Prototype of Mobile Main Control Fire Alarm (MCFA) for Medium Fire Risk Areas as at automotive component production department in-service part room, is an active fire protection system that can be a solution to simplify and speed up the time of fire fighting and securing activity during fire accident using daily used media, that is smartphones. In this research, a system was created to detect fires due to smoke and flames, notify firefighters, show the real situation via a smartphone, and activate the fire extinguisher. The system uses an MQ-2 sensor as a smoke detector and a KY-026 sensor as a flame detector connected with Node MCU as the main component completed by an IP camera to monitor the actual condition of fire location. The system consists of an alarm that indicates a fire, fire location information, and a display of the actual conditions from a camera integrated into the MCFA mobile application. The application can control a relay to turn on/off a pump as a fire extinguisher works when the user wants it. The value of smoke concentrations used as an indicator of the occurrence of a fire is when it exceeds 2112 ppm, while the value of light intensity used is when it exceeds 35 lux. Result data of acquisition and monitoring are sent to an Android smartphone using a Wi-Fi network that can be accessed in real-time. From the test results, it is found that the farthest distance that a smoke detector can detect is 25 cm while the flame detector is 65 cm. The average time needed by the system from a notification time until the start extinguishes fire is 3,019 minutes.
Sistem Self Balancing merupakan sebuah sistem yang membaca kemiringan suatu benda dan dimanfaatkan untuk menjaga keseimbangan benda sehingga benda tersebut dapat berdiri dengan stabil.. Untuk mengendalikan sistem Self Balancing, bisa memanfaatkan pengendali Proporsional, Integral, dan Derivatif, atau bisa disebut dengan PID. Metode ini digunakan karena tergolong mudah dalam pengaturannya dan mampu menghasilkan berbagai macam respon untuk mengendalikan suatu sistem. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan PID sebagai pengendali untuk sistem Two Wheel Self Balancing robot. Untuk mencapai hal tersebut, akan difokuskan pada beberapa hal, yaitu perancangan dan pembangunan sistem menggunakan pengendali PID dan pengendalian sistem Self Balancing. Pengendali PID yang digunakan yaitu Arduino Uno untuk mendapatkan umpan balik dari sensor gyroscope dan accelerometer. Dari hasil penelitian didapatkan parameter Kp = 20, Ki = 55, Kd = 0.0005, dan batas error maksimal yang dapat diatasi sistem adalah sebesar 12 derajat. Jika error yang diterima sistem melebihi batas maksimal, maka sistem tidak akan mampu memperbaiki error tersebut dan akan terjadi osilasi berkelanjutan.
Inovasi di bidang Internet of Things berkembang dengan cepat selaras dengan perkembangan masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel dan efisien di segala aspek, dan praktis. Banyak masyarakat modern yang memiliki hewan peliharaan sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga tidak dapat merawat hewan peliharaannya secara baik. Maka dari itu, dibutuhkan sistem automatic pet feeder berbasis Internet of Things untuk para pemilik hewan peliharaan agar dapat memberi makan hewan peliharaannya secara teratur dan memantaunya. Untuk dapat merancang sistem automatic pet feeder berbasis Internet of Things ini dibutuhkan Arduino, aplikasi Blynk pada smartphone, dan komponen-komponen lainnya yang dibutuhkan dalam sistem. Hasil yang diperoleh dari perancangan automatic pet feeder berbasis Internet of Things ialah anjing peliharaan dapat makan dua kali sehari dengan teratur. Error yang didapatkan berkisar kurang lebih 10% sampai 25%. Error tersebut dikarenakan adanya delay makanan yang tertuang pada saat penuangan makanan telah mencapai target. Dengan menggunakan sistem automatic pet feeder berbasis Internet of Things ini, pemilik anjing juga dapat mengetahui apakah hewan peliharaannya sudah diberi makan atau belum dengan melihat aplikasi Blynk pada smartphone-nya. Terdapat pula notifikasi jika sisa makanan pada dispenser sudah sedikit, sehingga pemilik hewan peliharaan dapat mengisi makanan pada dispenser.
Prototipe Sistem Pembuatan Larutan Nutrisi Otomatis pada Hidroponik Nutrient Film Technique merupakan suatu sistem otomasi yang dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pembudidaya dalam proses pembuatan larutan nutrisi untuk budidaya tanaman hidroponik. Pembuatan larutan nutrisi dilakukan secara otomatis sesuai dengan umur tanaman selada yang diatur menggunakan Real Time Clock (RTC). Sistem yang dibuat terdiri dari sensor jarak ultrasonik sebagai pengukur ketinggian laruran nutrisi dan sensor Total Dissolved Solids (TDS) meter untuk mengukur kadar total padatan terlarut. Sensor dihubungkan ke Arduino Mega 2560 sebagai komponen utama yang memproses sinyal masukan. Keluaran dari Arduino dikirim ke modul relay yang berfungsi sebagai saklar otomatis untuk mengatur kerja perangkat keluaran berupa pompa pengisian air, pompa sirkulasi, motor pengaduk dan solenoid valve. Pembuatan nutrisi dilakukan sebanyak 6 kali, yaitu pada umur 0 hari dan 7 hari dengan target TDS 600 ppm, umur 14 hari dan 21 hari dengan target TDS 700 ppm, umur 28 hari dengan target TDS 800 ppm dan umur 35 hari dengan target TDS 850 ppm. Pembuatan larutan nutrisi dapat berjalan secara otomatis dengan kadar TDS larutan nutrisi yang dihasilkan pada tiap target pembuatan rata-rata sebesar 640 ppm, 716 ppm, 833 ppm dan 862 ppm dengan toleransi 50 ppm. Kata kunci: Arduino Mega, Hidroponik, Nutrient Film Technique, Selada, Total Dissolved Solids
Penggunaan robot di dalam kehidupan manusia semakin meningkat dari waktu ke waktu. Robot sering digunakan untuk menangani berbagai tugas yang tidak dapat ditangani oleh manusia, seperti di bidang nuklir dan kimia berbahaya. Sekarang ini, robot memegang peranan penting dalam proses produksi di dunia industri. Suara manusia memiliki karakter yang berbeda-beda pada setiap individu. Pengenalan suara adalah kemampuan mesin atau program untuk menerima dan memahami perintah lisan dengan cara membandingkan perintah suara dengan suara yang telah disimpan di dalam basis data, agar perintah suara tersebut dapat dikenali. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan Voice Recognition berbasis Arduino Uno menggunakan modul voice recognition V3 pada lengan robot yang terdiri dari 4 servo SG90. Pada pengujian yang dilakukan oleh user dengan berbagai jarak pengujian yang bervariasi dari 5 cm sampai dengan 30cm, sistem berhasil mengenali suara dengan tingkat keberhasilan rata-rata sebesar 87% dan error sebesar 13% . Pada pengujian yang dilakukan oleh 2 partisipan yang bukan user sistem menunjukkan kinerja yang cukup baik dan diperoleh rata-rata tingkat keberhasilan 9% dan eror 91%. Selisih waktu yang dibutuhkan oleh lengan robot untuk memindahkan obyek seberat 16 gram dan 30 gram sesuai perintah suara adalah 0,4936 detik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.