2011
DOI: 10.21109/kesmas.v6i2.110
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Prevalensi dan Determinan Sindrom Metabolik pada Kelompok Eksekutif di Jakarta dan Sekitarnya

Abstract: AbstrakData tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom metabolik pada kelompok eksekutif di Indonesia yang diperlukan untuk upaya pencegahan penyakit kardiovaskular sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan determinan sindrom metabolik pada kelompok eksekutif. Penelitian dilakukan di Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah responden yaitu 220 orang eksekutif laki-laki dan 68 orang eksekutif wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

5
13
0
14

Year Published

2015
2015
2022
2022

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 25 publications
(32 citation statements)
references
References 11 publications
5
13
0
14
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian sebelumnya memaparkan bahwa pengukuran tekanan darah dan indeks massa tubuh (IMT) dapat dilakukan untuk memprediksi sindroma metabolik tahap awal ketika tes darah tidak dapat dilakukan (14). Hal tersebut didukung dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa pengukuran antropometri yang teratur, penting untuk mendeteksi risiko sindroma metabolik pada kelompok eksekutif di Jakarta (15).…”
Section: Who); National Cholesterol Education Program Expert Panel Onunclassified
“…Hasil penelitian sebelumnya memaparkan bahwa pengukuran tekanan darah dan indeks massa tubuh (IMT) dapat dilakukan untuk memprediksi sindroma metabolik tahap awal ketika tes darah tidak dapat dilakukan (14). Hal tersebut didukung dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa pengukuran antropometri yang teratur, penting untuk mendeteksi risiko sindroma metabolik pada kelompok eksekutif di Jakarta (15).…”
Section: Who); National Cholesterol Education Program Expert Panel Onunclassified
“…8 Penelitian lain di Jakarta mendapatkan prevalensi sindrom metabolik pada kelompok eksekutif sebesar 21,6%, 24,8% pada laki-laki dan 11,8% pada perempuan. 9 Insiden sindrom metabolik diduga berhubungan dengan pergeseran gaya hidup akibat pengaruh globalisasi. Gaya hidup masyarakat berubah menuju masyarakat modern dengan pola konsumsi makanan tradisional beralih ke makanan instan dan kebarat-baratan.…”
unclassified
“…This is consistent with Korneliani, K and Meida, D (2012) in which obese subjects had 3.8 times higher risk for developing hypertension. Another study by Kamso (2011), found that obesity is a risk for metabolic syndrome. The higher the weight, the more blood volume is needed to supply oxygen across the body and in turn gives greater pressure to the arterial wall.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 98%