To achieve sustainable sugarcane cultivation in subtropical cropland of Okinawa, Japan, it is necessary to improve and maintain the soil fertility by organic matter application. In most islands of Okinawa, green manure (GM) application is commonly used to improve the soil organic matter content because of its cost effectiveness. In this study, we evaluated the effect of application of different GMs, i.e., Crotalaria juncea (CRO) and Sesbania cannabina (SES), on soil nutrient dynamics in relation to soil enzymes, which are a sensitive indicator of land management in a sugarcane field of Kitadaito, Okinawa. We evaluated the fluctuation of soil enzymes (dehydrogenase [DH], β-glucosidase [BG], and phosphomonoesterase [PHO]), soil nutrients (extractable carbon [Ext-C] and nitrogen [Ext-N], and available phosphorus [Avail-P]) with environmental conditions after GM application for seven months. We also measured the sugarcane growth parameters seven months after planting. Application of CRO and SES clearly increased the BG and PHO activities throughout the experimental period and increased the sugarcane number (ca. 11%-20%), but they did not increase the DH activity and soil nutrients (e.g., Ext-C and Avail-P). Application of CRO also increased Ext-N, but SES application had no clear effect, possibly because of the different GM quality and decomposition patterns. Thus, our results showed that CRO is the preferred GM species in terms of improvement of soil enzyme and nutrient conditions for GM-sugarcane cropping systems in Kitadaito.
Abstrak Evaluasi karakter morfologi akar telah dilakukan untuk menentukan karakter morfologi akar yang potensial sebagai indikator adanya kekurangan air pada padi (Oryza sativa L.) di antara panjang akar, volume akar, berat basah akar, berat kering akar, rasio akar:tajuk dan rasio panjang akar:tinggi tanaman. Eksperimen ini dilakukan di rumah kaca dan menggunakan 2 varietas padi (Superwin dan IR 64) pada fase vegetatif yang ditumbuhkan pada media tanah di polybag dengan perlakuan kekeringan (tidak disirami selama 14 hari) dan disirami sampai kapasitas lapang (kontrol). Panjang akar dan rasio panjang akar:tinggi tanaman dapat dijadikan indikator kekurangan air pada padi Superwin dan IR 64. Superwin yang merupakan padi sawah dapat dipertimbangkan untuk ditanam di lahan kering. Kata kunci: indikator, kekeringan, morfologi akar Abstract Root-morphological characters in rice (Oryza sativa L.) were evaluated to determine the potential characters as water-deficit indicators among the length, volume, fresh weight, dry weight, ratio root:shoot and ratio root length:plant height. The experiment was conducted in the glasshouse using 2 rice varieties (cv. Superwin and IR 64) grown in the soil mixture at the vegetative phase. The treatments in this experiment were water deficit (without water for 14 days) and well-watered (watering until field capacity). The root length and ratio root length:plant height were potential as water- deficit indicators in Superwin dan IR 64. The upland rice, Superwin, should be considered to be cultivated in the water limited area. Keywords: drought, indicator, root morphology
The leaf color of croton plants (Codiaeum variegatum L.) cv. Gelatik varies from green, yellow until red. This study aimed to evaluate the variations of leaf chlorophyll concentration in croton plants cv. Gelatik at a different leaf age. The branches of the stem with 9-10 leaves were three times sampled from croton trees grown in Kalasey Dua Village, Mandolang District, Minahasa Regency. All leaves of each branch were picked sequentially, from the oldest leaf in the lowest position to the youngest leaf in the terminal of the branch. Leaf colors were determined using a color grab program downloaded from the Google Play Store. Each leaf was extracted using 95% ethanol and the chlorophyll concentration was measured using the Nano Usage spectrophotometer-3000 at the wavelengths of 649 and 665 nm. The results of this study indicated that total chlorophyll concentration in croton leaves was 3.01-33.14 mg/L, chlorophyll a concentration was 0.03-3.90 mg/L, and chlorophyll b concentration was 18.77-31 25 mg/L. The chlorophyll concentrations in the old leaf with brown-red color was higher than other leaves with different color.Keywords: croton leaf; chlorophyll concentration; leaf ageKonsentrasi Klorofil Daun pada Tanaman Puring (Codiaeum variegatum L.) Varietas Gelatik dengan Umur Daun yang BerbedaABSTRAKTanaman puring (Codiaeum variegatum L.) varietas gelatik menunjukkan variasi warna daun, yaitu hijau, kuning, dan merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi ada tidaknya variasi konsentrasi klorofil daun pada tanaman puring varietas gelatik dengan umur daun yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu cabang tanaman puring varietas gelatik dengan 9-10 daun yang diambil dari pohon puring di Desa Kalasey Dua, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Semua