ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian kombinasi herbal dengan mineral zink dalam ransum broiler yang diinfeksi Escherichia coli (E. coli). Dua ratus ekor d.o.c (day old chick) dibagi secara acak ke dalam lima perlakuan, masing-masing perlakuan diulang empat kali sehingga terdapat 20 unit percobaan, setiap unit percobaan terdiri dari 10 ekor d.o.c. Anak ayam percobaan dipelihara selama 35 hari. Ransum perlakuan terdiri dari R1 = Pakan basal/ ayamsehat (kontrolnegatif); R2 = Pakan basal/ ayamdiinfeksiE.coli (kontrolpositif); R3= Pakan basal + serbukkunyit 1.5% + ZnO 180 ppm/ ayamdiinfeksiE.coli; R4 = Pakan basal + serbukbawangputih 2.5% + ZnO 180 ppm/ ayamdiinfeksiE.coli; R5 = Pakan basal + antibiotik/ ayamdiinfeksiE.coli.Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Peubah yang diamati konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi kunyit 1.5% dengan ZnO 180 ppm dan kombinasi bawang putih 2.5% dengan zink 180 ppm dalam ransum mampu memperlihatkan performa yang lebih baik.Kata Kunci:Daun ubi jalar, Pertambahan berat badan, Konsumsi ransum, Konversi ransum, Ayambroiler.ABSTRACTTHE EFFECT OF SUPPLEMENTA-TION SWEET POTATO LEAVES MEAL (Ipomea batatas) ON BROILER PERFORMANCE.This experiment was conducted to study the combination of herbal with zink in poultry diet on the performance of Escherichia coli – challenged broiler. Two hundred d.o.c unsexed were devided into five treatments and four replications, with ten chicks in each replicates. The treatments were R1 (basal diet as a negative control/ healhty chickens), R2 (basal diet as a positive control/ Escherichia coli challenged), R3 (basal diet +1.5% turmeric powder + ZnO 180 ppm/ Escherichia coli challenged), R4 (basal diet + 2.5% garlic powder + ZnO 180 ppm/ Escherichia coli challenged), and R5 (basal diet + antibiotic/ Escherichia coli challenged). Data were collected during 35 days, diet and water were offered ad libitum. The results of this research indicated that chickens fed basal diet + 1.5% turmeric powder + ZnO 180 ppm/ challenged Escherichia coli and chickens fed basal diet + 2.5% garlic powder +ZnO 180 ppm/ challenged Escherichia coli showed performances better than control .Keywords: Sweet potato leaves, Body weight, Consumtion ration, Convertion ration, Broiler
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek suplementasi seng (Zn) terhadap imunoglobulin-G (IgG) pada kambing peranakan etawah (PE) bunting. Penelitian ini menggunakan 15 ekor kambing PE umur sekitar tiga sampai enam tahun, bobot badan sekitar 30-50 kg dibagi ke dalam tiga kelompok, masing masing terdiri dari lima ekor. Kelompok Zn40 (kontrol) diberi pakan mengandung mineral Zn 40 ppm, kelompok Zn60 mengandung mineral Zn 60 ppm, dan kelompok Zn80 mengandung mineral Zn 80 ppm. Sampel darah diambil melalui vena jugularis untuk menganalisis konsentrasi IgG. Pengambilan sampel darah dilakukan setiap dua minggu mulai umur kebuntingan 12 minggu sampai delapan minggu setelah melahirkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi IgG serum tidak menunjukkan perbedaan secara nyata antar kelompok (P>0,05) antara kelompok Zn 0, Zn 40 dan Zn 80 ppm. Kelompok Zn 40 ppm dan 80 ppm cendrung memperlihatkan konsentrasi IgG mengalami penurunan pada akhir kebuntingan sampai dua minggu setelah melahirkan. Pada kelompok Zn 60 ppm memperlihatkan konsentrasi IgG lebih tinggi dibanding kelompok Zn 80 ppm. ABSTRACTThe objective of this study was to find out the effect of zinc supplementation on the profile of immunoglobulin-G in the pregnant etawah-cross ewes. Fifteen etawah-cross ewes (3-6 years old and 30-50 kg body weight) were used in this experiment and they were divided into three groups each of which consisted of 5ewes. The first group (Zn40) received 40 ppm Zn as control, the second group (Zn60) received 60 ppm Zn, and the third group received 80 ppm Zn. Blood samples were collected from jugular vein every two weeks, started at twelve weeks of pregnancy up to eight weeks post partum for immunoglobulin-G analysis. IgG level were analyzed by competitive Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) technique. Results showed that there were no significant difference of immunoglobulin-G level (P>0,05) among the three treatment groups ( Zn40, Zn60, and Zn80). However, IgG level of Zn40 and Zn80 groups tended to decrease during the last staget of pregnancy until two weeks post partum. In conclusion, supplementation of 60 ppm Zn showed higher IgG level than Zn 80 ppm.
