Kondisi air yang semakin terbatas untuk lahan pertanian dapat menyebabkan penurunan produksi padi. Peningkatan produksi tanaman saat ini menempati prioritas utama dalam pembangunan pertanian. Produktivitas dapat dikaji melalui subsistem tanah, air dan pola lahan untuk penggunaan pada periode tertentu. Aplikasi irigasi pipa dengan kombinasi sistem pemberian air secara SRI mampu memanfaatkan air dengan efisien. Oleh karena itu penelitian mengenai perhitungan produktivitas air padi sawah yang menggunakan input irigasi pipa dengan sistem pemberian air secara konvensional dan SRI penting untuk dilakukan. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pengamatan langsung dilapangan, pengukuran terhadap evapotranspirasi, perkolasi, kebutuhan air netto di sawah dan perhitungan produktivitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi padi lebih tinggi dengan sistem pemberian air System of Rice Intensification (SRI). Produktivitas air padi dengan sistem pemberian air secara SRI juga lebih tinggi di mana kebutuhan air dengan kombinasi irigasi pipa dan sistem pemberian air secara SRI menjadi perlakuan terbaik. Produktivitas air pada sawah konvensional yaitu 0,82 kg/m3 dan sawah SRI yaitu 1,12 kg/m3. Kombinasi penggunaan irigasi pipa dengan sistem pemberian air secara SRI menunjukkan produktivitas air yang tinggi dan efisien dalam pemakaian air.
ABSTRAKPerubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan pertanian merupakan salah satu masalah serius di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawo, Sulawesi Selatan. Praktek pertanian tanpa menerapkan konservasi tanah dan agroteknologi yang tepat, telah menyebabkan tingginya tingkat erosi dan produktivitas lahan yang rendah. Upaya pengelolaan DAS Lawo harus dilakukan dengan memadukan kepentingan konservasi tanah dan air dengan kepentingan peningkatan produksi pertanian. Upaya ini dapat dimulai dengan melakukan evaluasi kemampuan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan lahan di DAS Lawo dengan analisis data menggunakan kriteria klasifikasi kemampuan lahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa DAS Lawo didominasi oleh lahan berkelas kemampuan lahan III dengan faktor pembatas dominan adalah erosi sedang dengan luas 17.476,42 ha (49,68%). Selain itu, berturut-turut diikuti oleh kelas kemampuan lahan IV dengan faktor pembatas adalah lereng (cukup curam) dan kepekaan tanah terhadap erosi (agak tinggi) seluas 10.059,8 ha (28,6%), kelas kemampuan lahan VI dengan faktor pembatas lereng (curam) seluas 7.638,32 ha (21,72%). Lahan dengan kelas kemampuan III dapat disarankan untuk budidaya pertanian disertai dengan penerapan agroteknologi serta konservasi tanah dan air yang tepat. Selanjutnya pada lahan kelas IV dan VI tidak disarankan untuk budidaya pertanian, akan tetapi untuk penanaman hutan rakyat atau hutan tanaman. Kata kunci: Kemampuan lahan, penggunaan lahan, erosi, DAS Lawo ABSTRACT The changes of forest uses into agricultural land is a serious problem in Lawo watershed
Forest function to arrange river stream, for stream flow and sediment flow, had a longer attention. The hydrologic expert have a notion that forest function to arrange stream flow and to arrange sediment flow only behaved for watershed with small area (< 100 km 2), but dit not behave for watersheds having area > 100 km 2. Utilize to anticipate the previous research weakness, research studying of forest function for river stream and sedimentation process on watershed were executed on watershed with small area (< 100 km 2), medium area (100 km 2-500 km 2) and wide area (> 500 km 2). This research exploited SWAT hydrologi model. The research aim was to study the forest function to arrange the water system and to arrange the sedimentation processes that happened on watershed with a few areas without disregarding other land use. In watershed with wide area, forest existence did not benefit to arrange water system and to arrange sedimentation process. Forest existence benefited to arrange the water system and to arrange sedimentation process in watershed with medium area and narrow area.
Kehilangan air irigasi yang umum terjadi pada suatu areal pertanian selama pemberian air adalah aliran permukaan dan perkolasi yang keluar dari daerah perakaran. Irigasi pipa yang memiliki efisiensi mencapai 98% karena dapat mengontrol pemakaian air sesuai kebutuhan dan tidak ada terjadi rembesan selama penyaluran air. Jarak inlet petak sawah juga harus diperhatikan selain faktor teknologi irigasi. Jarak inlet petak sawah berpengaruh terhadap penyebaran air dalam suatu petakan sawah karena terkait dengan efisiensi aplikasi (Ea) dan efisiensi distribusi air (Ed). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif yang mengumpulkan data primer dan data sekunder. Selanjutnya pembuatan petak percoban yang telah dipasang irigasi pipa. Hasil penelitian menunjukkan nilai Ed di atas 90% pada perlakuan pemberian air konvensional dan System of Rice Intensification (SRI). Hal ini menjelaskan distribusi air pada teknologi irigasi pipa merata keseluruh areal tanam. Nilai Ea pada petak percobaan berkisar antara 76% - 98%. Perlakuan pemberian air konvensional nilai Ea lebih rendah dibandingkan dengan SRI. Hal ini dikarenakan air pada sawah konvensional terjadi perkolasi sehingga air keluar dari zona perakaran serta terjadinya aliran permukaan menyebabkan penurunan efisiensi. Hasil simulasi jarak inlet petak sawah menunjukkan bahwa Ea yang baik (≥ 90%) didapat pada jarak 30 m dengan sistem pemberian air secara SRI akan lebih hemat 10,25%. Tingkat kelayakan pemberian air berdasarkan nilai Ea diperoleh dari tingkat pola pemberian air irigasi pada sawah konvensional fase vegetatif kritis pada jarak 170 m, sedang fase generatif pada jarak 75 m menjadi kritis dan pada jarak 178 m menjadi sangat kritis. Petak sawah SRI menunjukkan nilai kelayakan pemberian air fase vegetatif mendekati kritis pada jarak 170 m, sedangkan fase generatif telah kritis pada jarak 150 m.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.