As a consequence of increasing battery use, spent batteries are increasingly contributing to solid waste. This situation has the potential to create a severe environmental problem. Thus, the utilization of these spent batteries, including the reuse of some components, is essential. The reusable components of the spent battery are carbon rods and electrolyte pastes. In this work, these components were utilized to prepare a carbon-based electrode for reverse electrodialysis. These electrodes can be an alternative to commercial Ti-based electrodes. The important characteristics of an electrode are the electrical conductivity, porosity, and surface area of the particles. This study aimed to determine the best electrical conductivity exhibited by various mixtures of carbon rods and electrolyte paste taken from spent batteries. The spent battery contained 95% carbon, and the electrolyte paste of the spent battery contained 64% carbon, 19% zinc, and 5% manganese. Before mixing, the carbon rods were powdered using ball mills for 4 h; 85.6% of particles were sized <1 μm. The best electrical conductivity was obtained from a mixture of carbon rods and electrolyte paste in the weight ratio of 7:2, with electrical conductivity, porosity, and surface area of 2.75 S/cm, 0.019 cc/g, and 15.936 m2/g, respectively.
Level Tri-Ethyline Glycol memiliki tinggi 12,192 m dan berdiameter 0,762 m. Tri-Ethylin Glykol berfungsi untuk menyerap mengikat kadar uap air (H2O) yang ada pada gas alam. Di dalam Level Tri-Ethyline Glycol (TEG) terdapat senyawa kimia yakni Ethylin Glycol yang berguna untuk mengikat air yang berada dalam gas. Cara memisahkan air dengan gas yakni dengan menggunakan metode counter current pada Vessel. TEG yang mengikat/ menyerap uap air (H2O) dapat diregenerasi kembali dengan cara memanaskan pada suhu tertentu sehingga uap air (H2O) terlepas dari bahan kimia TEG lalu uap air akan berkumpul menjadi cairan (liquid) yang dialirkan menuju fasilitas skimmer untuk dipisahkan antara air dan minyak (kondensat gas alam). Kondensat ditampung ke dalam tangki kondensat sebagai produk sampingan. Air hasil pisahan selanjutnya disebut air limbah terproduksi akan di treatment oleh fasilitas Waste Water Treatment Plant (WWTP). Hasil dari proses WWTP diharapkan memenuhi baku mutu air limbah terproduksi, lalu dialirkan ke water pond untuk dipertahankan kualitasnya dan dimanfaatkan. Tri-Ethylin Glycol perlu dikendalikan dengan komponen-komponen sistem pengendalian. Transmitter LIT - 11001 berfungsi membaca nilai aktual TEG kemudian mengubah besaran proses menjadi beda tekanan yang akan diubah dalam bentuk sinyal electric 4-20 mA DC sebagai keluaran transmitter. Controller LC - 11001 memiliki mode kontrol Proportional Integral, mode Proportional digunakan sebagai penghilang error dan mode Integral berfungsi untuk menghilangkan osilasi yang dihasilkan oleh mode Proportional. I/P converter LY – 11001 berfungsi mengkonversi sinyal 4-20 mA DC menjadi sinyal 3-15 Psi agar dapat dibaca oleh actuator control valve. Control Valve LCV – 11001 menjadi komponen penggerak untuk mengatur banyaknya aliran yang harus keluar dari bottom process. Di pembahasan kali ini, kita akan memperbaiki tentang pengendalian PID pada level Tri-Ethylin Glycol dari yang semula kurang stabil menjadi pengendalian yang lebih stabil lagi dengan menggunakan tuning Tyreus-Luyben. Dan pada simulasi yang sudah saya lakukan, didapatkan hasil PID yakni Kp = 2018, I = 23,7 dan D = 1,7. Maka, bisa disimpulkan bahwa hasil tuning dengan menggunakan metode Tyreus-Luyben lebih baik dari pada kondisi aktual lapangannya.