Parameter kreatinin dan nitrogen urea darah atau blood urea nitrogen (BUN) dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat adanya gangguan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kreatinin dan BUN dalam serum anak sapi Friesian Holstein (FH) yang diberi suplementasi mineral Zn di dalam pakan. Penelitian ini menggunakan 9 ekor anak sapi FH yang sehat secara klinis dan umur berkisar antara 6-10 bulan. Hewan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok tanpa suplementasi Zn, kelompok yang diberi suplementasi Zn sebesar 60 ppm, dan kelompok yang diberi suplementasi Zn sebesar 120 ppm. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui vena jugularis sebelum pemberian Zn dan setiap bulan setelah pemberian Zn selama 3 bulan. Sampel darah dalam bentuk serum dianalisis untuk kadar kreatinin dan BUN menggunakan alat spektrofotometer. Hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa kadar kreatinin darah berkisar antara 0,64 sampai 0,77 mg/dL, dan kadar BUN berkisar antara 8 sampai 19 mg/dL. Kadar kreatinin dan BUN darah pada anak sapi FH masih berada pada kisaran normal. Oleh karena itu suplementasi Zn 60 ppm maupun 120 ppm yang diberikan selama tiga bulan pada anak sapi FH relatif aman dan tidak menggangu fungsi ginjal.Kata kunci: mineral Zn, BUN, kreatinin, anak sapi Friesian Holstein. (Creatinin and Blood Urea Nitrogen Profiles on Friesian Holstein Calves Supplemented by Zn)Creatinine and blood urea nitrogen (BUN) can be used for indicator renal disfuction. The objective of this experiment was to study the concentration of creatinine and blood urea nitrogen in Friesian Holstein (FH) calves, received feed supplemented by Zn. Nine healthy Holstein calves, 6-10 months old were used in this experiment. The calves were devided into 3 groups, consisted of three calves, i.e. no supplementation (control), 60 ppm and 120 ppm of Zn supplementation. Blood sample were collected from jugular vein, before dan after supllementation Zn every month untill 3 months. Blood urea nitrogen and creatinine concentrations in serum were analysed using spectrophotometer. Results of the experiment had indicated that the creatinine and BUN concentration ranging between 0,64-0,77 mg/dL and 8-19 mg/dL, respectively. In conclusion, concentration of creatinine and Blood urea nitrogen were in a normal range. So the supplementation of Zn 60 and 120 ppm were given for three months in Friesian Holstein calves relatively safe for renal function.Keywords: zinc, blood urea nitrogen, creatinine, Friesian Holstein calves.
