Scientific learning is difficult to be applied in an ideal way because of the lack of learning time. One of the solutions to overcome it is by using blended learning that integrated into problem-based learning. This study aims to comprehend the effectivity of problem-based online learning (PBOL) to improve learning outcomes, and it’s efficiency to reduce the time of face to face learning. The used media was WhatsApp because of its simplicity, and the students have been familiar with it. The seventy students of the 10th grade of SMAN 1 Kelua were being sampled in this study based on a saturation sampling technique and divided into three classes. This was a quasi-experimental study with single factor multiple-treatment design. The premier data of this study were learning outcomes and the total time of learning in the class. The data of learning outcomes were obtained by test and be analyzed by one-way ANOVA to detect the effect of PBOL on the learning outcomes. The data of learning time were gained by observation and documentation and be analyzed in a descriptive way to know the efficiency of PBOL. The analyzed result showed sig. value is 0.04, that is means PBOL, and PBL produces learning outcomes which have significantly different from conventional learning. On the other side, even the learning outcomes of PBOL is equal as learning outcomes of PBL, and it’s learning time is fewer than the PBL’s. From both of the facts, we can conclude that the PBOL assisted by WhatsApp is effective in enhancing learning outcomes and more efficient to be used.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran fisika di MAN pilot project DIY dalam implementasi Kurikulum 2013 berdasarkan latar belakang akademik guru ditinjau dari (1) pemahaman terhadap Kurikulum 2013, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan, (4) penilaian, (5) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pada implementasi Kurikulum 2013 dan (6) hambatan yang dihadapi pada implementasi Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah guru fisika kelas X di MAN pilot project DIY yang menerapkan Kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mengenai Kurikulum 2013 berada pada kategori sangat baik. Perencanaan berada pada kategori baik, pelaksanaan berada pada kategori baik, penilaian berada pada kategori baik. Upaya guru fisika di MAN pilot project di DIY yaitu mencari informasi mengenai rasionalisasi kurikulum 2013, pendekatan saintifik, administrasi pembelajaran dan penilaian otentik baik secara mandiri maupun dari kegiatan pelatihan. Hambatan yang dihadapi guru yaitu kurangnya ketersediaan buku/panduan mengenai pendekatan saintifik, guru kesulitan dalam membuat instrumen penilaian portofolio, dan guru belum maksimal dalam memfungsikan instrumen penilaian sikap.
Suparwoto et al, 2019. The Growth and Production Three Rice Superior Varieties in Swampy Lands at the Jambu Ilir Village, Ogan Komering Ilir District. JLSO 8(1):39-46.The assessment was carried out in Jambu Ilir Village, Tanjung Lubuk District, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra, starting in the dry season of 2018. Varieties exhibited were 2 superior varieties and 1 comparative variety, Mekongga. The aim of the study was to obtain information on the growth and production of Inpari 30 and Inpara 8 varieties that were adaptive and had high production on lebak lands. The study was designed by observation method, spacing of legowo 2: 1 (50x25x12.5 cm), seedling age 35 days after seedling, 2-3 seeds / holes. The dosage of fertilizer used is 150 kg Urea, 100 kg SP-36 and 100 kg KCl / ha. The variables observed were: plant height, number of productive tillers, number of grain per panicle, number of filled grains per panicle, and grain yield per ha. The data obtained was arranged in tabulation and analyzed by statistical tests, namely the test of the mean value (test-t). The results showed that the plant height of the varieties exhibited was classified as low to moderate with the number of productive tillers classified as moderate. Inpari 30, and Inpara 8 can adapt well in lebak lands with a production of 5.1-5.3 tons GKP / ha higher than Mekongga as a comparison variety and are highly favored by farmers.
