Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa pada materi barisan dan deret aritmatika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa SMK Kimia Industri Theresiana Semarang kelas XI yang dipilih secara purposive sampling. Subyek pada penelitian ini yaitu 6 siswa, yang terdiri dari siswa dengan kemampuan matematis tinggi, sedang, dan rendah masing-masing 2 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes uraian, wawancara, serta dilengkapi dengan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Pada penelitian ini digunakan software QSR NVivo untuk membantu mengelola dan menganalisis data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada siswa dengan kemampuan matematis tinggi menggunakan kemampuan representasi visual, verbal, dan simbolik. Namun, siswa kurang dalam penguasaan kemampuan representasi verbal, terlihat dari ragu-ragu dalam mengerjakan soal; (2) pada siswa dengan kemampuan matematis sedang menggunakan kemampuan representasi visual dan simbolik. Namun, siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan representasi verbal. Siswa lebih memilih untuk tidak menjawab soal karena tidak paham dengan apa yang ditanyakan; serta (3) pada siswa dengan kemampuan matematis rendah hanya bisa menggunakan kemampuan representasi visual dan mengalami kesulitan dalam representasi simbolik dan verbal. Siswa tidak memahami konsep materi, sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah representasi simbolik dan verbal.
Pelajaran matematika menjadi salahsatu ilmu yang universal dan digunakan oleh beberapa kalangan sebagai ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran discovery learning dan investigation berbantu e-book terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan berdasarkan uji lapangan yang bertempatkan di SMA Negeri 5 Semarang. Dengan sampel yang digunakan terbagi atas 3 kelas yaitu: Kelas 1 yakni diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model Discovery Learning berbantu e-book; Kelas 2, diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan model Investigation berbantu e-book; dan, kelas kontrol menggunakan model konvensional. Jenis penelitian ini menggunakan studi observasional dimana menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mendapatkan uji validasi yang tepat pada objek penelitian. Hasil dari validasi ahli materi dan tanggapan siswa berkriteria baik, yaitu untuk ahli materi 82%, ahli media 87%, dan tanggapan siswa 85 %. Media tersebut layak untuk digunakan. Diketahui bahwa Maksimal nilai IF (Zi)I= 0,9534, maka L0= 0,013648 L 0,05: 32= 0.1567; DK {L I L > 0,1567}; Maksimal IF (Zi)-S (Zi)I= 0,13648 ∉ DK. Maka dapat diketahui bahwa keputusan Uji: Maka H0 diterima. Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan dengan hasil pengujian T yaitu dimana t> (0,05;62) yaitu 1.828>1.669 maka H0 ditolak. Hasil dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran interaktif menggunakan model discovery learning lebih baik dan dapat mampu membantu siswa dalam memecahkan masalah matematis, dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional.
Adolescence is one of the hard phases in the development of human life. It happens because adolescents have to adjust themselves to the changes within their self, likewise to adapt to the society’s demands which sometimes assume them as an adult. If the situation cannot be responded wisely, it will adversely affect adolescents especially in the digital era where social media is very popular and has a great influence on adolescents. Furthermore, if in the end, adolescents cannot show their true ‘self’ for the sake of getting a lot of followers, comments, and likes. This writing was supposed to analyze adolescents and social media especially the effect of social media on adolescents based on self-theory. The method used was the literature review which includes the source, as follows; research abstract, review, and journal. The analysis method was based on the analysis theory about self from Carl Roger. Self-theory was used when discussing adolescents and social media. The self develops through individual interaction with the surroundings. In this case, because of the demand to get a lot of followers, comments, and likes which cause the adolescents often did not show their true selves.
Laboratorium komputer di jurusan pendidikan teknologi informasi Universitas PGRI Semarang masih memiliki kendala serta kegiatan – kegiatan di dalamnya masih bersifat manual sehingga diperlukannya sebuah sistem untuk membantu pengelolaan laboratorium komputer di jurusan pendidikan teknologi informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, observasi dan wawancara. Data yang ada kemudian dianalisis dengan menggunakan metode waterfall, yang mana tahapannya meliputi: tahap Communication, Planning, Modelling, Contruction dan Deployment dengan desain sistem meliputi: Perancangan Flowchart System, DFD, ERD, DIPO, dan Perancangan Tabel. Penelitian ini kemudian diimplementasikan ke dalam bahasa pemprogaman PHP dengan menggunakan database MySQL. Pengujian aplikasi yaitu dengan validasi kepada ahli media dan ahli materi dalam bentuk angket. Pada proses pengujian yang dilakukan oleh ahli media diperoleh persentase rata-rata sebesar 88% dan masuk ke dalam kategori sangat layak, dan pada proses pengujian black box dinyatakan layak, sedangkan untuk hasil pengujian pada responden dalam hal ini adalah mahasiswa, mendapatkan persentase rata-rata sebesar 89% dan dikategorikan sangat layak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kesalahan siswa berdasarkan Newman’s Error Analysis dalam menyelesaikan soal cerita matematika ditinjau dari gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Weleri tahun ajaran 2020/2021. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dengan rincian 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditorial dan 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket gaya belajar, soal cerita dan wawancara. Identifikasi kesalahan siswa berdasarkan Newman diklasifikasikan kedalam 5 jenis yaitu reading error, comprehension error, transformation error, process skill error, encoding error. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa siswa dengan gaya belajar visual melakukan kesalahan pada tahap transformation, siswa dengan gaya belajar auditorial melakukan kesalahan pada tahap transformation, process skill dan encoding; siswa dengan gaya belajar kinestetik melakukan kesalahan pada tahap comprehension, transformation, process skill dan encoding. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan juga berbeda-beda.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.