Ibu hamil akan mengalami perubahan fisik dan psikologis yang nyata sehingga diperlukan adaptasi. Proses adaptasi yang kurang baik dapat menyebabkan stress atau kecemasan sehingga dapat meningkatkan produksi kortisol yang akan menghambat produksi ASI. Untuk itu peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui program pendidikan kesehatan kepada ibu hamil perlu dilaksanakan karena dengan pengetahuan yang baik dapat mengurangi kecemasan karena perubahan fisik yang ada pada ibu. Ibu juga membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar dapat mempersiapkan diri untuk laktasi pada masa kehamilan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Kondisi pandemi Covid-19 saat ini mengakibatkan keterbatasan ibu hamil untuk mengakses informasi kesehatan dari tenaga kesehatan dapat diminimalisir dengan pemberian promosi kesehatan yang disampaikan melalui media. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang perubahan fisik selama kehamilan dan kemampuan persiapan laktasi pada masa kehamilan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk edukasi dengan menggunakan media LCD (video) dan leaflet dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi interaktif dimana peserta diberikan kuesioner sebelum (pra) dan setelah (pasca) edukasi yang diikuti oleh 25 ibu hamil di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, terdapat peningkatan pengetahuan tentang perubahan fisik selama kehamilan dan kemampuan melakukan perawatan payudara sebagai persiapan laktasi setelah diberikan edukasi.
Masalah gizi yaitu stunting di Indonesia masih membutuhkan perhatian yang besar melihat prevalensi Stunting di Indonesia cukup tinggi dan urutan keempat di dunia. Akibatnya ibu dan anak menjadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan berbagai layanan konseling atau hal-hal lain yang biasa didapatkan di posyandu. Oleh karena itu perlu pendampingan untuk meningkatkan kualitas intervensi di tingkat keluarga untuk percepatan penurunan stunting dengan memberdayakan kader. Indonesia sudah sejak lama melibatkan kader dalam pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan memakai rancangan one group pre-post test design. Dalam penelitian ini 30 orang kader di Wilayah Kerja Puskesmas Soropia akan diberikan pelatihan pendampingan keluarga dalam pencegahan stunting. Kader yang telah mengikuti pelatihan akan dikukuhkan sebagai Gerakan Pendampingan Keluarga Stop Stunting “Pegasting”. Setiap kader akan mendampingi 1 keluarga. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan pelaksanaan. Tahap pertama adalah kader akan diberikan kuesioner pengetahuan tentang stunting, kesehatan ibu hamil dan pengukuran antropometri untuk menilai pengetahuan awalnya. Selanjutnya diberikan pelatihan dengan materi yang terdiri atas stunting, layanan kesehatan ibu hamil, Pola Pengasuhan bayi/ balita. Serta cara pengukuran antropometri bayi/ balita. Langkah akhir dari tahap ini, kader diukur kembali pengetahuannya. Tahap kedua adalah pembentukan Gerakan “Pegasting” untuk mempromosikan kesehatan terkait stunting, pola pengasuhan bayi/balita. Tahap ketiga adalah implementasi sebagai pendamping yaitu kader akan melakukan pendampingan kepada 1 keluarga yang memiliki ibu hamil atau bayi 0-6 bulan selama 1 bulan (4 kali kunjungan rumah) untuk mengedukasi materi terkait stunting.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.