Hormon testosteron merupakan prekursor adrenal poten yang menyebabkan peningkatan ukuran, sekresi, serta fungsi kelenjar sebasea dengan mengikat reseptor adrenal, peningkatan proliferasi keratinosit folikuler yang dapat menyumbat kanal pilosebasea dan mengakibatkan obstruksi aliran sebum, sehingga terjadi pembentukan mikrokomedo, sebagai lesi awal akne vulgaris (AV).Tujuan penelitian menentukan kadar testosteron serum dan uji beda kadar testosteron serum pada berbagai derajat keparahan AV. Metode penelitian secara potong lintang. Subyek penelitian adalah pasien AV laki-laki umur 13-30 tahun di instalasi rawat jalan (IRJ) Kulit dan Kelamin RSUD dr. Saiful Anwar, Malang, yang memenuhi kriteria penerimaan dan penolakan. Jumlah subyek 63 orang, terdiri dari AV derajat ringan, sedang, dan berat masing-masing berjumlah 21 orang.Hasil penelitian didapatkan rerata kadar testosteron serum AV ringan 6,66 ng/mL, AV sedang 8,11 ng/mL, dan AV berat 8,97 ng.mL. Komparasi rerata kadar testosteron serum ketiga derajat keparahan AV tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05). Demikian pula hasil uji post hoc untuk mengetahui perbedaan kadar testosteron serum pada masing-masing derajat keparahan AV, yaitu AV ringan dengan sedang, ringan dengan berat dan sedang dengan berat menunjukkan hasil perbedaan tidak bermakna (p>0,05), walaupun nilai rerata pada masing-masing derajat keparahan AV lebih tinggi dibandingkan nilai normal.Disimpulkan tidak ada perbedaan bermakna kadar testosteron serum pada berbagai derajat keparahan AV.Kata kunci: hormon testosteron, akne vulgaris, laki-laki
Although sunlight is of much benefit for live, it has an adverse effects on human skin. The effects of sunlight can be controlled by using protective cream or reducing the exposure to sunlight. Appropiate design clothes and correct protective factorsare part of efforts can prevent all spectrum of UV rays. The clothes's protective nature depend on it's fibre's struvture, colour, waterproof properties, as well as it's refine processes. Personal protection towards Ultraviolet radiation can be further supported by wearing a big cap, using an umbrella, being under a shade, using appropriate protective clothes and avoiding the sunlight between 10.00 am until 04.00 pm. The above steps should be initiated at an children. In every country including Indonesia, there should be standarritation and regulation concering protective steps towards sunlight. ABSTRAKSinar surya selain banyak memberikan manfaat bagi kehidupan, juga memiliki berbagai efek yang merugikan kulit manusia. Paparan surya pada dasarnya dapat dikendallikan melalui perlindungan kulit atau meminimalkan paparan. Mengenakan pakaian dengan desain dan faktor pelindung yang tepat merupakan upaya yang dapat mencegah semua spektrum sinar UV. Daya perlindungan kain dipengaruhi oleh struktur serat, warna, basah tidaknya kain serta proses penyempurnaan kain tersebut. Perlindungan perorangan terhadap radiasi UV dapat ditunjang dengan mengenakan topi bertepi lebar, memakai payung, mencari tempat teduh, memakai tabir surya yang tepat dan menghindari paparan surya antara pukul 10.00 hingga pukul 16.00. Perilaku perlindungan surya yang benar seyogyanya dimulai sejak usia kanak-kanak. Disetiap negara termasuk Indonesia perlu dibuat standarisasi dan regulasi mengenai langkah-langkah perlindungan surya. PENDAHULUANSampai saat ini sinar matahari (sinar surya) menjadi satu-satunya sumber paparan energi dalam spektrum fotobiologi kulit manusia. Manfaat dari sinar surya dalam kehidupan makhluk di dunia telah banyak diketahui, yaitu memberikan energi untuk fotosintesis, penerangan alam dan kesehatan. Selain bermanfaat bagi kehidupan, terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa sinar surya memiliki efek buruk terhadap kulit manusia. Secara umum efek tersebut dibagi menjadi dua yaitu: efek akut yang meliputi terbakar surya (sunburn) dan gosong kulit (suntan), serta efek kronis berupa gangguan pigmentasi, penuaan dini dan beberapa kanker kulit (1). Sekalipun promosi kesehatan meningkat dan manusia makin mengenal serta waspada terhadap efek buruk paparan sinar surya, namun paparan sinar surya ini tidak mudah dihindari. Hal ini diperburuk dengan adanya kecenderungan deplesi lapisan ozon yang berakibat meningkatnya radiasi sinar ultraviolet (UV) pada permukaan bumi.Para pasien dan masyarakat sering bertanya pada dokter termasuk ahli dermatologi mengenai bagaimana agar tampak tetap terlihat muda, sehat dan terhindar dari risiko kanker kulit. Untuk itu tentunya diperlukan pengetahuan yang benar mengenai cara perlindungan terhadap paparan sinar surya.Paparan sinar surya pada manusi...
