Peran zona penyangga sangat vital bagi konservasi dan kelestarian sebuah taman nasional, wilayah ini merupakan penyangga bagi aktivitas negatif masyarakat ke dalam kawasan konservasi. Penelitian ini dilakukan pada zona penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Bertujuan untuk memperoleh model pengelolaan lahan yang ideal berdasarkan parameter pola penggunaan lahan, kondisi biofisik lahan dan habitat satwa. Desa sampel dan responden ditentukan secara , dengan intensitas 10%. Metode pengambilan data menggunakan kombinasi teknik wawancara semi terstruktur dan survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona penyangga Lolobata terdiri dari jalur hijau, jalur interaksi dan jalur budidaya. Wilayah ini didominasi oleh jalur interaksi berupa pola kebun campuran, kebun murni dan kebun tumpangsari dengan tanaman utama kelapa. Hutan rakyat jati yang seharusnya menjadi jenis tanaman utama penyusun jalur interaksi justru ditemukan pada jalur budidaya. Satwa yang diketahui melakukan aktivitas pada penggunaan lahan masyarakat yaitu sekitar 39 jenis burung, lima jenis mamalia, tujuh jenis reptilia, dua jenis amfibi dan selebihnya serangga dan satwa air lainnya. Kebun campuran merupakan pola penggunaan lahan paling ideal berdasarkan kriteria konservasi biologi lahan dan ketersediaan lingkungan sebagai habitat satwa Penggunaan lahan, masyarakat lokal, zona penyangga, Taman Nasional Aketajawe Lolobata.
Aketajawe Lolobata National Park (TNAL) is a protected area for paradise birds, parrots and others North Maluku endemic wildlife. As a former of commercial logging concessions, this areas have been damaged and loss of wildlife habitat. The purpose of this research was to determine bird species of TNAL area based on zone category, this research is important in order to validate data related to the birds species diversity. Data collection used the observation point system with purposive sampling by direct observation and audio. The number of observation points were six points in core zone, ten points in both of jungle and traditional zone, and six points in buffer zone. Research showed that there are 39 species found in the buffer zone, 45 species in jungle and traditional zone, and 19 species in core zone. Wallace’s standardwing (Semioptera wallacei) is one of the 15 endemic species of North Maluku was found along drummer rail (Habroptila wallacii) which is Halmahera’s endemic species. Distribution pattern of birds in TNAL is very varied. The jungle and traditional zone have the amount and the highest species diversity while the highest species variation was in the buffer zone. The natural habitat of bird in this area generally located in open area along former road skid as well as forest edge and only a few were found in primary forest of core zone.
ABSTRAKKegiatan pertambangan nikel menyisakan dampak pencemaran logam berat baik pada tanah maupun badan air. Salah satu metode yang banyak diaplikasikan untuk mengurangi cemaran logam berat adalah bioremediasi. Pemilihan bakteri yang berpotensi mengurangi kontaminasi logam berat di tanah sangat penting dalam proses bioremediasi. Langkah awal untuk memilih bakteri potensial adalah dengan melakukan identifikasi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang ada pada air kolam bekas galian di lahan bekas tambang nikel di Halmahera Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolasi dan identifikasi bakteri dengan metode konvensional meliputi uji morfologi, fisiologis, dan biokimia. Isolat bakteri diidentifikasi menggunakan Bergey's Manual Determinative. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 genus bakteri yaitu Bacillus sp., Esherichia, Enterococcus, Pseudomona,s Staphylococcus, dan Klebsiella dengan 18 spesies bakteri pada air di lahan pasca tambang nikel. Secara morfologis didominasi oleh genus bakteri Bacillus sebesar 50 %. Hasil identifikasi bakteri ini membuktikan adanya bakteri indegenus yang resisten terhadap cekaman logam berat. Kata kunci: bakteri, tanah, air, kontaminasi, pasca tambang, Halmahera Timur
ABSTRACT
Nickel mining impact in heavy metal pollution on both soil and water. A method that is widely applied to reduce heavy metal contamination is bioremediation. Selection of bacteria that have potential reduction of heavy metal contamination in soil is very important in bioremediation process. The first step to select the potential bacteria is identification of samples. The purpose of this study is to identify existings bacteria in pond after
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.