Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang paling umum ditemukan, peningkatan BMI (Body Mass Index) 1 angka akan mempunyai kecenderungan menjadi kencing manis sebesar 25%. Dengan bertambahnya ukuran lingkaran perut dan panggul, terutama pada obesitas tipe sentral atau androit, menimbulkan resistensi insulin, suatu keadaan dimana insulin tidak dapat bekerja dengan baik, maka terjadilah kencing manis. Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh obesitas terhadap kejadian diabetes mellitus pada wanita usia subur di RSUD DR. Djoelham Binjai tahun 2017. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain studi unmatched case control. sampel dalam penelitian ini 52 orang (kasus) dan 52 orang (kontrol). Analisis data dilakukan dengan tahapan analisis univariat, bivariat dengan uji chi-Square. Pada kelompok kasus terdapat sebanyak 27 orang (51,9%) wanita usia subur yang obesitas, dan 25 orang (48,1%) yang tidak obesitas. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat sebanyak 14 orang (26,9%) wanita usia subur yang obesitas, dan 38 orang (73,1%)wanita usia subur yang tidak obesitas. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh obesitas terhadap kejadian diabetes mellitus (p= 0,009) pada taraf nyata α = 0,05. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai OR= 2,931(95%CI 1,292-6,652), artinya wanita usia subur yang obesitas perkiraan risikonya 2,9 kali akan menderita diabetes mellitus dibanding dengan yang tidak obesitas. Kesimpulan dan saran penderita diabates mellitus diharapkan dapat menjaga gula darah agar tetap dalam keadaan normal, mengurangi berat badan bagi pasien obesitas, mengatur kebiasaan makan yang memiliki tinggi karbo, mengurangi makanan yang mengandung tinggi lemak, serta memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah, dan melakukan aktifitas olah raga untuk mengurangi risiko terjadinya diabates mellitus.Kata kunci: diabetes mellitus, obesitas
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa nifas. Resiko terbesar hipertensi pada wanita hamil adalah kerusakan pada ginjal. Pada kasus yang lebih serius, ibu bisa menderita preeklampsia atau keracunan pada kehamilan, yang akan sangat membahayakan baik ibu maupun bagi janin. Selain itu hipertensi bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung di kemudian hari. Preeklampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi otak, plasenta dan hati (liver). Pada janin, preeklampsia bisa menyebabkan berat badan lahir rendah keguguran, dan lahir prematur. Penelitian ini bersifat studi korelasi (Correlation Study) dengan metode cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau suatu kelompok objek. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diukur dengan menggunakan program SPSS (Statistical produc and service solision). Pada penelitian ini menggunakan total sampling dimana seluruh populasi dalam penelitian ini di jadikan sampel sebanyak 36 orang. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai P value 0,001<0,05, maka H0 ditolak, Ha diterima.Maka dapat disimpulkan Ada Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Ibu Hamil Tentang Bahaya Hipertensi dalam Kehamilan di Klinik Anugrah Pratama Tahun 2021. di harapkan kepada ibu hamil agar selaku memeriksakan kehamilannya sehingga dapat memahami kondisinya dan mengerti tantang bahaya hipertensi sehingga dapat mengantisipasi sedini mungkin penyakit yang di derita.
Sebanyak 70% penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) tidak menyadari bahwa dirinya mengidap PTM, berdampak pada keterlambatan penanganan yang bisa terjadi komplikasi karena tidak rutin memeriksakan kesehatannya ke Posbindu. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi kunjungan masyarakat ke Posbindu. Jenis penelitian ini analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Bekiung Kec Kuala Kab Langkat Tahun 2021. Populasi penelitian sebanyak 128 orang, sampel diperoleh 56 orang. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square (a=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan masyarakat ke posbindu yaitu pengetahuan (p=0,006), sikap (p=0,000), kelengkapan sarana prasarana (p=0,002), dukungan keluarga (p=0,002) dan dukungan tokoh masyarakat (p=0,000).
Salah satu faktor penyebab gizi buruk di dunia terutama di Indonesia adalah kemiskinan. Terhambatnya pertumbuhan pada anak mengindikisikan pembangunan yang kurang efisien dalam upaya perbaikan sumber daya manusia. Dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia, perlu dilakukan intervensi skala prioritas melalui investasi di bidang kesehatan khususnya ditujukan kepada kelompok resiko tinggi, seperti keluarga miskin. (Depkes, 2016) Jenis penelitian ini adalah study descriptive dengan desain Survey Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga balita, pengambilan sampel dengan cara accidental sampling yaitu sebanyak 50 orang. Berdasarkan tabel hasil uji Chi-Square pada kolom Asyimp.sig.(2-sided) menunjukkan nilai (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan Ada Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun. Kesimpulannya adalah Ada Hubungan Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Binjai Kota tahun 2019.
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Saat menstruasi sangat dibutuhkan perilaku personal hygiene yang baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui personal hygiene remaja putri pada saat menstruasi. Desain penelitian ini adalah Deskriptif. Populasi dari penelitian adalah semua siswa kelas XII di SMA Negeri 5 Binjai. Sampel dari penelitian ini sebanyak 40 responden yang diambil menggunakan tehnik total sampling. Pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner. Kesimpulan remaja puteri perlu melakukan perilaku personal hygiene baik untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri.Penelitian kolerasi ini menggunakan rancangan penelitian metode cross sectional sumber penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan instumen berupa kuesioner dan analisis dengan teknik uji statistik chi-square.Dari hasil penelitian bahwa dapat dilihat kolerasiuji chi-square diatas pada kolom Asyim p sig (2-sided) menunjukkan nilai probabilitas.Nilai sig nya adalah 0,000 yang berarti bahwa nilai (p<0,05),maka siswa kelas XII sebanyak (58,3%) memiliki personal hygiene yang cukup.Kesimpulan remaja puteri perlu melakukan perilaku personal hygiene baik untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri. Sehingga diharapkan remaja untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kebersihan alat reproduksi pada saat menstruasi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.