Background: Gonorrhea remains the second most common sexually transmitted infection (STI) in the world with an increasing number of cases. Oral cefixime and IM ceftriaxone are still the mainstay therapy for gonorrhea in Indonesia. However, previous studies suggested possible resistance to ceftriaxone and cefixime, which are the first-line treatment of gonorrhea. To date, there are no data available regarding the susceptibility of these antibiotics for the treatment of gonorrhea in Dr. Saiful Anwar General Hospital (RSSA) Malang. Purpose: Determine susceptibility pattern of Neisseria gonorrhoeaetowards cefixime and ceftriaxone in RSSA Malang. Methods: The samples were patients of the Outpatient Clinic of Dermatology and Venereology Department with a symptom of discharge which contained Gram-negative diplococcus after Gram staining and had a positive culture of Neisseria gonorrhoeae. Susceptibility testing for cefixime and ceftriaxone antibiotics were performed using the Kirby-Bauer method. The data are presented in percentages. Result: Antibiotic susceptibility test results showed that 80.77% of Neisseria gonorrhoeaeisolates were still susceptible to cefixime, and 80.77% of isolates were still susceptible to ceftriaxone. Conclusion: Cefixime and ceftriaxone are still effective as gonorrhea therapy in RSSA Malang.
Keratosis seboroik (KS) merupakan tumor jinak epidermis dan sering dikeluhkan karena secara kosmetik mengganggu penampilan. Superoksida dismutase (SOD) merupakan salah satu antioksidan enzimatik intraseluler yang efektif mencegah stres oksidatif sebagai penyebab utama proses penuaan dan pembentukan lesi tumor keratosis seboroik. Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida produk metabolit oksidasi membran sel oleh radikal bebas. Kadar antioksidan yang rendah biasanya disertai dengan peningkatan kadar MDA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar SOD dan kadar MDA jaringan pada pasien keratosis seboroik.Desain penelitian ini adalah analitik observasional potong lintang. Subjek penelitian didapatkan dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD dr. Saiful Anwar Malang secara consecutive sampling. Semua proses diagnosis, terapi pengangkatan lesi, serta pemeriksaan kadar SOD dan MDA jaringan keratosis seboroik dilakukan terhadap masing-masing subjek penelitian. Pemeriksaan SOD dan MDA jaringan menggunakan cara enzyme-link immunosorbent assay (ELISA) Bioassay. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji korelasi menggunakan uji Pearson. Analisis statistik menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 15.Subjek penelitian yang didapatkan sebanyak 20 pasien. Rerata kadar SOD jaringan sebesar 0,7665 μM/L dan rerata kadar MDA jaringan sebesar 0,6727 μM/L. Koefisien korelasi antara kadar SOD jaringan dengan kadar MDA jaringan sebesar -0,447 dengan nilai p=0,048. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin rendah kadar SOD akan semakin tinggi kadar MDA pada jaringan keratosis seboroik.Kata kunci: keratosis seboroik, SOD, MDA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.