Latar belakang: Tren konsumsi masyarakat yang cenderung tinggi dalam mengkonsumsi makanan cepat saji terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi dasar bagi pengembangan produk cepat saji berbahan dasar pangan lokal agar konsumsi bahan makanan lokal nantinya dapat ditingkatkan. Tujuan: Kajian ini merupakan untuk pengembangan produk bahan pangan lokal, yaitu kacang merah, jagung, maupun jamur tiram menjadi non-meat burger patty yang merupakan bagian dari makanan cepat saji. Metode: Studi ini bersifat eksperimental dengan desain Rancangan Acak lengkap. Bahan utama pembuatan produk adalah kacang merah, jagung, dan jamur tiram. Analisis sensori yang terdiri atas uji hedonik dan mutu hedonik dilakukan dengan menggunakan skala visual analog scale. Terdapat tiga formulasi, yaitu formulasi F1 rasio 30 g kacang merah : 30 g jagung : 40 g jamur, F2 rasio 30 g kacang merah : 40 g jagung : 30 g jamur, dan F3 rasio 40 g kacang merah : 30 g jagung : 30 g jamur. Hasil: Hasil uji hedonik dan mutu hedonik terhadap tiga formulasi produk pada lima parameter, yaitu rasa, warna, aroma, tekstur, dan keseluruhan memperlihatkan nilai yang tidak berbeda signifikan secara statistic pada P < 0,05. Analisis karakteristik kimiawi dilakukan terhadap komposisi proksimat yang meliputi kadar air, protein, lipid, abu, dam karbohidrat. Produk terpilih, yaitu F2 memiliki kadar air 64,17 ± 0,11 %; lemak 4,24 ± 0,06 %; protein 10,36 ± 0,27 %; abu 6,57 ± 0,19 %; dan karbohidrat 14,66 ± 0,38 %. Simpulan: Dengan demikian, produk ini dapat menjadi salah satu alternative diversifikasi pangan berbasis kearifan pangan lokal
Food choices with high antioxidant and low glycemic values may benefit the body's health. High total phenolic content will influence the antioxidant activity that works as a body shield from free radicals. On the other hand, higher glycemic values will increase the risk of non-communicable disease, specifically diabetes mellitus. It will be thoughtful to know the antioxidant activity and glycemic values of the food that consumed. Such in the case of non-meat products, including patty burger, which intended for meat patty burger substitution. This study aims to analyze the values of total phenolic content, antioxidant activity, glycemic response, glycemic index, and glycemic load of the non-meat burger patty. This is an experimental study with a completely randomized design. The total phenolic content was determined by Folin-ciocalteu method. Antioxidant activity was determined by DPPH method. The glycemic values were determined by an incremental area under the curve (iAUC) method. The values of total phenolic content and antioxidant activity of non-meat patty burger was in line. More phenolic content results in a higher antioxidant activity. Non-meat patty burger has a lower glycemic response compared to a reference food. Its glycemic index is high. However, it has a low glycemic load. Non-meat burger patty has phenolic substances result in antioxidant activity, while its consumption with the right serving size may contribute a low glycemic effect and protect blood glucose stability.
Abstract. Purwayantie S, Suryadi UE. 2020. Plant diversity and nutrient substances of native edible plant: Case study in Suka Maju and Tamao Villages, Kapuas Hulu District, West Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas 21: 842-852. The existence of plant diversity which is wild, indigenous and edibles, needs to be preserved. The research locations in Suka Maju and Tamao Village, Kapuas Hulu District, West Kalimantan, Indonesia were chosen based on population density. The purpose of this study was to determine the plant diversity and nutritional potential from both of regions. The study method used sampling survey and the data were analyzed descriptively. The results showed that from a total of 110 plants, the three local plant names were subjected to one species and nine species were found in both locations. So that from 98 plants consisting of 44 fruits (14 of table fruits and 30 fruits of suka-suka), 30 vegetables and mushrooms, 14 seasonings, 7 nuts, 3 cereals, and tuber. The discovery of rare genera reported from West Kalimantan, they are Hydnocarpus sp, Hodgsonia sp, and Hypoxylon spp. The highest proximate content of carbohydrate is from joluk kusuk seeds (C. lacryma jobil), fats from kepayang seeds (P. edule) and dangkuk seeds (Hydnocarpus sp), protein from sengkubak leaves (A. papuana), ash from keranji (Hypoxylon spp) and dangkuk. The highest Fe and Zn mineral content were found from sengkuang fruit (D. dao) and tepus leaves (E. foetidum), respectively. The results of this survey became an initial recommendation in the development of local wisdom for local food security.
