Keberhasilan seorang pendidik dalam melaksanakan pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh faktor penguasaan teori belajar oleh si pendidik. Oleh karenanya seorang pendidik hendaknya perlu mengerti dan memahami serta memiliki pengetahuan tentang teori belajar sehingga kelak dapat mengaplikasikannya ketika pendidik melaksanakan pembelajaran di sekolah. Tujuan disusunnya makalah ini ialah untuk mengenal dan mengetahui apa itu teori belajar kognitif dan konstruktivisme. Setelah mengetahui kedua teori tersebut penulis akan menarik keterkaitan penggunaan teori tersebut dengan pembelajaran yang dilakukan ditingkat sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah. Dalam penulisan ini, menggunakan metode penelitian kajian kepustakan dari berbagai sumber. Cara pengumpulan data yang dilakukan pada kepenulisan ini dilaksanakan melalui telaah terhadap berbagai buku, literatur, dan laporan berkaitan dengan kedua teori tersebut.
Education is currently in the era of education 4.0 or can be called 21st century education. Where the educational process changes so rapidly with the help of technology. Teachers play an important role in carrying out functions and realizing national educational objectives. The purpose of this research is to see how and to what extent teacher self-reflection has contributed to educational development efforts in the 21st century as a professional teacher. This study involved 2 teachers at SD Segoroyoso Bantul. Where the 2 teachers are already certified and some are not yet certified. The method used is descriptive qualitative method with data retrieval using interviews and documentation. The results of the study can be stated that to become a professional teacher does not have to be certified first. Important components to becoming a professional teacher are 24 teacher administration, 4 teacher competencies (pedagogic, personality, professional, social), understanding the role of the teacher profession, and also understanding learning in the 21st century (education era 4.0).
This study focuses on the concept of Ki Hajar Dewantara's thinking for its relevance to education in Mi at this time. MI. Practically, this research is expected to provide clarity on the concept of education according to Ki Hajar Dewantara, thus providing a bright spot on its relevance to education at MI today, and can contribute to finding solutions to the problems that are being faced by the Indonesian nation. This research is a qualitative research with the type of library research, namely exploring Ki Hajar Dewantara's thoughts on education. The data collection technique that the author uses is to collect books, journals and others related to the subject matter. The data that has been collected was analyzed using descriptive methods, namely research methods that seek to reveal the facts of an event, object, activity, and process. The results of this study indicate that Ki Hajar's educational concept is still relevant today. Judging from his thoughts in accordance with the concepts that are still being implemented, namely education and teaching which is a deliberate effort to liberate the outer and inner aspects of humans.
One of the problems in every learning process is the lack of life values for students, especially in science learning. The values of life or living values education are very important to be given to students so that the school can produce graduates who are not only superior in academia and cognitive, but in rustakter education and living values education (LVE). In this context, it is very important to review efforts to integrate living values education in the learning process of science grade IV at MI Tunas Cendekia Cirebon. In order to get the results of the research, the method carried out by researchers is a descriptive qualitative method. The resulting data source is the result of observation, interview, and documentation analysis. The entire data is processed and processed to be presented as a result of the research. The results showed that efforts to integrate living values education (LVE) in the learning process of science students in grade IV at MI Tunas Cendekia Cirebon are students able to understand the values of life and will affect the development of student character. Integration of Islamic education through living values education can also be done so that students can learn Islamic values in the process of science learning through living values education. [Salah satu permasalahan pada setiap proses pembelajaran adalah kurangnya pemberian nilai-nilai kehidupan bagi siswa, khususnya pada pembelajaran IPA. Nilai-nilai kehidupan atau living values education sangat penting untuk diberikan kepada siswa agar sekolah dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul di bidang akademisi dan kognitif, tetapi dalam pendidikan karatakter dan living values education (LVE). Dalam konteks inilah, sangat penting untuk mengkaji upaya pengintegrasian living values education dalam proses pembelajaran IPA kelas IV di MI Tunas Cendekia Cirebon. Agar mendapatkan hasil penelitian, metode yang dilakukan oleh peneliti adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang dihasilkan adalah hasil pengamatan, wawancara, dan analisis dokumentasi. Keseluruhan data diolah dan diredukasi untuk dipaparkan sebagai hasil dari penelitian. Hasil penelitian menunjukan, upaya pengintegrasian living values education (LVE) dalam proses pembelajaran IPA siswa kelas IV di MI Tunas Cendekia Cirebon adalah siswa mampu memahami nilai-nilai kehidupan dan akan berpengaruh pada perkembangan karakter siswa. Pengintegrasian pendidikan keislaman melalui living values education juga dapat dilakukan sehingga siswa dapat mempelajari nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran IPA melalui living values education]
Penelitian ini bertujuan mempermudah guru dalam merancang pengembangan materi pembelajaran dan menyampaikan ke siswa/orang tua siswa ditengah pandemic COVID-19. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi literature dari beberapa sumber baikmedia cetak dan elektronik, serta buku dan jurnal elektronik. Pencarian jurnal dilakukan melalui Google Cendekia. Berdasarkan hasil pencarian data yang diperoleh dan dipilih yang memenuhi kriteria. Analisis tinjauan literature termasuk pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu Pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi E-learning ini tentu juga dapat diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat sekolah dasar. Kita ambil contoh dalam materi wawacara, guru dapat memanfaatkaan aplikasi Whatapps Group untuk melakukan pembelajaran dan memberikan tugas terukur. Tetapi dalam pengembangan materi wawancara menggunakan aplikasi e-learning terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru antara lain; pertama, dalam pemilihan media e-learning harus menggunakan aplikasi pembelajnaran jarak jauh yang sudah dipakai oleh orang banyak dan orang tua siswa sudah terbiasa mengggunakannya, kedua, pemberian tugas terukur harus memperhatikan berbagai hal yang tidak memberatkan siswa dan orang tua, ketiga yaitu aspek controlling yang dilakukan guru penting dalam pembelajaran menggunakan media e-learning. Keempat adalah inovasi dan pemanfaat tekhnologi oleh guru dalam pemberian tugas maupun pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.