Screw merupakan komponen utama dari sebuah mesin ekstrusi plastik yang berfungsi sebagai poros pendorong, dan pemotong, juga pengaduk plastik panas yang terdapatdidalam barrel, masalah yang kerap dialami industri Plastik selama ini adalah banyaknya rejeck (produk apkir/produk cacat). Dari hasil penelitian diketahui penyebab masalah kegagalan produk adalah kurangnya masukkan bahan kedalam cetakan, dan perlu adanya perubahan desain pada screw, karena screw merupakan jantungnya dari mesin ekstruder. Modifikasi yang dilakukan pada Screw diantaranya (desain pengaduk, sirip penghalang, kedalaman Kanal, dan sudut Helix) dengan tujuan agar keluaran (outflow) meningkat, terlebih pada mesin yang sudah memiliki usia pakai lama yang sering mengalami cacat produk dengan rata – rata cacat yaitu bolong, sobek dan dimensi produk tidak sama/menyimpang. Screw hasil modifikasi ini telah dilakukan pengujian dipabrik dengan menggunakan material plastik jenis ABS dan PP, lalu dihasilkan prestasi bahwa pada screw konvensional dengan putaran 60 rpm didapat keluaran sebesar 151x10−4m3/s, dengan tekanan Maksimum sebesar 239,1MPa, dan Viskositas 98 Pa.s. Dan pada saat putaran dinaikkan menjadi 120 rpm didapatkan keluaran sebesar 302 x 10−4m3/s dengan tekanan maksimum sebesar 478,2 MPa, dan Viskositas 98 Pa.s. Pada screw Modifikasi dengan putaran 60 rpm didapatkan outflow (keluaran) sebesar 190 x 10−4m3/s dengan tekanan Maksimum sebesar 187,68MPa, dan Viskositas 98 Pa.s. Dan pada saat putaran 120 rpm dengan screw modifikasi didapatkan outflow (keluaran) sebesar 380 x10−4m3/s dengan tekanan maksimum sebesar 375,36 MPa, dan Viskositas 98 Pa.s. Dari hasil pengamatan didapatkan perbandingan yang sangat signifikan diantara kedua sampel uji yaitu dengan menggunakan screw modifikasi dihasilkan outflow sekitar 27% lebih besar bila dibandingkan dengan menggunakan screw konvensional pada putaran yang sama.
Bearing merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu mesin karena berfungsi menumpu poros berbeban sehingga putaran poros dapat berlangsung secara halus dan aman. Karena bearing selalu bergerak, maka memiliki usia pemakaian hingga pada saatnya mencapai kondisi rusak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban dinamis, beban statis, dan usia pakai bearing pada roda belakang yang digunakan pada prototipe mobil listrik Teknik Mesin Universitas Pamulang. Bearing yang digunakan yaitu jenis bearing gelinding tipe 6204 ZZ dengan spesifikasi ketebalan bearing (B) = 14 mm, diameter luar bearing (D) = 47 mm, dan diameter dalam bearing (d) = 20 mm. Pada hasil dari analisis dan pengujian pembebanan bearing roda belakang pada prototipe mobil listrik didapatkan yaitu beban dinamis 2,5 kN, beban statis 1,6 kN, dan usia pakai bearing berdasarkan pengunaan jam kerja bearing yang berbeda dalam satu hari yaitu 2 jam selama 20,83 tahun, 4 jam selama 10,41 tahun, dan 8 jam selama 5,20 tahun. Usia pakai bearing dapat ditentukan dari beban yang diberikan, penggunaan jam kerja bearing dalam satu hari dan perawatan bearing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.