This research involves three variables: future returns, mispricing, and investor preference. The issue is that future returns in the markets are difficult to understand, especially for beginner, amateur investors. They are advised to focus on blue-chip stocks due to their safety in the market. The objective of this research is to find a connection from mispricing and investor preference to the future anomalies as indicators of mispricing and ten measurements as indicators of investor preference leading to three anomalies of mispricing and three measurements of investor preference. The three anomalies are asset growth, net operating assets, and total returns of blue-chip stocks. The methods used are descriptive statistics and associative statistics. In this research, we adopted eleven liabilities to total assets, while the three investor preferences are beta synchronous trading, book equity to market equity, and size. The descriptive statistics show that the asset growth, net operating asset, and size of eight companies are above the mean and the others are below it. Blue-chip stocks have excellent growth in assets, high operating assets, and high market capitalization. In addition, they have low liabilities (solvable), book value to market value (high return), and beta (low market sensitivity). The associative statistics used the multiple-regression cross-section Newey–West method and conducted the examination three times; that is, it tested mispricing with three indicators, investor preference with three indicators, and additional indicators between mispricing and investor preference. The result is not significant for the investor preference and mispricing index for the future returns of blue-chip stocks. The policy implication is that there is no divergence between fundamental and price security in the types of blue-chip stocks for future returns. Moreover, the institutional or individual investor does not impact future return’s stocks.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengadakan Pelatihan Pembuatan Jurnal Pendidikan bagi guru-guru SMP Negeri 17 Kota Tangerang Selatan. Sebagai tenaga professional, guru selain mendidik dan mengajar juga dituntut untuk mengungkapkan ide pikiran, gagasan dan kecerdasan intelektual dalam bentuk tulisan yang terpublikasikan. Kewajiban menulis merupakan bagian dari kinerja guru dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai sistem pembinaan karir dan prestasi kerja guru. Permasalahan yang dihadapi guru dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam hal menulis dan mempublikasikan hasil tulisannya akan menghambat guru dalam pencapaian angka kredit dan kenaikan golongan jabatan. Selain itu, setelah memiliki penelitian yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas maupun penelitian tindakan sekolah, guru juga kesulitan dalam mempublikasikan dalam jurnal ilmiah. Karena selain jumlah jurnal pendidikan yang sangat terbatas, guru juga harus mencari jurnal yang dikelola oleh perguruan tinggi. Itupun harus menunggu sangat lama dalam proses naskah guru bisa diterima. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, maka guru-guru SMPN 17 Tangerang Selatan akan memiliki kemampuan dalam menuliskan naskah ilmiah pada jurnal ber-ISSN. Selain itu Guru SMPN 17 maupun guru dari sekolah lainnya juga tidak mengalami kesulitan dalam mempublikasikan tulisannya karena SMP Negeri 17 sudah memiliki Jurnal Ilmiah INVESTIGASI yang akan menerima naskah ilmiah guru yang akan di publikasikan pada bulan Maret dan September setiap tahunnya. Luaran yang ditargetkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu terpublikasi di jurnal ilmiah nasional ber issn serta publikasi koran nasional/lokal. Selain itu memberikan konstribusinya bagi keberadaan jurnal pendidikan yang dapat digunakan guru-guru dalam mempublikasikan karya ilmiahnya dalam dunia pendidikan.
This Community Service (PkM) aims to share and share knowledge and enlightenment for journal managers in Indonesia on how to manage journals properly and correctly. Then provide tips on preparing for an accredited journal. Besides that, it also helps journal managers to achieve the National Journal Accreditation (Arjuna) SINTA. The methods used are in the form of orientation, lectures, workshops, journal reviews, and evaluations. The method consists of four stages, namely pre-training, training, post-training, and continuous PkM activities. The results obtained by the participants during the training were that they increasingly understood how to manage a good and correct journal. Participants know how to manage journals through open-access journals using open journal systems. Furthermore, after understanding the correct management of journals, participants are more confident in preparing their journals for national journal accreditation. The next stage, is ready to register the journal to be accredited by the National Research and Innovation Agency (BRIN). Abstrak Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk sharing dan berbagi pengetahuan dan pencerahan bagi para pengelola jurnal di Indonesia bagaimana mengelola jurnal dengan baik dan benar. Kemudian memberikan tip-tip tentang persiapan menuju jurnal yang terakreditasi. Selain itu mengantarkan para pengelola jurnal agar bisa meraih Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) SINTA. Adapun metode yang dilakukan yaitu dalam bentuk orientasi, ceramah, workshop, bedah jurnal, dan evaluasi. Metode tersebut dalam empat tahap yakni pra pelatihan, pelatihan, paska pelatihan, dan kegiatan PkM berkelanjutan. Hasil yang diperoleh peserta selama pelatihan adalah semakin memahami bagaimana mengelola jurnal yang baik dan benar. Peserta mengetahui pengelolaan jurnal melalui open-access journal dengan cara open journal systems. Selanjutnya setelah memahami pengelolaan jurnal yang benar, peserta semakin yakin untuk mempersiapkan jurnalnya menuju akreditasi jurnal nasional. Tahap berikutnya, sudah siap untuk mendaftarkan jurnalnya untuk diakreditasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kata Kunci: pelatihan; akreditasi; jurnal; sistem jurnal terbuka
Dewasa ini kondisi bisnis, khususnya yang memiliki orientasi pada industri pengolahan bahan baku menjadi produk yang bernilai tinggi sangat fluktuatif. Persaingan dunia usaha di sektor ini begitu ketat sehingga para pelaku usaha perlu melakukan berbagai cara agar produknya bisa bersaing di pasaran. Ketatnya persaingan bisnis tersebut membuat penulis sangat tertarik untuk meneliti kondisi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan prospeknya pada masa yang akan datang. Untuk mengetahui kondisi perusahaan baik secara internal maupun eksternal, penulis menggunakan Analisis SWOT yang bertujuan untuk mengetahui Kekuatan dan Kelemahan serta Peluang dan Ancaman yang ada pada perusahaan yaitu PT Citra Karsa Integritas. Berdasarkan Analisis SWOT, peneliti juga mencoba melakukan Matriks menyangkut Strategi Pengembangan Usaha. Selain itu dalam penelitian ini, penulis juga melakukan analisis melalui pendekatan teori general electric matriks, yaitu dengan menggunakan kekuatan internal (business strength) dan kekuatan eksternal (industry attractiveness). Dengan demikian akan dapat diketahui prospek bisnis PT Citra Karsa Integritas apabila ditinjau dari aspek Bauran Pemasaran.
