Stroke secara patofisiologis terjadi sebagai dampak iskemia atau hemoragi pada pembuluh darah otak yang berkontribusi pada angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Angka morbiditas yang tinggi berimplikasi pada pembiayaan rehabilitasi yang mahal dan angka ketergantungan yang tinggi. Berdasarkan kesenjangan tersebut studi ini bertujuan untuk mengeksloprasi berbagai pendekatan untuk meningkatkan efektivitas program rehabilitasi stroke. Studi literatur ini dilakukan melalui telusur online di 3 data base yaitu Google Scholar, Scopus dan Sage Journal. Adapun kriteria inklusi dalam proses penelusuran antara lain publikasi dalam rentang 2013-2018 dan ditulis dalam Bahasa Inggris. Sedangkan literatur akan diekslusi apabila tidak dapat diakses full text, design penelitiannya bukan RCT, konten tidak relevan dengan outcome yang diinginkan, dan tidak memenuhi critical appraisal. Pencarian kata kunci yang digunakan adalahstroke patient AND post stroke care OR rehabilitation AND family based OR family care giver OR self exercise. Hasil studi terdapat 11 penelitian dengan desain RCT. Pendekatan berfokus pada latihan rentang gerak peningkatan kekuatan otot ekstremitas dapat dilakukan dengan memberdayakan pasien dan keluarga. Penggunaan alat bantu latihan dengan media virtual dapat membuat suasana latihan menyenangkan dan meningkatkan motivasi pasien.
Latar belakang : Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Kualitas tidur dapat menjadi salah satu indikator dalam menentukan kualitas hidup seseorang, terutama pada lansia. Tujuan : Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas tidur yang terjadi pada lansia berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, dan status perkawinan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 71 responden. Hasil penelitian : Data demografi berdasarkan umur dalam rentang dengan jumlah 75-89 tahun (71.4%) dan 60-74 tahun (28.6%), berdasarkan jenis kelamin ditemukan perempuan (52.4%) dan laki-laki (47.6%), berdasarkan status perkawinan dengan status janda/duda (81,0%) dan berstatus menikah (19.0%). Kesimpulan : Lansia di panti menunjukan ada gambaran yang bermakna antara karakteristik responden dengan kualitas tidur lansia dimana semakin tinggi skor kualitas tidur selama era pandemi covid-19 maka akan semakin buruk kualitas tidur
Latar Belakang: Kesehatan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Ibu merupakan orang pertama yang bertangguang jawab dalam mengasuh anak dan melakukan penanganan awal ketika anak sakit, sehingga dalam penanganan membutuhkan kemitraan antara petugas kesehatan dan keluarga. Tujuan: mengeksplorasi pengalaman ibu dalam menangani balita sakit di masa pandemi COVID 19. Metode: Penelitian menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan jumlah partisipan sebanyak 6 orang yang memiliki kriteria pernah menangani anak sakit, memiliki anak usia 1-5 tahun dan anak kandung. Data di ambil melalui wawancara secara mendalam (Indepth interview). Hasil: ada empat tema yang diperoleh yaitu: (1) Riwayat kondisi sakit anak; (2) Upaya yang dilakukan oleh ibu dalam menentukan keluhan sakit pada anak; (3) ketidakyakinan/keraguan ibu dalam menggunakan obat tradisional untuk mengatasi keluhan anak; (4) alasan ibu tidak menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Ibu memiliki penatalaksanaan yang baik dan mengerti kapan harus membawa anak ke pelayanan kesehatan di masa pandemi COVID 19
Latar Belakang : Penyakit jantung koroner selain menyebabkan masalah fisik biasanya mengakibatkan masalah psikologi, baik karena perubahan fisiologi tubuh, fungsi peran, konsep diri, perubahan lingkungan maupun perubahan situasi karena dirawat. Distress psikologi yang tidak ditangani akan memperlambat proses penyembuhan, perburukan kualitas hidup dan mengakibatkan sudden death. Tujuan : teridentifikasi gambaran distress psikologis pada pasien penyakit jantung koroner. Metode : jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, 21 sampel, consecutive sampling, instrumen kuisioner HADS. Hasil : Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, menikah, berusia 51-60 tahun dengan pekerjaan wiraswasta dan berpenghasilan kurang dari satu juta. Distres psikologi sebagian besar responden berada pada tingkat sedang yaitu sebanyak 14 responden (66,7%), 5 responden (23,8%) mengalami distres psikologi tinggi dan 2 responden (9,5%) mengalami distres psikologi ringan. Kesimpulan : sebagian besar pasien dengan penyakit jantung koroner mengalami distres psikologi tingkat sedang. Saran : penting dilakukan asesment awal faktor penyebab distress psikologis pasien PJK agar dapat melakukan intervensi keperawatan dengan tepat
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.