Mutu sediaan obat penting dipertahankan selama proses pembuatan, penyimpanan hingga digunakan. Stabilitas sediaan krim merupakan salah satu kriteria yang penting dari mutu sediaan tersebut karena akan berdampak pada efektifitas, keamanan dan mutu produk pada saat digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas sifat fisika sediaan krim ketoconazole dengan metode stabilitas penyimpanan jangka panjang (real time). Penelitian menggunakan praeksperimental dengan rancangan one shot case study dengan pengujian stabilitas jangka panjang sediaan krim ketoconazole selama 42 bulan dengan kondisi penyimpanan 30⁰C ± 2⁰C RH 75% ± 5%. Organoleptik, pH, viskositas, kadar zat aktif ketoconazole diperiksa dengan interval waktu penyimpanan selama 24, 30, 36, dan 42 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa efek penyimpanan selama 42 bulan pada pengujian organoleptik tidak menyebabkan perubahan bau, warna, dan tekstur, dimana tidak terbentuk lapisan krim serta masih mempertahankan kehomogenan. Pada pengujian pH, dan viskositas dari krim ketoconazole tidak berubah secara signifikan (p ≥ 0.05) setelah 42 bulan penyimpanan pada kondisi penyimpanan 30⁰C ± 2⁰C RH 75% ± 5%. Pada penetapan kadar zat aktif ketoconazole dalam krim selama penyimpanan tidak menunjukan degradasi yang signifikan (terjadi penurunan kadar kurang dari 5% pada penetapan kadar). Data yang diperoleh dari uji stabilitas jangka panjang menunjukan bahwa sediaan krim ketoconazole tetap stabil selama 42 bulan penyimpanan.
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada lanjut usia dimana banyak pasien melakukan swamedikasi untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dideritanya. Swamedikasi jika dilakukan dengan tepat dapat bermanfaat baik bagi pasien, namun, pada pelaksanaanya sering menimbulkan terjadinya kesalahan pengobatan atau ketidakrasionalan pengobatan karena keterbatasan pengetahuan obat. Penelitian ini memiliki tujan untuk menelaah pola penggunaan obat dalam swamedikasi pasien RA di apotek waralaba Kabupaten Karawang. Desain penelitian ini yaitu observasional menggunakan kuesioner pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi RA. Pengambilan data dilakukan secara prospektif mulai tanggal 1 Agustus 2021 hingga 31 Oktober 2021. Instrument dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terbagi menjadi empat bagian yang meliputi sosiodemografi responden, keluhan penyakit, sumber informasi obat dan tempat memperoleh obat serta pola penggunaan obat swamedikasi. Kuesioner yang digunakan peneliti telah valid dan reliabel dengan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan 30 responden. Dari 69 responden didapatkan data karakteristik sosiodemografi meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, tanda dan gejala RA, lama keluhan, tindakan jika merasa nyeri, efek samping setelah mengkonsumsi obat rheumatoid arthritis. Dapat disimpulkan bahwa pola responden dalam swamedikasi RA mayoritas responden yaitu beristirahat (47,8 %) jika mengalami Rheumatoid Arthritis, memilih keluarga/teman (29%) sebagai sumber informasi obat dalam melakukan swamedikasi, 62,3%, responden memperoleh obat dari toko obat/apotek. Menggunakan antibiotik (20,3%) dan obat lain (36,2%) untuk menangani gejala yang dialami, mengkonsumsi 15 menit setelah makan (62,3%), memilih obat diminum saat nyeri saja (79,7%), serta memilih pengobatan selama 3 hari (78,3%).
Dalam pembuatan produk steril harus memperhatikan kondisi lingkungan dimana tiap parameter sistem HVAC harus dilakukan kualifikasi untuk menjaga kualitas produk selama proses berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kualifikasi kinerja Sistem HVAC di ruang mixing trial, ruang filling trial dan ruang preparasi media serta pengukuran pada hari ke-1 hingga hari ke-5. Hasil perbedaan tekanan terendah di ruang preparasi media di hari ke-1 18 Pa, ruang mixing trial terendah hari ke-5 19,3 Pa, sedangkan ruang filling trial terendah di hari ke-4 sebesar 5,32 Pa. Pada pengukuran temperatur di ruang preparasi media terendah di hari ke-3 yaitu 20,05±0,07°C, di ruang mixing trial terendah hari ke-1 20,26±0,05°C, Sedangkan ruang filling trial hasil terendah di hari ke-1 sebesar 19,6±0,14°C. Hasil pengukuran kelembaban di ruang preparasi media dengan hasil terendah di hari ke-1 sebesar 66,2±0%, pada ruang mixing trial terendah di hari ke-5 57,4±0,92%, sedangkan ruang filling trial terendah di hari ke-5 57,25±0,07% . Hasil ukuran partikel di ruang preparasi media tertinggi terjadi di hari ke-2 dengan kriteria ≥0,5 µm yaitu 530,1±35,68 m3 dan ≥5 µm yaitu 3,0±0,74 m3. Hasil pengukuran ukuran partikel di ruang mixing trial tertinggi terjadi pada hari ke-3 kriteria ≥0,5 µm yaitu 652,1±134,52 m3 dan ≥5 µm yaitu 7,5±3,86 m3, sedangkan di ruang filling trial tertinggi terjadi pada ke-1 kriteria ≥0,5 µm yaitu 18,3±22,75 m3 dan ≥5 µm yaitu 1,6±0,66 m3. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu kinerja Sistem HVAC di ruang mixing trial, ruang filling trial dan ruang preparasi media pada hari ke-1 hingga hari ke-5 telah memenuhi kualifikasi.
