Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang di alami oleh balita di dunia khususnya masalah kesehatan dalam bidang gizi. Kasus stunting berada di angka 34,8 persen pada 2013. Pada Riskesdas 2018 berada di angka 31,4 persen, (Tim Riskesdas, 2018). Untuk wilayah kabupaten nabire sendiri terdapat 185 kasus, dan kasus terbanyak terdapat pada wilayah kerja puskesmas Sanoba dengan 38 jumlah kasus stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar risiko pengetahuan ibu, pemberian ASI Eksklusif, BBLR, tinggi ibu, dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting. Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan metode pendekatan case and control. Hasil penelitian di temukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan Ibu dengan kejadian stunting, di peroleh nilai OR 95% CI = 0,023 (0,006 – 0,087), ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting, di peroleh nilai OR 95% CI = 0,067 (0,022 – 0,208), ada hubungan antara tinggi badan Ibu dengan kejadian stunting, di peroleh nilai OR 95% CI = 25,278 (6,468 – 98,795), ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian stunting,OR 95% CI = 3,588 (1,650 – 11,896), riwayat BBLR di peroleh nilai OR 95% CI = 6,070 (3,688 – 18,284).