Kompleks Candi Muaro Jambi merupakan salah satu wisata andalan Provinsi Jambi yang mulai dikenal di dalam maupun di luar negeri. Keberadaan jenis-jenis pohon hutan yang terdapat di kompleks percandian Muaro Jambi sangat penting untuk dipertahankan. Kegiatan eksplorasi botani di kompleks percandian Muaro Jambi sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka melakukan inventarisasi dan identifikasi jenis-jenis pohon yang ada. Data yang diperoleh akan berguna dalam kegiatan konservasi dan pelestarian tumbuhan hutan tropis secara menyeluruh. Penelitian dilaksanakan di lokasi Candi Koto Mahligai, di areal resapan air/sepanjang jalur sungai di Kompleks Candi Muaro Jambi, Desa Muara Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Laboratorium Silvikultur dan Herbarium Fakultas Kehutanan Universitas Jambi. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan dari bulan April sampai dengan bulan Oktober 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis pohon yang terdapat di areal Candi Mahligai dan areal resapan air kompleks Candi Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Tahapan kegiatan penelitian terdiri dari eksplorasi, pembuatan spesimen herbarium, studi pustaka, identifikasi Jenis. Hasil yang didapatkan yaitu suku yang dijumpai dalam wilayah Candi Koto Mahligai dan Sempadan sungai yang terdapat dalam kompleks Candi Muaro Jambi adalah sebanyak 17 suku, antara lain : Anacardiaceae, Burseraceae, Cucurbitaceae, Dilleniaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, Hyperaceae, Lythraceae, Malvaceae, Meliaceae, Moraceae, Oxalidaceae, Phyllanthaceae, Rubiaceae, Salicaceae, Sapindaceae, Verbenaceae. Jenis pohon yang paling banyak ditemui adalah jenis Peronema canescens Jack (Sungkai) sebanyak 86 individu dan Lansium parasiticum (Duku) yaitu sebanyak 38 individu. Kata kunci: eksplorasi , Candi Muaro Jambi, jenis pohon
Duku (Lansium domesticum) has become the flagship fruit of Jambi and is widely planted and becomes a source of income for farmers. In the last 5 years, around 310,828 trees have been damaged, that is, they die and die. In natural conditions, duku jambi plants are often flooded. Thus, conditions of hypoxia or anoxia are often experienced by the root system of plants. This limited O2 condition can affect the growing environment of the duku plant which in turn will affect the growth, development, and survival of the plant due to a decrease in energy. The method used is a field survey and takes environmental and soil data. Observations of duku plants and other vegetation include: the number of clumps, the number of duku individuals according to the growth phase, the type of vegetation, the number of individual species found in each sample unit, and the coverage area. . Based on the results obtained, it can be seen that the highest density is found in the Kelopak Alai area with the highest density value being the duku tree of 325, and the highest frequency is found in the area of the Karang City area with the highest frequency value being the duku tree of 87.50, while for dominance The highest value is found in the village of Olak Rambahan with the highest dominance value is the duku tree of 3300,955. Keywords : Duku, Bioecological, Death On ABSTRAK Duku (Lansium domesticum) sudah menjadi buah unggulan Jambi banyak ditanam dan menjadi sumber pendapatan petani. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sekitar 310.828 pohon mengalami kerusakan yaitu mati meranggas. Pada kondisi alami, tanaman duku jambi sering tergenang air. Dengan demikian, kondisi hipoksia atau anoksia sering dialami oleh sistem perakaran tanaman. Kondisi O2 yang terbatas ini dapat mempengaruhi lingkungan tumbuh tanaman duku yang pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup tanaman karena terjadi penurunan energi. Metode yang digunakan adalah survey lapangan dan mengambi data lingkungan dan tanah, Pengamatan tanaman duku dan vegetasi lain meliputi : jumlah rumpun, jumlah individu duku menurut fase pertumbuhan, jenis vegetasi, jumlah individu spesies yang kedapatan pada setiap unit contoh, dan luas tutupan (coverage). Berdasarkan hasil yang didapat terlihat bahwa Kerapatan tertinggi terdapat di daerah Kelopak Alai dengan nilai kerapatan yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 325, dan Frekuensi tertinggi terdapat di daerah di daerah Kota Karang dengan nilai frekuensi yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 87,50, sedangkan untuk Dominansi tertinggi terdapat di daerah desa Olak Rambahan dengan nilai dominansi yang tertinggi adalah pohon duku sebesar 3300,955. Kata kunci : Duku, Mati Meranggas, Bioekologi
Kesehatan hutan telah menjadi salah satu kriteria pencapaian dalam manajemen pengelolaan hutan yang lestari. Identifikasi kondisi kesehatan vegetasi merupakan salah satu upaya penting dalam pengelolaan tanaman, sesuai kaidah silvikultur untuk menjaga kesehatan vegetasi hutan. Arboretum merupakan tempat berbagai jenis vegetasi ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan, keperluan koleksi dan konservasi ex-situ (di luar habitat). Pentingnya mengetahui kesehatan vegetasi di Arboretum merupakan salah satu teknik silvikultur di dalam mempertahankan keberadaan spesies lokal dan spesies unggulan. Penelitian ini dilaksanakan di Arboretum KPHP Kerinci Unit I. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sampling. Metode sampling digunakan untuk menilai kesehatan vegetasi yang berada didalam klaster plot. Identifikasi status kesehatan dilakukan dengan metode pemantau kesehatan hutan atau Forest Health Monitoring (FHM) yaitu metode penilaian kesehatan pohon dengan mengelompokkan jenis dan tingkat kerusakan per individu tanaman. Hasil pengamatan melalui metode Forest Health Monitoring diperoleh hasil bahwa kondisi vegetasi di Arboretum KPHP Kerinci Unit 1 masih tergolong sehat dengan Nilai Indeks Kerusakan (NIK) sebesar 2,08 (skala 21), dengan persentase vegetasi sehat (74,81%), tingkat kerusakan ringan (23,42%), dan tingkat kerusakan sedang (1,78%).
Tanaman aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr.) dikenal sangat luas yang memiliki manfaat yang multiguna yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan pangan dan berpotensi besar dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang dapat diperbaharukan yang ramah lingkungan. Peningkatan ini mengakibatkan eksploitasi aren semakin tinggi, sehingga dikawatirkan akan menyebabkan ketersediaan aren semakin menurun apabila tidak diimbangi dengan adanya budidaya dari aren . Penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan arang tempurung kelapa pada pembuatan bibit aren diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari interaksi antara FMA dan arang tempurung kelapa pada tanah ultisol terhadap pertumbuhan bibit aren serta untuk mendapatkan dosis inokulum FMA dan komposisi media terbaik untuk pertumbuhan aren. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri atas dua perlakuan yaitu dosis FMA dan komposisi media (ultisol dan arang tempurung kelapa) dengan tiga ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan pemberian dosis arang tempurung kelapa memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertambahan jumlah daun, Pemberian mikoriza memberika pengaruh yang sangat nyata pada variabel persen infeksi akar serta Pemberian dosis arang tempurung kelapa 10 % dan dosis mikoriza 10 g menunjukkan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan tanaman Aren.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.