AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan parenting selfefficacy dengan subjective well-being pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Citra Mandala Bekasi. Metode penelitian ini menggunakan metode survei. Sampel pada penelitian ini berjumlah 63 responden ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Teknik pengambilan data menggunakan probability sampling yaitu disproportionate random sampling. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi (p<0,05) diperoleh ℎ > yaitu sebesar 3,69 >1,67. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara parenting self-efficacy dengan subjective well-being. Parenting self-efficacy memberikan sumbangan efektif terhadap subjective well-being pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus sebesar 18,22%, sedangkan sisanya 81,78% ditentukan oleh faktor lain. AbstractThis research aim is conducted to obtain description about the relationship parenting selfefficacy with subjective well-being on mother's special need children. This research was conducted in SLB Citra Mandala, East Bekasi. This research method using survey method. The population in this research is mother's special need children at SLB Citra Mandala, East Bekasi with the total sample of 63 respondents. Data was taken by using disproportionate stratified random sampling. Result of correlation coefficient test are obtained rcount > r le that is equal to 0,427 > 0,2091. Result of t-test with significance level 0,05 obtained count > le that is equal to 3,69> 1,67, it is explain that there are a positive correlation and significant correlation between parenting self-efficacy with subjective wellbeing. Parenting self-efficacy contributes effectively to subjective well-being 18,22% and the remaining 81,78% is determined by other factors.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan internet terhadap literasi keluarga. Penelitian dilakukan dengan metode survey terhadap 100 ibu-ibu di Wilayah Candi Batujaya, Karawang. Pengumpulan data menggunakan instrumen non tes berupa kuesioner literasi keluarga yang terdiri dari 50 butir pernyataan dengan skala frekuensi verbal (4 skala) yang terdiri dari selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Data dianalisis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata untuk sampel bebas. Data yang dianalisis telah memenuhi asumsi normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan internet terhadap literasi keluarga. Literasi keluarga pada kelompok responden yang menggunakan internet lebih tinggi daripada literasi keluarga kelompok responden yang tidak menggunakan internet. Literasi keluarga meliputi literasi sejak dini, keterlibatan orang tua, akses terhadap buku, belajar secara luas, dan kerjasama pemantauan. Nilai rata-rata terboboti paling tinggi pada dimensi kerjasama pemantauan yaitu sebesar 2,89 sedangkan nilai rata-rata terboboti paling rendah terdapat pada dimensi keterlibatan orang tua dengan nilai sebesar 2,40 dari nilai maksimal 4.
This research aim is conducted to obtain description about the influence of parental control in the intensity of social media use on academic procrastination. The research was conducted in the SMP Putra 1 Jakarta. The method used in this quantitative assosiatif approach. The population in this research is VII, VII, IX grade students of SMP Putra 1 Jakarta, with the total sample of 83 respondents. Data was taken by using proportionate stratified random sampling. The prerequisite test in this study lilifoers normality test and rgresion linearity test, the result of the test that normal and linear. Result of correlation coefficient test are obtained -0,616 > 0,217. Result of t-test with significant level 0,05 obtained -7,04 > 1,99, it is explained that the are a negative correlation and significant correlation between parental control in the intensity of social media use on academic procrastination. Result of significant regression obtained 30,68 > 3,96, it is explained that there significant influence between parental control in the intensity of social media use on academic procrastination. Parental control in the intensity of social media use on academic procrastination of 37,9%, and the remaining 62,1% is determined by other factors which is not examined. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh pengawasan orang tua dalam intensitas penggunaan media sosial terhadap prokrastinasi akademik. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Putra 1 Jakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa/i SMP Putra 1 Jakarta kelas VII, VIII, dan IX, dengan jumlah sampel sebesar 83 responden. Teknik pengambilan data menggunakan proportionate stratified random sampling. Uji prasyarat pada penelitian ini menggunakan uji normalitas lilifoers dan uji linieritas regresi, diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal dan bersifat linear. Uji hipotesis data yang digunakan adalah korelasi koefisien product moment diperoleh -0,616 > 0,217. Hasil uji t dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh 7,04 > 1,99, hal ini menjelaskan bahwa terdapat korelasi negatif dan hubungan yang signifikan antara pengawasan orang tua dalam intensitas penggunaan media sosial terhadap prokrastinasi akademik. Perhitungan uji signifikan regresi diperoleh 30,68 > 3,96, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pengawasan orang tua dalam intensitas penggunaan media sosial terhadap prokrastinasi akademik. Pengawasan orang tua dalam intensitas penggunaan media sosial memberikan sumbangan efektif terhadap prokrastinasi akademik sebesar 37,9%, sedangkan sisanya 62,1% ditentukan faktor lain yang tidak diteliti.