daun puring pada cabang pohon tersebut dipetik secara berurutan, dari daun tertua yang berada di posisi bawah sampai daun termuda di terminal cabang pohon tersebut. Warna daun ditentukan dengan menggunakan program color grab yang di- download dari Google Play Store. Setelah daun diekstrak dengan alkohol 95%, konsentrasi klorofil diukur dengan menggunakan spektrofotometer-3000 nano Usage pada panjang gelombang 649 dan 665 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil total pada daun puring bervariasi antara 3,01-33,14 mg/L, konsentrasi klorofil a bervariasi antara 0,03-3,90 mg/L dan konsentrasi klorofil b bervariasi antara 18,77-31,25 mg/L. Konsentrasi klorofil pada daun tua yang berwarna coklat-merah cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pada daun dengan warna lain.Kata kunci: Daun puring; konsentrasi klorofil; umur daun
ABSTRAKSawi hijau (Brassica rapa L. var. Tosakan ) adalah salah satu komoditi sayuran yang sudah banyak dibudidayakan. Kebutuhan masyarakat terhadap sawi hijau semakin meningkat sehingga dari permintaan konsumen sawi hijau layak dikembangkan. Faktor penting dalam budidaya tanaman yang menunjang keberhasilan produksi sawi hijau yaitu pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji respon pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa L. var. Tosakan ) akibat pemberian PGPR (Plant Growth-romoting Rhizobacteria) yang dikombinasikan dengan pupuk kompos maupun NPK. Penelitian ini terdiri atas lima perlakuan yang diulangi sebanyak lima kali: P0 (tanah kebun sebagai kontrol), P1 (tanah kebun ditambah pemberian PGPR), P2 (tanah kebun, kompos ditambah pemberian PGPR), P3 (tanah kebun ditambah pupuk NPK dengan pemberian PGPR), P4 (tanah kebun ditambah NPK). Hasil penelitian menunjukan bahwa PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan sawi hijau yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Kombinasi PGPR yang memberikan hasil terbaik adalah perlakuan PGPR yang dikombinasikan dengan pupuk NPK.Kata kunci: Sawi hijau; PGPR; Pupuk kompos; Pupuk NPK. ABSTRACTGreen mustard (Brassica rapa L. var. Tosakan) is a vegetable commodity that has been widely cultivated. Community needs for green mustard are increasing, so that the demand for green mustard consumers is worth developed. An important factor in crop cultivation that supports the success of mustard greens production is fertilization. Study aims to examine the growth response of green mustard plants (Brassica rapa L. var. Tosakan) due to the administration of PGPR (Plant Growth-romoting Rhizobacteria) combined with compost or NPK fertilizer. This study consisted of five treatments that were repeated five times: P0 (farmland as a control), P1 (garden land plus PGPR application), P2 (garden land, compost plus PGPR application), P3 (garden land plus NPK fertilizer with granting PGPR), P4 (garden land plus NPK). The results of the study showed that PGPR could generally increase the growth of green mustard better than controls. The combination of PGPR that provided the best results was the PGPR and NPK fertilizer combination.Keywords: Green mustard, PGPR, Compost fertilizer, NPK fertilizer.
Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan untuk mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan, antara lain dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan faktor kendala yang dihadapi perempuan dalam pembangunan. Kegiatan PKM ini melibatkan Mitra kegiatan PKM yang merupakan Kelompok Wanita Organik di Kecamatan Tikala, dengan sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga. Meskipun mereka tinggal di ibukota Propinsi Sulawesi Utara, peluang kerja menjadi sangat terbatas, karena keterampilan yang minim. Salah satu ide untuk peningkatan kompetensi dan kesejahteraan ekonomi adalah melalui kegiatan Kampung Organik berupa pemanfaatan dan pengelolaan limbah organik melalui reaktor biogas yang dapat menghasilkan pupuk organik cair dan biogas. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik skala rumah tangga yang mengalami proses pengolahan melalui reaktor biogas untuk menghasilkan pupuk organik cair (POC) yang berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai peluang bisnis yang bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi kelompok Wanita kampung organik serta menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk proses memasak sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair yang dihasilkan melalui proses dekomposisi pada reaktor biogas, dan meningkatkan keterampilan bertanam sayuran maupun tanaman hias. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukur disertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para anggota kelompok wanita organik, yang awalnya sebagian besar kurang mengenal tentang pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan biogas. Terjadi pula peningkatan keterampilan dalam bercocok tanam sayuran dan tanaman hias.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.