The tourism sector is considered as a stimulant of regional economic activity. However, innovative strategies are needed in developing existing local potential. The purpose of this research is to contribute ideas in solving the problem of the lack of community welfare in Tetandara Village, Rukun Lima, Paupanda. Some of the problems include: limited infrastructure to support tourism, poor quality of human resources, poverty, and the majority of the population living in slums. This research uses a qualitative method with a case study approach. The source of the data obtained through interviews and Focus Group Discussions. Based on the results of research in three study locations the need for tourism development while still paying attention to aspects of attraction, accessibility, convenience, and ancillary. The three study locations have similarities in terms of geography and the main economic activities that are in the coastal area and fishermen are the dominant livelihoods. On the one hand, the main problem lies in poverty with minimal income. The concept of development innovation is fishing village tourism that not only looks at physical development but also pays attention to its non-physical aspects, such as local institutions that are closely related to human resources. Required the formation of Pokdarwis institutions that must work together with cooperatives and BUMDesa as a form of support for the sustainability of tourism

Sulitnya recruitment untuk awak kapal pengganti pada akhirnya berakibat pada tidak tepatnya pelaksanaan pergantian awak kapal yang telah di buat dan mengakibatkan masa kontrak Kerja awak kapal tidak sesuai degan seperti yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Laut (PKL), sehingga bnyak awak kapal yang terpaksa menambah masa kontrak kerja yang di karenakan terlambatnya penempatan awak kapal pengganti. Tujuan dari penelitian ini adalah agar pergantian awak kapal sesuai dengan yang direncanakan sehingga tidak  menimbulkan keterlambatan pergantian Crew dikapal PT. Pelayaran Sumber Rejeki dan mencari penyebab dari masa kontrak PKL awak kapal tidak sesuai dengan yang seharusnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metoode kualitatif, dengan sumber data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat ketidaksesuaian kontrak awak kaapal diatas kapal dengan perjanjian yang tertulis pada Perjanjian Kerja Laut (PKL) disebabkan oleh lambatnya pihak divisi pengawakan dalam mencaariawak kapal pengganti untuk awak kapal yang akan sign off sehingga terjadi ketidak sesuaian masa kontrak kerja awak kapal diatas kapal dengan perjanjian tertulis pada Perjanjian Kerja Laut (PKL)