This study investigated the cracking of used cooking oil using cobalt-impregnated carbon catalysts (Co-carbon) to produce biofuel. Carbon was impregnated with cobalt at concentrations of 1%, 2%, and 3% to produce Co-carbon catalysts. X-ray diffraction and scanning electron microscopy (SEM) demonstrated the amorphous nature of the catalysts. SEM-energy-dispersive X-ray analysis confirmed the successful impregnation of cobalt into carbon at levels of 4.46%, 6.74%, and 0.86% and further revealed that the Co-carbon catalysts contained pores and that each of them was slightly unique. The cracking procedure was conducted at 450°C, 500°C, and 550°C. Analysis of the catalytic cracking products revealed that the highest liquid oil fraction was obtained by catalytic cracking at 500°C using 1% Cocarbon catalyst, which also provided the lowest activation energy (E a). Catalytic cracking using 3% Co-carbon provided the highest yield of diesel oil (C12-C18) in the product.

Kuok adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia yang memiliki luas wilayah 6.000 Ha. Mayoritas penduduk di desa Kuok bermata pecaharian sebagai petani, dimana komiditas pertanian yang paling banyak dibudidayakan yaitu tanaman jeruk. Hasil pertanian jeruk ini masih dikelola dalam bentuk segar karena itu dilakukan diversifikasi produk turunan jeruk yaitu berupa pembuatan produk orange marmalade oleh tim pengabdian masyarakat UNRI. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk membuat produk diversifikasi turunan pada buah jeruk yaitu orange marmalade sehingga jeruk tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah survei, sosoalisasi dan pelatihan. Hasil yang diperoleh yaitu orange marmalade memiliki rasa manis dan sedikit pahit karena pengaruh penambahan pada kulitnya, teksturnya kental dan warna nya kuning kehijauan. Orange marmalade umumnya hampir sama dengan selai hanya saja perbedaannya terdapat  penambahan kulit jeruknya.

Kuok adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia yang memiliki luas wilayah 6.000 Ha. Mayoritas penduduk di desa Kuok bermata pecaharian sebagai petani, dimana komiditas pertanian yang paling banyak dibudidayakan yaitu tanaman jeruk. Hasil pertanian jeruk ini masih dikelola dalam bentuk segar karena itu dilakukan diversifikasi produk turunan jeruk yaitu berupa pembuatan produk orange marmalade oleh tim pengabdian masyarakat UNRI. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk membuat produk diversifikasi turunan pada buah jeruk yaitu orange marmalade sehingga jeruk tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah survei, sosoalisasi dan pelatihan. Hasil yang diperoleh yaitu orange marmalade memiliki rasa manis dan sedikit pahit karena pengaruh penambahan pada kulitnya, teksturnya kental dan warna nya kuning kehijauan. Orange marmalade umumnya hampir sama dengan selai hanya saja perbedaannya terdapat penambahan kulit jeruknya.

The final work aims to introduce the form of water lily as an ornamental water plant into graphic artworks by visualizing the shape of flower figures, animals, and other supporting objects found in lotus flowers.There are several stages carried out in accordance with the method used in the creation of the work, namely: Preparation is an observation related to the initial idea of the author's interest, Elaboration is the stage of exploring and displaying the beauty of lotus flowers reviewed from the internet, a collection of images and field surveys, Synthesis is the stage of starting to design how the work will be made in accordance with the title, Concept realization is the stage of the work process and completion is the final stage in the work.The results achieved in the creation of graphic art works are entitled "The Beginning of Life, Life's Journey, Self Shadow, Competition, Resilience, Dark Path, Independence, Basic Strength, Equality, Life's Journey, and Peak Success".