AbstrakData tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom metabolik pada kelompok eksekutif di Indonesia yang diperlukan untuk upaya pencegahan penyakit kardiovaskular sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan determinan sindrom metabolik pada kelompok eksekutif. Penelitian dilakukan di Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah responden yaitu 220 orang eksekutif laki-laki dan 68 orang eksekutif wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri, analisis biokimia darah, analisis asupan makanan, pengukuran angka stres, dan pengukuran indeks aktivitas. Analisis regresi logistik ganda dilakukan untuk mengetahui hubungan beberapa independen variabel dengan dependen variabel. Analisis ini menghasilkan indeks massa tubuh (overweight, odds ratio (OR) = 5,54; obesitas, OR = 7,44) dan rasio total kolesterol/high density lipoprotein (HDL)-kolesterol (OR = 8,83) sebagai determinan sindrom metabolik pada kelompok eksekutif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan profil lipid dan pengukuran antropometri sederhana yang teratur pada kelompok eksekutif penting dilakukan untuk mendeteksi risiko sindrom metabolik.Kata kunci: sindrom metabolik, kelompok eksekutif, antropometri Abstract Available datas on metabolic syndrome among Indonesian executives are limited, despite the fact of the importance of these data for cardiovaskular prevention. The objective of this study was to assess prevalence of metabolic syndrome and its associations between anthropometric measures, lipid profiles, blood pressure, nutrient intakes, and life style in executive group. A cross sectional study was undertaken in some factories in Jakarta, using multistage random sampling. The respondents were 287 executives, 219 male and 68 female. Data were collected through anthropometric measurements, biochemical blood analysis, nutrient intake, stress score, and activity index assessment. Multiple logistic regression analysis used to assess associations between independent variables and metabolic syndrome. This study showed that body mass index (overweight, odds ratio (OR) = 5,54; obesity, OR = 7,44) and ratio serum total cholesterol to high density lipoprotein (HDL)-cholesterol (OR = 8,83) were potential determinants of metabolic syndrome. This study shows the importance of routine check of lipid profile, blood pressure, and simple anthropometric assessment to detect the risk of metabolic syndrome in the elderly. Key words: metabolic syndrome, executive group, antropometric PendahuluanPenyakit utama pada kelompok usia dewasa di Indonesia adalah penyakit tulang dan sendi, kardiovaskular, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan metabolisme. Data di rumah sakit dan masyarakat menunjukkan penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung koroner, penyakit jantung hipertensi, dan stroke adalah penyebab utama kematian pada kelompok usia dewasa. 1 Sindrom metabolik adalah suatu sindrom yang terdiri dari sekumpulan gejala meliputi peningkatan ukuran lingkar pinggang...
Ketersediaan data tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan metabolik sindrom pada kelompok lanjut usia di Indonesia sangat terbatas. Data tersebut sangat diperlukan dalam upaya pencegahan penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi metabolik sindrom dan hubungan pengukuran antropometrik, profil lipid, tekanan darah, asupan makanan dan aktifitas fisik dengan metabolik sindrom pada kelompok lanjut usia. Suatu studi dengan rancangan 'cross sectional' dilakukan di Jakarta dengan menggunakan metoda 'multistage random sampling'. Jumlah responden 352 orang lanjut usia wanita dan 137 orang lanjut usia pria. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri, analisa biokimia darah, analisa asupan makanan dan pengukuran indeks aktivitas. Prevalensi metabolik adalah 18.2% pada lanjut usia wanita dan 6.6% pada lanjut usia pria. Studi ini menunjukkan bahwa pada lanjut usia yang mempunyai berat badan berlebih, risiko untuk mempunyai metabolik sindrom hampir empat kali lebih tinggi dibanding lanjut usia dengan indeks masa tubuh normal (rasio odds suaian = 3.98; 95% confidence interval 2.23-7.10). Lanjut usia dengan plasma total kolesterol ≥ 240 mg/dl, risiko untuk mendapatkan metabolik sindrom 2.7 kali lebih tinggi dibandingkan yang mempunyai plasma total kolesterol < 240 mg/dl. Sementara lanjut usia yang mempunyai rasio total kolesterol terhadap HDL kolesterol ≥ 5, risiko untuk menderita metabolik sindrom dua kali lebih tinggi dibandingkan yang rasionya < 5. Studi ini menunjukkan bahwa pemeriksaan profil lipid, pengukuran tekanan darah dan pengukuran antropometrik sederhana yang teratur pada kelompok lanjut usia penting dilakukan untuk mendeteksi risiko terjadinya sindroma metabolik.
A large number of productive age populations in Indonesia are tagged reliable human resources, assuming they have a good quality of life (QoL). This study aims to examine the determinant factors related to QoL based on the 2014 Indonesia Family Life Survey. This is a population-based cross-sectional study comprising 13 368 participants aged 15 to 64 years from 23 provinces. The analysis was carried out to construct a composite indicator of QoL. The result showed that the low prevalence of 54% among the general population needs to be ameliorated. Demographic factors (eg, age, marital status, and education), primary activities, pain, and chronic illnesses were significantly related to QoL and used to provide supporting information.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.