Pemerintah telah mencanangkan untuk berswasembada jagung. Provinsi Sumatera Selatan dengan kekayaan sumberdaya alamnya berpeluang untuk mewujudkan sumbangsihnya, melalui ketersediaan lahan pada tanaman karet belum menghasilkan yang dapat ditanami jagung. Kajian ini bertujuan mengetahui adaptasi varietas dan usahatani tanaman jagung di sela tanaman karet yang belum menghasilkan. Kegiatan ini dilaksanakan di lokasi perkebunan karet rakyat belum menghasilkan dengan umur 2 tahun di Kelurahan Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan dimulai bulan April sampai September (MK) 2018. Pengkajian dilaksanakan dalam bentuk On Farm Research (OFR) di kebun karet yang belum menghasilkan umur 2 tahun yang berjarak tanam 5 x 3,5 m. Dimana jarak barisan tanaman karet 5 m dan jarak dalam barisan karet 3,5 m. Perlakuan 5 varietas jagung yaitu Bima-10, Bima-19, Pioner-21 dan Bisi-18 dan Sukmaraga. Luas petakan tiap perlakuan 4 gawang karet (20 m x 20 m). Jarak antar plot 1 gawangan karet (5 m) dan jarak ulangan 1 m. Setiap perlakuan diulang 4 kali. Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK). Hasil menunjukkan bahwa Varietas jagung Pioneer-21 mempunyai postur tinggi tanaman tertinggi yaitu 142,7 cm dan jumlah daun 9,9 helai sedangkan terrendah Bima 10 yaitu 137,9 cm dengan jumlah daun 9,4 helai. Produksi pipilan kering tertinggi tanaman jagung dihasilkan oleh BISI-18 sebesar 4,1 ton/ha tanaman karet, sedangkan produksi terendah 2,2 ton/ha tanaman karet dari jagung Bima-19. Varietas jagung BISI-18, Bima-10, Pioneer-21 dan Sukmaraga dapat beradaptasi pada tanaman karet umur di bawah 2 tahun setelah tanam dengan produksi berkisar 3,2-4,1 ton pipilan kering/ha tanaman karet dan usahatani dengan menggunakan keempat varietas ini layak dikembangkan dengan nilai R/C 2,46-3,03. Dengan pendapatan bersihnya Rp 9.520.000 - Rp 13.745.000/ha tanaman karet dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga mampu untuk memulai kembali usaha sejenis.
dimulai pada musim kemarau 2017. Tujuan kegiatan untuk mengetahui produksi dan pendapatan usahatani padi varietas unggul di lahan rawa lebak Varietas yang digunakan yaitu: Inpari 9, Inpari 30, Inpari 33, Inpara 4 dan Mekongga, IR 42 sebagai pembanding dilaksanakan seluas satu hektar. Jarak tanam legowo 2:1 (50 cm x25 cm x 12,5 cm). Dosis pupuk 150 kg/ha urea, 100 kg/ha TSP dan 100 kg/ha KCL diberikan secara disebar. Metoda yang digunakan adalah pengamatan langsung di lapangan (observasi) terhadap varietas unggul yang diperagakan. Data yang diperoleh disusun secara tabulasi dan dianalisis dengan uji statistik yaitu uji kesamaan nilai tengah (uji-t) dan dan analisis usahatani. Hasil menunjukkan bahwa tinggi tanaman Inpari 9, Inpari 30, Inpari 33 dan Inpara 4 tergolong rendah sehingga sesuai untuk di tanam di lahan rawa lebak. Produktivitas Inpari 9 dan Inpara 4 lebih tinggi dari Mekongga dan IR 42, yaitu 7,6-7,7 ton GKP/ha, sedangkan produktivitas Inpari 33 dan Inpari 30 yaitu 3,8-4,4 ton GKP/ha lebih rendah dari Mekongga dan IR 42. Secara ekonomis usahatani padi dengan menggunakan semua varietas menguntungkan kecuali Inpari 33, tetapi pendapatan Inpari 9 dan Inpara 4 lebih besar dari varietas lainnya dengan nilai BC ratio 3,5 dan 2,5. Kata kunci: Pendapatan, produksi, rawa lebak, varietas padi PRODUCTION AND RICE FARMING INCOME IN THE LEBAK LANDS OGAN KOMERING ILIR DISTRICT, SOUTH SUMATERA ABSTRACTThe activity was carried out in the Awal Terusan village, Sirah Pulau Padang Subdistrict, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra starting in the dry season of 2017. The purpose of the activity is to find out the production and income of superior varieties of rice farming on lebak land.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.