Work family conflict merupakan suatu bentuk konflik peran dalam diri seseorang yang muncul karena adanya tekanan peran dari pekerjaan yang bertentangan dengan tekanan peran dari keluarga. Terlebih lagi karyawan dengan status single parent harus menanggung beban hidup tanpa pasangan pendamping. Single parent adalah orangtua yang seorang diri membesarkan anak tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung jawab dari pasangannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui work family conflict yang dialami oleh single parent.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuatitatif dengan menggunakan skala work family conflict dengan metode skala likert. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan jumlah subjek sebanyak 47 orang single parentdengan rentang usia 25-64 yang memiliki anak, cerai, dan atau kematian pasangan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work family conflict pada single parent adalah rata-rata rendah (53,2%), sedangkan sisinya 48,6% kategori tinggi.Rendahnya work family conflict dapat diterjemahkan bahwa para single parent mampu mengatur perannya di kedua ranah.

ABSTRAKPenelitian ini membahas mengenai hubungan modal psikologis, tuntutan kerja, sumber daya pekerjaan dan perilaku kerja inovatif pada widyaiswara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat variabel mana antara modal psikologis, tuntutan kerja, sumber daya pekerjaan, yang menjelaskan perilaku kerja inovatif. Partisipan pada penelitian ini adalah Widyaiswara pada Kementerian Kesehatan. Berdasarkan path analysis, hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku kerja inovatif paling dijelaskan oleh sumber daya dalam pekerjaan (job resource) sebesar (r = 0.241, p < 0.01).Kata kunci: perilaku kerja inovatif, modal psikologis, tuntutan kerja, sumber daya pekerjaan. ABSTRACTThis study discusses the relationship between psychological capital, job demands, job resources and innovative work behavior in widyaiswara. The purpose of this study is to see which variables between psychological capital, job demands, job resources in explaining innovative work behavior. Participants in this study were Widyaiswara at the Ministry of Health. Based on the path analysis, the results of the study show that the most innovative work behavior is explained by job resource of (r = 0.241, p <0.01).

Skripsi ini membahas mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Mempertahankan Awareness Jasa Rental Mobil CV. Jasa Saudagar di Kota Makassar. Adapun pokok masalah adalah Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Mempertahankan Awareness Jasa Rental Mobil CV. Jasa Saudagar di Kota Makassar. Dari pokok masalah tersebut, penulis merumuskan sub masalah yaitu Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh CV. Jasa Saudagar dalam mempertahankan Awareness di Kota Makassar dan Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat CV. Jasa Saudagar dalam mempertahankan Awareness di Kota di kota Makassar Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun sumber data primer dan sekunder yang dimana data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung menggunakan metode observasi dan wawancara, jejak pendapat dari individu atau sekelompok sedangkan sekunder adalah sumber data yang diperoleh melalui perantara media atau secara tidak langsung berupa buku. metode yang digunakan adalah metode Observasi, Wawancara, dan Dokumentsi. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan jasa rental mobil CV. Jasa Saudagar secara efektif dilakukan melalui pemasaran langsung dan alat komunikasi personal. Sampai saat ini CV. Jasa Saudagar selalu memberikan layanan terbaik untuk calon komsumen dengan terus berkomitmen dengan kepercayaan kepada konsumen yang telah memakai jasanya, memperbaharui unit mobil yang akan direntalkan dan memberikan harga yang tetap berkualitas walaupun banyak saingan tapi tetap dengan komitmen perusahaan.