The aim of this research is; 1) investigating the level of online learning satisfaction among students during COVID 19; 2) analyzing the influence of differences in gender, years of study, major in determining online learning satisfaction among students during COVID 19; 3) to analyze the relationship between online learning satisfaction and student academic achievement during COVID 19. The population was 656 students at STKIP Singkawang, and then a sample of 357 students (87 males and 270 females) was taken using a simple random sampling technique. The instrument in this study was adapted from Aman's Satisfaction instrument, which was then used to collect research data. Data analysis using SPSS with descriptive statistical techniques, MANOVA, and correlation. The results showed that online learning satisfaction was at a high level, meaning that students were satisfied with the online learning that had been implemented. The major differences have a significant effect on determining online learning satisfaction. Intercorrelation shows that there is a significant relationship on each indicator of online learning satisfaction with academic achievement, meaning that the higher the satisfaction felt by students in online learning, the student's academic achievement will increase.
Stress on students is more common and varied. Therefore, a good coping strategy is needed in order to control stress and increase academic achievement. The purposes of this study are: 1) to describe the level of academic stress and coping strategy; 2) to investigate the effect of the differences of gender, age, marital status, years of study and degrees on academic stress and coping; and 3) to analyze the relationship between academic stress, coping and academic achievement. This research used a quantitative method with a survey approach. The population was 340 Indonesian students in Wuhan, China. The samples of 184 students (73 male and 111 female) were taken with a simple random sampling technique. The instruments used in collecting data are the Scale for Assessment Academic Stress and the Stress Coping Style Inventory. The results showed that academic stress was at a moderate level dominated by cognitive stress indicators. Coping was at a moderate level dominated by active emotional coping. Different demographic factors have a significant effect on academic stress and coping. Intercorrelation shows the relationship between several indicators of academic stress and coping but no significant relationship with academic achievement.
<p>Dalam penelitian ini menggunakan metode deskripstif analisis. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan stilistika. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat, maupun ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan bentuk-bentuk gaya bahasa retoris maupun gaya bahasa kiasan pada novel <em>Assalamualaikum Beijing </em>karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik pustaka. Alat pengumpul data dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan berupa ketekunan pembacaan, triangulasi data dan kecukupan referensi. Berdasarkan analisis dan pembahasan, ditemukan 47 kutipan gaya bahasa retoris dengan lima belas macam gaya bahasa. Serta, 64 kutipan gaya bahasa kiasan dengan dua belas macam gaya bahasa. Implementasi pembelajaran dilakukan pada sekolah tingkat SMA kelas XI semester satu, pada standar kompetensi: Membaca, memahami berbagai hikayat novel Indonesia/terjemahan. Kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.</p>
Abstrak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan majas yang terdapat dalam kumpulan cerpen Rectoverso Karya Dewi Lestari (2008). Metode yang digunakan adalah metode deskriftif dan bentuk penelitiannya kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan stilistika. Berdasarkan hasil analisis yang terdapat dalam cerpen disimpulkan sebagai berikut: 1) Majas perbandingan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Rectoverso yaitu gaya bahasa perumpamaan 35 kutipan, metafora 11 kutipan, personifikasi 12 kutipan, dan antitesis 7 kutipan. 2) Majas pertentangan yang terdapat dalam Rectoverso yaitu gaya bahasa hiperbola terdapat 17 kutipan, gaya bahasa klimaks 11 kutipan, antiklimaks 1 kutipan, dan hipalase 1 kutipan. 3) Majas pertautan yang terdapat dalam Rectoverso yaitu gaya bahasa sinekdoke terdapat 1 kutipan, dan gaya bahasa eufemisme 2 kutipan. 