This research aims to find out the development of UMKM in South Tangerang City, and to find out marketing factors in the management of UMKM in South Tangerang City during the Covid-19 pandemic. This research method is qualitative. The research was conducted on UMKM in South Tangerang City. Determination of informants as selected data sources using purposive sampling techniques. Data collection uses observation, interview and documentation techniques. The validity of data is obtained through credibility, transferability, dependability, and confirmatory. Qualitative data analysis: data reduction, data exposure, and conclusion withdrawal. The results showed that: 1) The number of UMKM in South Tangerang City in 2020 amounted to 90,128, with details: Pamulang District as many as 17,919, Ciputat District as many as 13,508, East Ciputat District as many as 12,838, Pondok Aren District as many as 17,944, Serpong District as many as 12,607, North Serpong District as many as 9,511, and Setu District as many as 5,801. UMKMs are divided into various types: accommodation, accessories, expeditions, electronics, pharmaceuticals, fashion, furniture, other services, hp counters, creative, culinary, automotive, care/ health, fisheries, agriculture, vegetables / fruit, grocery stores, and transportation. 2) Marketing carried out by UMKM in South Tangerang City during the Covid-19 pandemic is: in terms of products, in addition to new product offerings, innovations are also made to existing products so that they are more attractive to consumers; in terms of price, many UMKM managers make adjustments; in terms of promotion, in addition to the provision of discounts, promotions are done by word of mouth, networking the UMKM community as well as online; From the side of the place, from the side of the place, the sales system carried out during the Covid-19 Pandemic is more limited, UMKM managers use more means through the online system. Concluded that in the face of the Covid-19 pandemic, it is necessary to use appropriate marketing strategies, one of which is through online media. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan UMKM di Kota Tangerang Selatan, dan untuk mengetahui faktor pemasaran dalam pengelolaan UMKM di Kota Tangerang Selatan selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian dilakukan terhadap pelaku UMKM di Kota Tangerang Selatan. Penetapan informan sebagai sumber data yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui credibility, transferability, dependability, dan confirmatory. Analisis data kualitatif: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Jumlah UMKM di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2020 berjumlah 90.128, dengan rincian: Kecamatan Pamulang sebanyak 17.919, Kecamatan Ciputat sebanyak 13.508, Kecamatan Ciputat Timur sebanyak 12.838, Kecamatan Pondok Aren sebanyak 17.944, Kecamatan Serpong sebanyak 12.607, Kecamatan Serpong Utara sebanyak 9.511, dan Kecamatan Setu sebanyak 5.801. UMKM tersbut terbagi ke dalam berbagai jenis: akomodasi, aksesoris, ekspedisi, elektronik, farmasi, fashion, furniture, jasa lainnya, konter hp, kreatif, kuliner, otomotif, perawatan/kesehatan, perikanan, pertanian, sayuran/buah, toko sembako, dan transportasi. 2) Pemasaran yang dilakukan oleh UMKM di Kota Tangerang Selatan selama masa pandemi Covid-19 yaitu: dari sisi produk, selain penawaran produk baru, dilakukan pula inovasi terhadap produk yang sudah ada sehingga lebih menarik konsumen; dari sisi harga, banyak pengelola UMKM yang melakukan penyesuaian; dari sisi promosi, selain pemberian diskon, promosi dilakukan melalui mulut ke mulut, networking komunitas UMKM serta secara online; dari sisi tempat, dari sisi tempat, sistem penjualan yang dilakukan selama Pandemi Covid-19 lebih bersifat terbatas, pengelola UMKM lebih banyak menggunakan sarana melalui sistem online. Simpulan bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini maka perlu digunakan strategi pemasaran yag tepat, salah satunya melalui media online. Kata Kunci: Covid-19, Pemasaran, Pengelolaan UMKM
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.