Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempenaruhi kelelahan kerja pada karyawan produksi PT. Gerbang Sarana Baja, Jakarta Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yakni melakukan pengukuran variabel dependen dan variabel independen pada satu saat tertentu saja .jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 50 responden di area produksi PT. Gerbang Sarana Baja. Uji statistik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Chi-Square. Dari hasil penelitian ini diperoleh sebesar 56 % responden yang mengalami kelelahan kerja tinggi dan 44 % responden rendah mengalami kelelahan kerja.kemudian dari hasil analisis bivariate diperoleh 3 faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja yakni, Riwayat penyakit dengan p value 0,002, Beban kerja dengan p value 0,001, shift kerja dengan p value 0,034. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa saran yang dapat direkomendasikan pada perusahaan sebaiknya edukasi berupa memasang poster atau gambar mengenai kebugaran jasmani di tempat kerja dan menyediakan waktu untuk relaksasi (melakukan pereggangan otot) di sela-sela waktu kerja. Untuk mengantisipasi terjadinya kelelahan kerja. Dan unuk karyawan edukasi berupa memasang poster atau gambar mengenai kebugaran jasmani di tempat kerja dan menyediakan waktu untuk relaksasi (melakukan pereggangan otot) di sela-sela waktu kerja. Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Karyawan Produksi, Factor Kelelahan
Salah satu penyebab dari munculnya keluhan Musculoskeletal Disorders yaitu dari faktor ergonomi. Untuk mengukur faktor ergonomi responden digunakan alat ukur kuesioner dan Rapid Entire Body Assesment (REBA), dimana alat ukur ini mengukur postur tubuh responden secara keseluruhan. Sedangkan untuk melihat gejala Muskoloskeletal Disorder menggunakan instrumen Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui bagian tubuh yang dikeluhkan/nyeri, jenis keluhan, dan tingkat keluhan yang dirasakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko terjadinya gejala muskoloskeletal disorder bagi pekerja buruh pasar di pasar minggu. Rancangan penelitian adalah survey observasional analitik menggunakan pendekatan kroseksional, dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 74,7% pekerja buruh mengalami MSDs dan 25,3% yang tidak mengalami MSDs. Sebaran responden menunjukkan sebesar 51,3% pekerja memiliki risiko ergonomi yang tinggi. Responden didominasi oleh pekerja yang berusia 38 tahun (54,7%), tingkat pendidikan ≥ SMA (74,7%), 51,3% memiliki normal, 59,3% memiliki kebiasaan olahraga yang baik, dan 76,7% merokok. Hasil analisis menemukan terdapat hubungan antara faktor ergonomi dengan gejala MSDs. Seorang pekerja dengan risiko ergonomi tinggi akan berpeluang 3 kali lebih tinggi untuk mengalami gejala MSDs dibandingkan dengan pekerja yang memiliki risiko ergonomi sedang. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan gejala MSDs. Pekerja yang berusia ≥ 38 tahun memiliki peluang untuk mengalami gejala MSDs sebesar 2,5 kali dibandingkan dengan pekerja berusia 38 tahun. Pekerja perlu untuk diberikan edukasi terkait tata cara mengangkat beban dalam bekerja agar posisi yang dilakukan tidak terlalu berisiko terhadap terjadinya MSDs. Selain itu pihak manajemen pasar perlu memperhatikan kesehatan pekerja terutama pada pekerja yang berusia diatas 38 tahun karena mereka berada pada kelompok yang berisiko untuk mengalami gejala MSDs.
Terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja atau beraktifitas sehari-hari dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja, tidak terkecuali pada siswa saat berada di lingkungan sekolah. Kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau aktifitas adalah suatu hal yang dapat dihindari lebih dini seandainya pekerja atau siswa mengetahui tentang potensi bahaya yang ada di sekitar mereka. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah memberikan kontribusi keilmuan prodi kesehatan masyarakat dalam memecahkan permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ada di masyakarat khususnya di sekolah. Secara khusus kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa/i dan warga sekolah tentang potensi bahaya di sekolah dan kemungkinan faktor resiko kecekalaan dan penyakit akibat aktifitas disekolah, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam upaya pencegahan dan penanganan terhadap bahaya atau penyakit akibat beraktifitas di sekolah. Mitra dalam kegiatan ini adalah SMA Negeri 93 Jakarta yang berlokasi di daerah kramat jati Jakarta Timur berjarak sekitar 1,5 km dari kampus UMHT. SMA Negeri 93 merupakan salah satu sekolah pemerintah yang membutuhkan perhatian dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di sekolah. Solusi yang ditawarkan melalui kegiatan ini adalah melakukan idenfitikasi potensi bahaya di sekolah, penyuluhan terkait faktor resiko dan penanganan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja di sekolah, pemasangan tanda bahaya dan poster K3, serta dilakukan simulasi dalam penerapan K3 di sekolah. Dengan kegiatan ini diharapkan akan terjadi penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja di sekolah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.