Kambing betina peranakan etawa berumur 3 tahun diperiksa dengan gejala ada pembesaran di kelenjar mamaria. Anamnesis kambing sudah beranak 5 kali, setiap beranak 1-2 ekor dan anaknya selalu mati. Air susu induk tidak keluar walaupun terlihat ada pembesaran kelenjar mamaria. Pemeriksaan klinis menunjukkan ada pembesaran salah satu kelenjar mamaria. Diagnosis kambing tersebut menderita tumor mamaria. Hasil pemeriksaan laboratorium sebelum operasi menunjukkan gambaran hematologi masih dalam keadaan normal meskipun Hb normal rendah dan platelet rendah. Setelah operasi menunjukkan peningkatan neutrophil, monosit, dan kadar hemoglobin. Operasi masektomi berhasil dengan baik dan kondisi hewan setelah operasi memperlihatkan nafsu makan dan minum baik. Terjadi peningkatan gambaran RBC dan Hb sehingga kambing dilanjutkan perawatan sampai pulih kembal
ABSTRAK:Feline infectious peritonitis (FIP) adalah penyakit menular akibat infeksi corona virus dan dapat berakibat kematian. Diagnosa FIP dijumpai pada seekor kucing dengan gejala anoreksia, lemas, perut membesar dan diare. Hasil pemeriksaan abdomen menunjukkan adanya undulasi positif diduga akibat penimbunan cairan di rongga abdomen. FIP tipe ini dijumpai adanya akumulasi cairan dalam rongga perut dan menyebabkan terjadinya pembesaran daerah abdomen dan disertai kesulitan bernafas. Berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratories, kucing di diagnosa mengalami suspect Feline Infectious Peritonitis (FIP) tipe basah. Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk lebih meneguhkan diagnosa, seperti uji serologis, radiografi, dan ultrasonografi. FECV adalah virus umum yang sering menyerang kucing dan dapat menular. FECV bereplikasi terutama di sel epitel usus dan dikeluarkan bersama tinja. Sedangkan virus FIPV bereplikasi di dalam sel makrofag dan sel monosit. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini umumnya menyerang kucing pada umur sekitar 4 bulan sampai umur 3 tahun (Bell et al. 2006, Pedersen 2014.Manifestasi FIP dibagi ke dalam 2 bentuk, yaitu tipe basah dan kering. Kedua tipe memiliki gejala demam, anoreksia, kehilangan bobot badan, dan letargi. Tipe basah dicirikan oleh adanya akumulasi cairan di dalam rongga abdomen, rongga dada, atau keduanya. Kucing yang rongga dadanya terakumulasi cairan menyebabkan sulit bernafas, sedangkan kucing dengan cairan dalam rongga abdomen menunjukkan adanya pembesaran abdomen secara progresif. Penyakit tipe basah ini berjalan cepat dan perut kucing akan membuncit karena penimbunan cairan di dalam dada dan perut (Hartmann et al. 2003). Penularan virus coronavirus umumnya melalui per oral. Virus akan bereplikasi pada epitel usus halus menimbulkan kerusakan pada epitel mukosa usus halus sehingga menimbulkan diare (Kipar et al. 2010). Beberapa kasus memiliki gejala klinis yang memiliki kemiripan dengan gejala pada penyakit lain. ■ SINYALEMEN DAN TEMUAN KLINISSinyalemen: Seekor kucing domestik jantan dewasa steril berumur 3 tahun bernama Lapet. Temuan klinis: Kucing Lapet dalam keadaan anoreksia, lemas, perut membesar, diare, mudah stres, dan mengalami penurunan bobot badan. Bobot badannya 3.6 kg. Suhu tubuh kucing pada saat pemeriksaan adalah 38.4 °C dengan frekuensi nadi 120 kali per menit dan frekuensi nafas 22 kali per menit. Terdapat undulasi positif diduga akibat penimbunan cairan di rongga abdomen. Berdasarkan pemeriksaan klinis pada kucing Lapet, secara umum tidak ditemukan adanya kelainan pada sistem integumen, genitalia, kardiovaskular/sirkulasi, dan lokomosi. ■ HASIL DAN PEMBAHASANHasil pemeriksaan hematologi kucing ini menunjukkan hasil yang normal, tidak ditemukan kelainan yang berarti (Tabel 1). Menurut Pedersen et al. (2008), kucing yang mengalami ascites dicirikan lymphopenia dengan nilai <1500/µL dan anemia. Sedangkan menurut Hirschberger et al. (1995) pada pemeriksaan serum ditemukan rasio albumin:globulin <0.6, total serum globulin >5.1 g/dL, hipoalbuminemia (kisaran...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.