Reverse Electrodialysis Power Generation (RED) adalah pembangkit listrik yang mengkonversikan energi percampuran dua larutan berbeda salinitas menjadi energi listrik. RED dibuat dari membrane selective ion yang disusun berselang seling antara membran AEM dan CEM. Larutan berbeda salinitas dialirkan berselang seling di celah celah membran sehingga terdapat aliran ion. Untuk mengkonversikan aliran ion menjadi aliran elektron diperlukan elektroda. Pada artikel ini elektroda yang dipakai adalah elektroda carbon microparticle. Elektroda carbon microparticle merupakan elektroda alternatif pada RED yang biasanya menggunakan Ti Base. Larutan bersalinitas disimulasikan dari NaCl berkonsentrasi 1 gr/L untuk larutan encer dan NaCl berkonsentrasi 30 gr/L, 35 gr/L dan 40 gr/L untuk larutan pekat. Open Current Voltage RED yang diperoleh adalah 70% dari OCV teoritis, hal ini disebabkan karena adanya hambatan ion karena sifat material yang ada pada membran, elektroda dan larutan bersalinitas. Terjadi penurunan OCV akibat penurunan performance membran yang disebabkan oleh lamanya waktu operasi RED dengan besar penurunan 17%/jam. Semakin besar kecepatan aliran menyebabkan besar OCV yang terukur juga semakin besar atau penurunan OCV semakin kecil dengan bertambahnya kecepatan aliran larutan. Penurunan OCV yang disebabkan pemanfaatan elektroda carbon microparticle tidak terlihat karena nilai resistivitasnya yang kecil sehingga elektroda carbon microparticle dapat dipergunakan sebagai altenatif pengganti elektroda berbasis tungten (Ti).
Climate change is a major issue that is very interesting to discuss. Climate change is believed to be caused by the greenhouse gas effect. CO2 is one of the gases that causes the greenhouse gas effect. Therefore, to avoid the dangers of climate change, reducing CO2 emissions is the main topic in various articles. In this article, CO2 emission mitigation is analyzed in the sea water desalination plant using reverse electrodialysis power generation. Reverse electrodialysis is a power plant that does not produce CO2 emissions which converts energy from the difference in salinity of two solutions into electrical energy through selective ion membrane technology. There are 8 sea water desalination (SWD) unit which produces 242 tons/h of clean water for industrial activity and blowdown water of 3,161 tons/h, the blowdown water is wastewater. The SWD unit requires 3.043 tons/h of seawater as feed water, 0.164 MW of electricity and 86 tons/h of steam worth 64.1 MW as an energy. The energy are met from the combined heat and power operation. Combined heat and power require of fuel oil and fuel gas which produce CO2 emissions of 1,352,445,626 kgCO2/y. From the analysis on the SWD plant, the CO2 emission is 148,411,874 kgCO2/y. By implementing reverse electrodialysis power generation, blowdown water at the SWD plant which has a salinity concentration of 680 mol/m 3 can produce electricity of 0.414 MW (3,636 MWh/y). If the electricity generated is used to substitute the electricity needs at the refinery plant, the CO2 emissions that can be mitigated is 2,955,915 kgCO2/y
Emisi CO2 merupakan penyebab pemanasan global, apabila tidak dikendalikan akan berakibat banyaknya bencana. Untuk mengendalikan emisi CO2 diperlukan kebijakan yang tepat dengan menggunakan data yang mampu mewakili semua lokasi. Pengukuran emisi CO2 diperlukan untuk memenuhi kebutuhan data tersebut. Pengukuran emisi CO2 dapat dilakukan dengan menggunakan Wireless CO2 Emission Transmitter. Agar supaya wireless CO2 emission transmitter dapat dipasang pada sebaran yang luas, untuk daerah-daerah yang tidak memiliki sumber daya listrik diperlukan penyedia listrik yang independent. Sumber daya listrik yang independent dapat dipenuhi dari sistem penyedia listrik panel surya. Selain panel surya, modul yang harus disediakan adalah batterai yang dapat diisi ulang. Untuk mendesain kebutuhan sumber daya listrik diperlukan pengukuran kebutuhan daya dari transmitter dan juga asumsi ketahanan dari penyediaan sumber dayanya. Pada penelitian ini didapatkan data bahwa kebutuhan daya dari system wireless CO2 emission transmitter berbasiskan microcontroller ESP32 membutuhkan daya 325,31 mW sehingga dalam satu hari dikonsumsi sebesar 7.807 mWh. Dengan asumsi ketahanan penyedia daya 3 hari maka diperlukan baterai untuk penyimpan energi sebesar 29.278 mWh dan panel surya dengan daya 5.855 mWp.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.