapi 89,6% dan 61,9% ayah menunjukkan sikap positif terhadap praktik menyusui ketika masa kehamilan dan menyusui. Dukungan ayah terhadap praktik menyusui justru rendah pada saat persalinan (37,3%). Sikap ayah selama masa menyusui (nilai p < 0,05; OR = 1,623; 95%CI = 1,086 _ 2,425) merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi praktik pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol faktor lainnya dalam analisis regresi logistik. Pengetahuan yang baik dan sikap yang positif diketahui sebagai faktor penting dalam keberhasilan praktik pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan kebutuhan keterlibatan ayah dalam berbagai program promosi praktik menyusui.Kata kunci: ASI eksklusif, multipara, pengetahuan ayah, sikap ayah Abstract Fathers participation in the decision making of infant feeding method have to be well prepared so that they can support mothers to breastfeed. The objective of the paper is to analyze the relationship between knowledge and attitude of the fathers on exclusive breastfeeding practice. Couples whose baby aged 0 _ 6 months were recruited in this study. Structured questionnaire was used to collect the data. The study design was cross sectional in which chi square and logistic regression analyses were used for the statistical tests. The prevalence of exclusive breastfeeding at time of interview was 29.1%. Around 83.6% and 59.1% of fathers had low level of knowledge on prenatal and postnatal lactation management but 89.6% and 61.9% had positive attitude toward breastfeeding. Only 37.3% fathers showed positive attitude about breastfeeding during labor. Attitude of fathers during nursing period was a dominant factor associated with exclusive breastfeeding (p value < 0.05; OR = 1.623; 95% CI = 1.086 _ 2.425) after controlling for other factors in the logistic regression analysis. Good knowledge and positive attitude were known as important factors for successful exclusive breastfeeding practice. This indicates a need of breastfeeding education for fathers.Keywords: Exclusive breastfeeding, multipara, father's knowledge, father's attitude PendahuluanPemberian ASI eksklusif banyak manfaat untuk ibu, bayi dan lingkungan sosial, tetapi dengan cakupan yang masih tergolong rendah. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menemukan pemberian ASI eksklusif di Indonesia dari tahun 2007 (32%) meningkat pada tahun 2012 ...
Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif secara nasional pada tahun 2010-2012 hanya 33,6-35% yang dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai faktor sosial, demografi, biologi, pre dan postnatal, dan psikologi. Meskipun berbagai studi menunjukkan bahwa Pemberian ASI Eksklusif dapat memberikan manfaat kesehatan pada bayi maupun ibunya, namun hasilnya belum sesuai dengan yang harapkan. Kemajuan modernisasi merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial, budaya maupun ekonomi, sehingga dampaknya berpengaruh terhadap menurunnya dukungan pada ibu menyusui. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif mengalami penurun sebesar 30,2% dan peningkatan pemberian susu formula sebesar 11% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan perilaku Pemberian ASI Eksklusif berdasarkan perspektif sosial budaya di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan analisis cross sectional yang bertujuan menjelaskan hubungan perilaku Pemberian ASI Eksklusif berdasarkan perspektif sosial budaya di Kota Palembang. Hasil Penelitian: Sampel penelitian ini berjumlah 220 responden. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa jumlah anak (p-value=0,003) dukungan ibu atau mertua (p-value=0,001) memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi, sedangkan jenis pekerjaan, pendidikan istri, pendidikan suami, komposisi keluarga, pengetahuan ASI eksklusif dan sikap ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan (p>0,005) terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi.Kesimpulan: Hasil analisis hubungan menunjukkan responden yang memiliki jumlah anak ≤ 2 orang, dukungan suami dan dukungan mertua, tidak mencari informasi berhubungan secara signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi. Sedangkan ibu yang berhubungan,tingkat pengetahuan ibu, jenis pekerjaan ibu dan sikap ibu tidak menunjukkan adanya hubungan terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.