Cake merupakan salah satu jenis makanan hasil olahan yang berbahan dasar tepung, gula, dan telur. cake mempunyai tekstur empuk, rasa yang enak, manis dan memiliki bau yang khas. Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai pemanfaatan produk samping dari pembuatan minyak kelapa, yang diaplikasikan dalam pembuatan cake, menentukan formulasi terbaik blondo dan tepung mocaf yang digunakan sehingga dapat diterima berdasarkan analisis kimia dan uji hedonik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan blondo dan tepung mocaf dalam pembuatan cake berpengaruh terhadap kadar lemak dan kadar karbohidrat, namun tidak berpengaruh terhadap kadar air, abu, dan protein cake blondo. Perlakuan terbaik diperoleh dari formulasi blondo 150gr dan tepung mocaf 150gr dengan hasil uji proksimat berupa kadar air 23,03%, kadar abu 0,85%, kadar protein 31,23%, kadar lemak 24,64%, dan kadar karbohidrat 20,87%. Karakteristik sensori cake blondo terbaik yaitu rasa 3,80 (cukup suka), aroma 3,30 (cukup suka), tekstur 4,00 (suka), dan warna 3,50 (cukup suka).
Latar belakang: Tren konsumsi masyarakat yang cenderung tinggi dalam mengkonsumsi makanan cepat saji terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi dasar bagi pengembangan produk cepat saji berbahan dasar pangan lokal agar konsumsi bahan makanan lokal nantinya dapat ditingkatkan. Tujuan: Kajian ini merupakan untuk pengembangan produk bahan pangan lokal, yaitu kacang merah, jagung, maupun jamur tiram menjadi non-meat burger patty yang merupakan bagian dari makanan cepat saji. Metode: Studi ini bersifat eksperimental dengan desain Rancangan Acak lengkap. Bahan utama pembuatan produk adalah kacang merah, jagung, dan jamur tiram. Analisis sensori yang terdiri atas uji hedonik dan mutu hedonik dilakukan dengan menggunakan skala visual analog scale. Terdapat tiga formulasi, yaitu formulasi F1 rasio 30 g kacang merah : 30 g jagung : 40 g jamur, F2 rasio 30 g kacang merah : 40 g jagung : 30 g jamur, dan F3 rasio 40 g kacang merah : 30 g jagung : 30 g jamur. Hasil: Hasil uji hedonik dan mutu hedonik terhadap tiga formulasi produk pada lima parameter, yaitu rasa, warna, aroma, tekstur, dan keseluruhan memperlihatkan nilai yang tidak berbeda signifikan secara statistic pada P < 0,05. Analisis karakteristik kimiawi dilakukan terhadap komposisi proksimat yang meliputi kadar air, protein, lipid, abu, dam karbohidrat. Produk terpilih, yaitu F2 memiliki kadar air 64,17 ± 0,11 %; lemak 4,24 ± 0,06 %; protein 10,36 ± 0,27 %; abu 6,57 ± 0,19 %; dan karbohidrat 14,66 ± 0,38 %. Simpulan: Dengan demikian, produk ini dapat menjadi salah satu alternative diversifikasi pangan berbasis kearifan pangan lokal
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.