Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan tambahan keterampilan kepada petani anggrek sehingga produk tanaman yang dihasilkan mampu memiliki nilai jual lebih tinggi serta membuat segmen dagang yang baru. Peserta kegiatan merupakan ibu rumah tangga di Dusun Gajah Kuning, Pandowoharjo, Sleman yang telah merintis usaha budidaya anggrek secara kolektif. Kegiatan pengabdian dilakukan di bulan September sampai November 2020. Pelaksanaan kegiatan meliputi tahapan; (1) perijinan dan sosialisasi kegiatan, (2) penyampaian materi dan pelatihan pembuatan kokedama dan makrame anggrek, (3) pemasaran produk melalui instagram, serta (4) evaluasi kegiatan. Secara keseluruhan kegiatan pengabdian telah berjalan baik serta mendapatkan dukungan dari warga masyarakat Dusun Gajah Kuning. Dampak yang ditimbulkan setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu peserta dapat memproduksi kokedama dan makrame anggrek serta memasarkan secara langsung maupun melalui on-line. Dengan demikian, peserta kegiatan telah mampu membangun segmen dagang yang baru sehingga peluang penjualan produk bibit anggrek lebih meningkat.
Penelitian tentang asal bahan tanam dan jumlah ruas Turnera subulata dilakukan untuk mengetahui asal bahan tanam stek bunga pukul delapan terhadap pertumbuhan stek, pengaruh jumlah ruas terhadap pertumbuhan stek bunga pukul delapan serta mengetahui pengaruh kombinasi antara asal bahan tanam dan jumlah ruas stek terhadap pertumbuhan bunga pukul delapan. Penelitian dilaksanakan di kebun pendidikan dan penelitian Instiper Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian memiliki ketinggian + 118 meter di atas permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan 2500-3500 mm per tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2020. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan faktorial dengan dua faktor yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Faktor pertama adalah asal bahan tanam terdiri dari tiga aras yaitu batang atas, batang tengah, batang bawah dan faktor kedua adalah jumlah ruas yang terdiri dari tiga aras yaitu 2 ruas, 3 ruas dan 4 ruas. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan 4 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam pada jenjang 5 % apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncun Multiple Range Test (DMRT) jenjang 5 %. Hasil penelitian menunjukkan asal bahan tanam dan jumlah ruas berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan bunga pukul delapan tetapi tidak terdapat interaksi nyata terhadap semua parameter pertumbuhan bunga pukul delapan. Asal bahan tanam atas dan asal bahan tanam tengah stek bunga pukul delapan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, berat segar tunas, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar dan persen hidup, sedangkan berat kering tunas dan berat segar akar meningkat dengan menggunakan bahan stek bagian tengah. Jumlah ruas 3 dan jumlah ruas 4 stek tanaman bunga pukul delapan dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun, berat segar tunas, berat kering tunas, jumlah akar, panjang akar, berat segar akar dan persen hidup sedangkan berat kering akar dengan jumlah ruas stek 3.
Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi bunga dan uji reseptivitas stigma serta morfologi polen anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris). Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengetahui waktu persilangan atau penyerbukan yang tepat bagi tanaman anggrek Kalajengking. Penelitian ini dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu fase stadium bunga dari mulai anthesis hingga gugur (hari) dengan unit percobaan sebanyak 20 tanaman. Data yang diperoleh selama pengamatan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dengan foto untuk menunjukkan hasil pengamatan fenologi bunga berdasarkan tingkat kesegaran bunga. Data kuantitatif dari parameter jumlah gelembung oksigen pada stigma reseptif dan jumlah morfologi polen dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Kalajengking yang telah anthesis dapat bertahan selama rentang waktu 21 hari setelah itu apabila bunga tidak mengalami penyerbukan maka akan layu, mengering dan gugur. Waktu bertahannya bunga berlangsung cukup lama, sehingga tahap optimal reseptivitas stigma anggrek Kalajengking terjadi pada saat bunga di stadium H+12 setelah anthesis. Dari data hasil penelitian didapatkan unit morfologi polen amorf lebih banyak dibandingkan dengan unit morfologi polen tetramorf.
Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenologi bunga dan uji reseptivitas stigma serta morfologi polen anggrek Kalajengking (Arachnis flosaeris). Adapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengetahui waktu persilangan atau penyerbukan yang tepat bagi tanaman anggrek Kalajengking. Penelitian ini dilakukan di KP2 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu fase stadium bunga dari mulai anthesis hingga gugur (hari) dengan unit percobaan sebanyak 20 tanaman. Data yang diperoleh selama pengamatan berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dengan foto untuk menunjukkan hasil pengamatan fenologi bunga berdasarkan tingkat kesegaran bunga. Data kuantitatif dari parameter jumlah gelembung oksigen pada stigma reseptif dan jumlah morfologi polen dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunga anggrek Kalajengking yang telah anthesis dapat bertahan selama rentang waktu 21 hari setelah itu apabila bunga tidak mengalami penyerbukan maka akan layu, mengering dan gugur. Waktu bertahannya bunga berlangsung cukup lama, sehingga tahap optimal reseptivitas stigma anggrek Kalajengking terjadi pada saat bunga di stadium H+12 setelah anthesis. Dari data hasil penelitian didapatkan unit morfologi polen amorf lebih banyak dibandingkan dengan unit morfologi polen tetramorf.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.