Masyarakat melakukan upaya-upaya kesehatan melalui pelayanan kesehatan. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, tenaga farmasi melayani masyarakat melalui pelayanan kefarmasian di RS. Jenis penelitian ini yaitu dekskriptif analitik dengan pengambilan data secara retrospektif mengenai gambaran beban kerja tenaga kefarmasian meliputi jumlah jam kerja karyawan, jumlah resep, ketercapaian waktu tunggu dan penambahan jumlah obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Sentra Medika Cibinong. Pada hasil penelitian, jumlah jam kerja karyawan paling tinggi 10:09 pada Agustus 2018 dan paling rendah yaitu 8:21 pada Mei 2019, jumlah resep racikan tertinggi yaitu 11823 resep pada Agustus 2018 dan untuk resep non racikan tertinggi yaitu 14505 resep pada Maret 2019, resep racikan dan non racikan terendah terjadi pada Juni 2019 dengan jumlah resep racikan 1811 resep dan 9467 resep non racikan, sedangkan rata-rata waktu tunggu obat racikan 1 jam 10 menit dan rata-rata waktu tungg obat non racikan 52 menit, untuk jumlah obat di Instalasi Farmasi pada Tahun 2017 sebanyak 1293 obat, pada Tahun 2018 jumlah obat sebanyak 1496 obat dan pada Tahun 2019 jumlah obat sebanyak 2477 obat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata jam kerja karyawan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan belum sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, jumlah resep racikan tertinggi yaitu 11823 resep pada Agustus 2018 dan untuk resep non racikan tertinggi yaitu 14505 resep pada Maret 2019, waktu tunggu obat racikan dan non racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan belum tercapai serta jumlah obat yang selalu meningkat
Latar belakang: Perawatan kulit menjadi sangat diperlukan untuk menjaganya tetap terlindung dari ancaman polusi, cara yang paling tepat untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan mandi teratur dengan menggunakan sabun. Pada pembuatan minyak jelantah menjadi sabun transparan bisa menghasilkan nilai ekonomisnya. Sabun transparan adalah sabun yang memiliki tingkat transparansi paling tinggi dan memancarkan cahaya yang menyebar dalam partikel-partikel kecilMetode: Desain penelitian menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan pendekatan one shot case study dengan pendekatan rancangan acak lengkap (RAL) untuk mengetahui kualitas dari kelima formula sabun transparan dengan cara menganalisis kualitas sabun transparan meliputi pemeriksaan pemerian, pemeriksaan pH, uji kadar air, uji daya pembasah, dan uji daya busa terhadap air suling. dimana tiap pengujian dilakukan secara tiga kali ulangan..Hasil: Penelitian ini menunjukkan sabun transparan berbahan minyak jelantah dari F1, F2, F3, F4 dan F5 menunjukan warna kuning transparan, bertekstur halus dan keras, dan memiliki aroma parfum, serta tidak mengalami perubahan bermakna selama 2 minggu penyimpanan, pH sabun berkisar antara 9,41 – 9,61 dimana pH dari produk sabun yang dibuat masih memenuhi syarat standar mutu pH untuk sabun mandi yaitu berkisar antara 9-11, pada pengujian daya pembasah memiliki range 20,45- 30,1 detik dimana seluruh formula memenuhi persyaratan daya pembasah yaitu tidak kurang dari 0,2 detik, pada uji daya busa diuji sebelum dan sesudah penyimpanan 5 menit dihasilkan secara kuantitatif adalah 80,23% - 89,55%, pada uji kadar air didapatkan antara 16,1% - 18,60% dimana menunjukkan hasil yang optimal karena standar SNI 06-3532-1994 yaitu maksimal 15%. Kesimpulan: penelitian ini menyimpulkan bahwa sabun transparan yang didapatkan memiliki pemerian yang stabil selama penyimpanan, dan memenuhi syarat pH, syarat daya pembasah, uji daya busa, dan memenuhi uji kadar air.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.