The self-weight of the concrete slab in high-rise building construction significantly affects the risk of structural failure in earthquake-prone areas as the earthquake force is directly proportional to the mass of the building. To reduce the building mass then the sandwich concrete slab is introduced. This study focuses on variations of aspect ratio effect on the slab behavior under central point loading. The aspect ratios are set at 1.0, 1.26, 1.5, and 2.0. A normal concrete slab with an aspect ratio of 1 as the control specimen is prepared. Tension reinforcement of D10-150 is placed in both x-and y-direction. While the compression reinforcement of P8-200 for both directions is used. The slabs were supported on four edges and tested under a central point load. Results found that the slab with an aspect ratio of 2.0 has a greater stiffness than other slabs as well as the resistance load capacity. The slab with an aspect ratio less than 2.0 behaves similarly with no significant differences. Generally, the slab ductility index decreases with increasing the aspect ratio. All slabs have ductile behavior which is indicated by both the strain measurement and the relationship of the load-deflection curves. An aspect ratio of 2.0 as the limit used by the Standard for distinguishing one-way and two-way slab elements is proven valid and acceptable.
Penggunaan gawai yang berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental dan sosial anak. Gawai merupakan hasil perkembangan teknologi yang memiliki daya tarik, unik dan praktis digunakan. Gawai saat ini sudah menjadi sahabat masyarakat secara umum, bahkan balita sudah mengenal dan menggunakannya. Apabila penggunaannya tidak dibatasi, maka penggunaannya akan menimbulkan resiko dan sangat berbahaya terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua dan guru tentang penggunaan gawai secara bijak dan aman untuk dimanfaatkan sesuai fungsinya. Kegiatan ini diawali dengan survei untuk mengetahui kebutuhan pengetahuan para orang tua dan guru di PAUD Permata Bangsa. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah disepakati. Pelaksanaan kegiatan melalui pemberian materi dengan metode ceramah, daur pengalaman dan diakhiri dengan tanya jawab. Tanya jawab dilakukan untuk memberikan penguatan pemahaman dan untuk mengetahui efektifitas kegiatan yang dilaksanakan.
Kerusakan dan kerugian terbesar yang diakibatkan oleh gempa Lombok tahun 2018 di Kabupaten Lombok Utara adalah sektor permukiman yaitu sebesar 72,43 % dengan total rumah rusak sebanyak 63.332 unit. Desa Karang Bajo adalah salah satu desa di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dimana terdapat cukup banyak rumah warga yang mengalami kerusakan dengan katagori sedang dan berat pasca gempa tahun 2018. Permasalahan yang ditemui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara membuat bangunan yang lebih tahan terhadap gempa ditinjau dari aspek struktural. Disisi lain, potensi tanaman bambu di Kecamatan Bayan cukup banyak namun pemanfaatannya belum optimal khususnya untuk membuat rumah yang aman dari gempa bumi. Dengan demikian penyuluhan tentang pembangunan rumah dari pasangan batu maupun rumah dari bambu plester yang tahan gempa ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat di Desa Karang Bajo. Metode kegiatan yang dilaksanakan dikemas dalam bentuk demo dan penyuluhan. Demo dilakukan untuk menjelaskan secara langsung bagaimana cara membuat rumah dari pasangan batu dengan struktur beton bertulang dan rumah bambu plester yang tahan gempa. Adapun kegiatan penyuluhan ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan penyuluhan, pembuatan materi dan gambar-gambar desain sebagai alat bantu penyuluhan, koordinasi dengan Kepala Desa dan menentukan jadwal dan lokasi/tempat penyuluhan. Dari hasil penyuluhan terlihat bahwa masyarakat desa Karang Bajo telah mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bangunan sederhana tahan gempa dari beton bertulang dan bambu plester. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan dapat ditularkan kepada keluarga dekat dan masyarakat disekitarnya
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.