Fenomena migrasi yang dilakukan oleh para buruh migran Indonesia di Malaysia menyisakan cerita terutama bagi anak-anak yang lahir dan ikut bersama orangtuanya bermigrasi. Orangtua yang memiliki fungsi pendidikan dalam keluarga dituntut mampu memberikan pendidikan informal kepada anak-anak mereka untuk selalu mencintai dan menanamkan jiwa nasionalisme dalam diri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan karakter nasionalisme dalam keluarga terhadap karakter nasionalisme pada anak-anak buruh migran Indonesia di Malaysia. Studi ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan kepada 30 anak-anak di PKBM X Estate, Bintulu, Serawak, Malaysia. Hasil menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif pendidikan karakter nasionalisme dalam keluarga terhadap karakter nasionalisme anak. Koefisien determinasi yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 25,50% yang menunjukkan bahwa besarnya karakter nasionalisme anak yang dipengaruhi oleh pendidikan karakter nasionalisme dalam keluarga. Hal tersebut menunjukan bahwa keluarga terutama orangtua memiliki peran yang penting dalam menciptakan dan mengembangkan karakter nasionalisme anak meskipun sedang berada dan tinggal di luar Indonesia. Kata Kunci: anak buruh migran, fungsi keluarga, karakter nasionalisme, pendidikan karakter "I Still Love Indonesia": Study of Nationalism Character Education in Families in Indonesian Migrant Worker in Malaysia Abstract The migration phenomenon conducted by Indonesian migrant workers in Malaysia leaves stories especially for children born and who are with their parents migrating. Parents who have the function of education in the family are required to provide informal education to their children to always love and instill the soul of nationalism within them. This study aims to determine and analyze the influence of character education of nationalism in the family against the character of nationalism on the children of Indonesian migrant workers in Malaysia. This is a correlational study conducted to 30 children in Community Learing Center (CLC) X Estate, Bintulu, Sarawak, Malaysia. The result shows that there was a positive correlation between character education of nationalism in the family and nationalism character of migrant labor children. It shows that family especially parents have important role to create and develop child nationalism whether they live in out of Indonesia. Keywords: character education, child labor migran, family function, nationalism character
AbstrakPerkawinan pada remaja (usia 15-19 tahun) masih banyak terjadi. Kondisi ini diperkirakan akibat pernikahan dini yang diatur orangtua, dogma setempat, serta pergaulan bebas. Untuk menurunkan angka pernikahan dini, pemerintah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan mengembangkan substansi program pendewasaan usia perkawinan (PUP) untuk mengajak remaja agar tidak nikah dini, tidak seks sebelum menikah melalui implementasi substansi program PUP dalam pengambilan keputusan menikah usia dini pada remaja.Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh implementasi substansi program pendewasaan usia perkawinan terhadap pengambilan keputusan menikah usia dini pada remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan ialah metode survey. Populasi dalam penelitian ini ialah remaja di Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon yang berusia 15-24 tahun, dengan jumlah sampel sebesar 92 responden. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Uji hipotesis data menggunakan koefisien korelasi product moment dengan hasil yaitu rhitung = 0,21 < rtabel = 1,98. Hasil uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu thitung = 2,04 > ttabel = 1,65 hal ini menjelaskan bahwa terdapat korelasi positif dan hubungan yang signifikan antara implementasi substansi program pendewasaan usia perkawinan terhadap pengambilan keputusan menikah usia dini pada remaja. Perhitungan uji regresi diperoleh fhitung = 4,406 > ftabel = 3,946, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara implementasi substansi program pendewasaan usia perkawinan terhadap pengambilan keputusan menikah usia dini pada remaja. Implementasi substansi program pendewasaan usia perkawinan memberikan sumbangan efektif terhadap pengambilan keputusan menikah usia dini pada remaja sebesar, 4,41%, sedangkan sisanya 95,59% ditentukan oleh faktor lain. Kata Kunci : Program PUP, Pengambilan Keputusan, RemajaThe Effect Abstract Teen marriage ranging in age 15 to 19 is still generally happens. To reduce early marriages issues, the government appointed BKKBN to develop the substance Program PUP to invite teenagers not to get married in early age, and not to have sex before marriage. The aim of this research is to get an overview of the effects of the implementation of PUP. This research was conducted in Lemahwunguk district, Cirebon city. This research used survey method. The participants in the research were teens of Lemahwunguk district of Cirebon ranging in age 15 to 24 with 92 respondents' samples. The technique of collecting data which used was purposive sampling. The hypothesis test of the data that used was the product moment correlation
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.