Perpustakaan perguruan tinggi saat ini tidak hanya dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasisaja tetapi juga kebutuhan pengguna yang perlu kita perhatikan. Tanpa mengetahui kebutuhan mereka,perpustakaan tidak bisa eksis (tertinggal) dalam menghadapi perubahan peradaban yang begitu cepat. Perpustakaan perguruan tinggi harusbertransformasi guna memenuhi kebutuhan pengguna, dengan menyediakan “available space” sebagaimana yang disampaikan Bapak Ainun Na’im dalam acara workshop FK2PTN di Pangkal Pinang. Jauh sebelumnya Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya telah melakukan transformasi dengan “available space” seperti ruang diskusi, ruang lobby, ruang Parlinah Moedjiono. Metode penulisan artikel ini menggunakan analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara mendeskripsikan ataumenggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dari pengamatan penulis, pengguna yang “generasi net” memiliki pola belajar yang lebih aktif dapat dilihat dari ruang-ruang publik yang tersedia di Perpustakaan Unair. Mereka cenderung menuntut untuk lebih cepat dan mudah dalam memperoleh informasi serta ruang yang khusus untuk bisa mengeksplor minat dan bakat mereka. Sehingga ruang-ruang publik tersebut tidak pernah sepi oleh kegiatan-kegiatan mereka.
Transformasi perpustakaan dari era konvensional ke digital tanpa disadari membawa pengaruh besar terhadap kinerja pustakawan. Melihat kondisi demikian Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando memotivasi pustakawan diera disruptif dengan slogannya “Pustakawan Bergerak”. Maksudnya pustakawan dapat memobilisasi pengetahuan kepada masyarakat agar informasi yang tersimpan, tersedia secara digital dapat disebarluaskan dan mengena kepada masyarakat yang membutuhkannya. Berbagai kegiatan “Pustakawan bergerak” di sini adalah mengoptimalkan sumber daya dan fungsi pustakawan dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkompetensi. Metode penulisan artikel ini adalah deskriptif, berdasarkan pengalaman kami sebagai pustakawan di Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas Airlangga Surabaya dan berbagai sumber literatur yang mendukung teori penulisan artikel ini. Harapannya adalah untuk memotivasi para pustakawan akan eksistensinya di era disruptif.
In Indonesia, there is an increase in the number of cesarean sections accompanied by the incidence of post-sectional caesarean section(CS) wound infections, where data obtained about 90% of post-C-section morbidity is caused by surgical wound infections. Post CS suture wound healing is influenced by several factors, one of which is the consumption of high protein nutrition such as eggs. This study aimed to determine post-SC wound healing among postpartum women who consumed boiled eggs at the RSIA Pasutri, Bogor in 2021. This research method was a Quasy Experiment Design with a post-test approach with Control Group. The total population was 30 postpartum women post CS, with a sample of 15 experimental groups and 15 control groups taken by purposive sampling, while data analysis used parametric test is Independent T-Test. The results of the study found that post CS postpartum women who consumed boiled eggs all respondents experienced post CS ound healing with good wounds which was 15 respondents (100%) compared to those who did not consume boiled eggs which was only 8 respondents (53.3%) experienced good wound healing. while the others experienced poor wound healing which was 7 respondents (46.7%). Based on the Independent T-Test statistical test in the experimental and control groups, the results of p value = 0.002 <0.05, thus there was a difference in post-SC wound healing between experiment and control group. The results of this study can be used as input in accelerating wound healing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.