4) Majas perulangan yang terdapat dalam Rectoverso yaitu gaya bahasa tautotes 2 kutipan, anafora 7 kutipan, epistropa 2 kutipan, dan anadiplosis 1 kutipan. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan cerpen Rectoverso karya Dewi Lestari, maka dapat disimpulkan: (1) Majas perbandingan yang digunakan Dewi Lestari dalam kumpulan cerpen Rectoverso. Kata Kunci : Pemajasan, dan cerpen Rectoverso karya Dewi Lestari. I. PENDAHULUANKarya sastra merupakan salah satu bentuk seni dengan menggunakan media bahasa. Karya sastra tercipta melalui perenungan yang mendalam dengan tujuan untuk dinikmati, dipahami, dan dikenal oleh masyarakat. Lahirnya karya sastra bersumber dari kenyataan-kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat yang kemudian diolah dan dipadukan dengan imajinasi pengarang sehingga menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetika. Nilai estetika itu tampak dari penggunaan bahasanya.Penggunaan bahasa dalam karya sastra berbeda dengan penggunaan bahasa dalam wacana lain, misalnya penggunaan bahasa dalam pidato-pidato, karya-karya ilmiah, dan perundang-undangan. Bahasa dalam karya sastra mengandung imajinasi yang tinggi sehingga tidak membuat pembaca merasa cepat bosan. Dasar penggunaan bahasa dalam karya sastra bukan hanya sekedar paham, tetapi yang lebih penting adalah keberdayaan pilihan kata yang dapat mengusik dan meninggalkan kesan terhadap sensitivitas pembaca. Setiap kata yang dipilih oleh pengarang dapat diasosiasikan ke dalam berbagai pengertian. Setiap kata dan kalimat yang dipilih pada umumnya dilakukan atas kesadaran untuk menimbulkan efek keindahan.Satu di antara karya sastra adalah cerpen. Pada dasarnya cerpen merupakan cerita fiktif karena bentuknya fiksi. Cerpen, sesuai dengan namanya cerita pendek adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan, dan memusatkan diri pada satu tokoh atau pelaku cerita dalam satu situasi tertentu (Haryanta, 2012). Alasan penulis memilih cerpen, karena dalam cerpen memaparkan cerita singkat yang mudah dipahami. Kemudian alur ceritanya lebih rapat berfokus pada satu klimaks. Selain itu cerpen juga tidak memerlukan waktu yang cukup lama
<p class="Default">Penelitian berlatar belakang dikarenakan hasil belaar siswa khususnya pada materi menulis parafrasa puisi masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk, 1. mengetahui nilai rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah penerapan model <em>think talk write </em>dalam menulis parafrasa puisi pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang tahun pelajaran 2016/2017, 2. mengetahui keterlaksaan model <em>think talk write </em>dalam menulis parafrasa puisi pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang tahun pelajaran 2016/2017, 3. mengetahui respon siswa terhadap penerapan model <em>think talk write </em>dalam menulis parafrasa puisi pada siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan jenis penelitian <em>quasi experimental design</em> dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>one group</em> <em>pretest-posttest control design</em> dengan satu macam perlakuan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 3 Singkawang dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 148 orang. Penentuan sampel dengan teknik <em>sampling purposive</em> dan kelas yang terpilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas X UPW 1. Hasil analisis data <em>pretest</em> dan <em>posttest </em>diketahui bahwa hasil belajar siswa menulis parafrasa puisi dengan menarapkan model pembelajaran <em>think talk write </em>mengalami peningkatan yang cukup signifikan. hal ini terlihat dari rata-rata hasil <em>posttes</em>t sebesar 85,288 dan <em>pretest</em> sebesar 62, 857. Hasil keterlaksanaan penerapan model pembelajaran <em>think talk write </em>yang menunjukkan bahwa hasil keterlaksanaan mencapai 80,51%. hasil dari sebaran angket yang dilakukan peneliti diperoleh hasil untuk kategori setuju (S) mencapai 47,50%, sangat setuju (SS) mencapai 47,30%, tidak setuju (TS) 5%, dan sangat tidak setuju 0,19%. Dari hasil yang diperoleh maka hasil penghitungan diperoleh dari uji hipotesis menunjukan 9,958 setelah dikonsultasikan dengan pada taraf signifikansi 0,05 dan df sebesar 25 ternyata lebih besar dari (1,708) sehingga Ha yang menyatakan adanya peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran <em>think talk write </em>terhadap hasil belajar menulis parafrasa puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMK Negeri 3 Singkawang diterima.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.