<p><em><span lang="EN">This research is an online media study about the phenomenon of ‘waria’ (transgender) people in Indonesia. Okezone.com reports about plans to make ‘Fiqh Waria.’ Fiqh is expected to be a reference for ‘waria’ to perform religious rituals in Islam. Islam has different laws between men and women. Research using Robert N. Entman's Framing Analysis. According to Entman, framing is a selection process that highlights aspects: problem identification, causal interpretation, moral evaluation, and action recommendations. The results of the study mentioned that in identifying the problem, it was reported about the plan to make a special jurisprudence called ‘Fiqh Waria.’ In causal interpretation, making fiqh is needed so that they can perform worship after gender changes. In moral evaluation, transgenders are considered to have the same right to perform worship rituals. In the recommended action, it was reported that if the fiqh would become religious jurisprudence that humanizes humans.</span></em></p>
<p><em>tudingan bahwa tasawuf, terutama setelah hadirnya karya monumental imam al-Ghazali, telah membuat dunia Islam mengalami kelesuan intelektual tampaknya memang tidak dapat ditolak dengan kembali menelaah konsep-konsep tasawuf yang seringkali menimbulkan kesan “permusuhan” terhadap kehidupan duniawi dengan segala hingar bingarnya (zuhud), begitu pun halnya ketika menelaah konsep tawakkal yang telah mencerabut kemampuan kreatif manusia menuju pada ketaklukan di bawah kuasa takdir.</em></p><p><em>Kajian ini berupaya untuk membuktikan bahwa konsep tasawuf tidak selalu berkonotasi terhadap kemalasan yang dibungkus dengan nalar-nalar ketuhanan. Melalui kajian terhadap salah satu tafsir yang dihasilkan oleh Ulama Indonesia, Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab, kesimpulan yang bisa diangkat adalah, konsep kunci dalam tasawuf yang lazim disebut dengan </em>al-Maqamat wa al-Ahwal<em> khususnya pada konsep zuhud dan tawakkal diberikan penafsiran dengan nuansa yang berbeda dari konsep tasawuf lama. Zuhud dalam tafsir al-Mishbah, tidak serta merta dijadikan sebagai konsep yang “membenci” dunia, melainkan dengan memadukan antara keduanya, dengan kata lain, kehidupan ukhrawi adalah tujuan sedangkan kehidupan duniawi adalah sarana yang tidak bisa ditinggalkan untuk mencapai tujuan.</em></p><p><em>Begitu pula dengan konsep tawakkal, Shihab tidak lantas menyepakati dan mempertentangkan antara nalar </em>Jabariah<em> dan </em>Qadariah<em> yang selama ini –dengan melirik pada kajian dalam ilmu kalam –selalu dipertentangkan secara diametral. Dalam konsep sufistik Shihab, tawakkal tidak bisa dilepaskan dari upaya maksimal yang harus dilakukannya, sebaliknya, tawakkal harus tetap menjadi nilai dalam setiap upaya yang dilakukannya.</em></p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.