The tourism sector is considered as a stimulant of regional economic activity. However, innovative strategies are needed in developing existing local potential. The purpose of this research is to contribute ideas in solving the problem of the lack of community welfare in Tetandara Village, Rukun Lima, Paupanda. Some of the problems include: limited infrastructure to support tourism, poor quality of human resources, poverty, and the majority of the population living in slums. This research uses a qualitative method with a case study approach. The source of the data obtained through interviews and Focus Group Discussions. Based on the results of research in three study locations the need for tourism development while still paying attention to aspects of attraction, accessibility, convenience, and ancillary. The three study locations have similarities in terms of geography and the main economic activities that are in the coastal area and fishermen are the dominant livelihoods. On the one hand, the main problem lies in poverty with minimal income. The concept of development innovation is fishing village tourism that not only looks at physical development but also pays attention to its non-physical aspects, such as local institutions that are closely related to human resources. Required the formation of Pokdarwis institutions that must work together with cooperatives and BUMDesa as a form of support for the sustainability of tourism

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pemasaran wisata di Desa Ngesong Kalurahan Giripurwo Kapanewon Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Propinsi DIY. Potensi wisatanya adalah waduk mini yang diberi nama Embung Kleco dan wisata Agro Durian. Identifikasi masalah pada proses pengembangan wisata, ditunjukkan dengan belum adanya penanganan yang baik tentang pemasaran menggunakan teknologi informasi, seperti belum adanya web site dan belum tertata dengan baik publikasi melalui media sosial (Instagram, Facebook, google+). Kelompok sasaran PkM ini adalah karangtaruna di Desa Ngesong. Karangtaruna di nilai tepat karena potensi penggunakan media digital sudah baik dan mudah untuk diberdayakan. PkM ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu Pemberdayaan Karangtaruna dan Pengembangan Pariwisata Di Desa Ngesong. Metode pelaksanaan PkM ini menggunakan model ceramah dan pendampingan, dimulai pada pengantar pentingnya TI dalam sektor wisata, overview TI, strategi penggunaan platform digital marketing hingga langkah optimalisasi pemasaran. Dalam pelatihan disajikan data-data terbaru terkait penggunakan internet dan media sosial sehingga peserta antusias mengikuti pelatihan. Rata-rata mereka mengatakan pelatihan sangat bermanfaat, antara lain karena banyak informasi yang baru sehingga dalam menentukan prioritas digital marketing bisa tepat, sehingga diharapkan PkM ini membawa hasil positif dalam pengembangan wisata di Kalurahan Giripurwo khususnya di Desa Ngesong.