Masa remaja merupakan suatu fase peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana proses pengenalan dan pengetahuan tentang reproduksi akan dimulai pada masa ini. Menjaga Kesehatan reproduksi yang meliputi sistem, fungsi dan proses reproduksi adalah hal yang sangat penting bagi remaja, karena merupakan asset dalam jangka panjang. Kurangnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi, dapat memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyakit menular seksual, kehamilan diluar nikah dan aborsi yang dapat menghilangkan nyawa remaja. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang Kesehatan reproduksi baik wanita maupun pria. Metode: Pendekatan pelaksanaan PkM ini adalah survey cross sectional, yang melibatkan 32 peserta, berlangsung pada bulan Februari 2020. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diukur baik sebelum dan setelah dilakukan penyeluhan kesehatan. Hasil: Terdapat Peningkatan Pengetahuan sebeum dan setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan, dan selama penyuluhan dilaksanaka peserta kooperartif dan aktif bertanya. Rekomendasi: kegiatan Pengabdian masyarakat dapat dilakukan lebih lanjut dan perlu kerjasama lintas program
Obesitas adalah suatu penyakit serius yang dapat mengakibatkan masalah emosional dan sosial. Seorang dikatakan overweight bila berat badannya 10% sampai dengan 20% berat badan normal, sedangkan seseorang disebut obesitas apabila kelebihan berat badan mencapai lebih 20% dari berat normal. status kesehatan mayoritas masyakat RT 33 sebagian besar dalam kondisi kesehatan baik, namun terdapat beberapa dari masyarakat RT 09 yang menderita penyakit yang diantaranya Hipertensi, Berat Badan Berlebih sampai dengan Obesitas, Asam Urat, Gastritis, ISPA, Dislipedmia, gangguan jantung, stroke dan DM. Masyarkat RT 33 dengan tingkat Pendidikan yang rata-rata Pendidikan dalam kategori Atas dan memiliki penghasilan menengah atas, Masyarakat RT 33 memiliki pola kebiasaan hidup sehat yang dapat ditunjukkan melalui perilaku kebiasaan melaksanakan kegiatan olahraga rutin seperti senam sehat maupun jalan santai, dan masyakat memiliki kebiasaan menggunakan sarana layanan kesehatan seperti praktek dokter, klinik maupun rumah sakit yang memfasilitasi masyarakat dalam mengatasi dan mencegah setiap penyakit yang berkembang di masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penjajakan, Perneriksaan Kesehatan, Konseling & Penyuluhan Kesehatan rnengenali Obesitas & Potensi Penyakit Serta Upaya Pengendaliannya ditujukan pada warga RT 33 Kelurahan Air Putih Kota Samarinda. Sebanyak kurang lebih 26 peserta yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 16 November 2019. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan respon yang antusias dari warga masyarakat RT 33 Kelurahan Air Putih. Hasil Pemeriksaan kesehatan terdapat 15 orang masyarakat mengalami Berat Badan Berlebih, 6 diantaranya mendekat obesitas bahkan obesitas, 13 peserta mengalami peningkatan kadar kolesterol, dan terdapat 3 diantaranya warga mengalai berat badan berlebih dan terkena penyakit jantung dan DM
Latar Belakang: Kesehatan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Ibu merupakan orang pertama yang bertangguang jawab dalam mengasuh anak dan melakukan penanganan awal ketika anak sakit, sehingga dalam penanganan membutuhkan kemitraan antara petugas kesehatan dan keluarga. Tujuan: mengeksplorasi pengalaman ibu dalam menangani balita sakit di masa pandemi COVID 19. Metode: Penelitian menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan jumlah partisipan sebanyak 6 orang yang memiliki kriteria pernah menangani anak sakit, memiliki anak usia 1-5 tahun dan anak kandung. Data di ambil melalui wawancara secara mendalam (Indepth interview). Hasil: ada empat tema yang diperoleh yaitu: (1) Riwayat kondisi sakit anak; (2) Upaya yang dilakukan oleh ibu dalam menentukan keluhan sakit pada anak; (3) ketidakyakinan/keraguan ibu dalam menggunakan obat tradisional untuk mengatasi keluhan anak; (4) alasan ibu tidak menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Ibu memiliki penatalaksanaan yang baik dan mengerti kapan harus membawa anak ke pelayanan kesehatan di masa pandemi COVID 19
Latar Belakang : Pemutusan pemberian ASI secara dini sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan status kesehatan anak di masa depan. Ada kemungkinan proses penyapihan dini akan berpengaruh terhadap sistem cerna bayi yang belum siap, penyerapan nutrisi yang lebih sedikit, peningkatan berat badan berlebih dan resiko infeksi. Belum ada yang tahu kapan waktu yang tepat untuk mulai berhenti menyusui, namun ada baiknya dalam menekan turunnya angka kesakitan dan kematian bayi pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun dilakukan. Ibu yang berhenti memberikan ASI sebelum waktunya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kesehatan fisik ibu dan bayi, psikologis, sosial dan spiritual. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui aspek psikososial dan spiritual ibu yang melakukan penyapihan dini pada anak usia baduta Tujuan : untuk mengetahui korelasi antara aspek psikososial dan spiritual dengan penyapihan dini pada anak usia baduta. Metode : penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 122 responden yang didapatkan menggunakan Simple Random Sampling dan pemberian kuesioner yang datanya di analisis dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil : penelitian ini menunjukkan Ada korelasi yang bermakna (pvalue =0.000) dan sangat kuat (r=0.912) antara aspek psikososial dengan penyapihan dini pada anak usia baduta, sedangkan korelasi antara aspek spiritual dengan penyapihan dini ada korelasi bermakna (pvalue =0.009) namun berkekuatan lemah (r=0.236). Kesimpulan : semakin baik nilai aspek psikososial dan spiritual seorang ibu saat menyusui maka akan semakin menurunkan tingkat penyapihan dini pada anak usia baduta.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictu yang dominan hidup di wilayah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Kegiatan Pendidikan kesehatan (penyuluhan) kesehatan mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue Pada Anak ini ditujukan pada warga RT 30 Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda yang memiliki cucu atau anak atau keponakan yang masih berusia anak. Sebanyak kurang lebih 20 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Ada peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan informasi mengenai penyakit demam berdarah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.