Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang. Analisis data menggunakan uji statistic t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan dengan nilai p-value 0,012, (p ? ? 0,05) dan ada ada peningkatan sikap tentang kesehatan reproduksi setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi (nilai p-value 0,001, (p ? ? 0,05). Hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak, atau ada pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja disarankan mendapatkan pendidikan kesehatan (Lawan Roma) untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi, Pendidikan Kesehatan Lawan Roma, Pengetahuan, Sikap, Remaja.
Nyeri haid merupakan nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri yaitu dengan Massage Effleurage. Massage effleurage dapat menstimulasi serabut di kulit yang akan membuat nyaman, menurunkan rasa nyeri haid karena sentuhan dan nyeri yang di rangsang bersama sensasi sentuhan berjalan ke otak dan meningkatkan hormone endhorpin. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non randomized pretest-post test with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, jumlah populasi 126 siswi dan sampel 36 responden. Instrument penelitiannya berupa numeric rating scale dan lembar self report. Analisis data menggunakan uji statistic Independent t-test dan Dependent t-test. Hasil penelitian melalui uji statistik independent t-test didapatkan nilai p-value (0,001) < α (0,05) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid Kata kunci: massage effleurage, nyeri haid THE EFFECT OF MASSAGE EFFLEURAGE ON THE BACK FOR PERIOD MENSTRUAITION PAIN ABSTRACT Period pain is pelvis pain area because of menstruation and prostaglandin subtances production. Prostaglandin used to make cervix contraction. One of the way for reduce the pain are massage effleurage. Massage effleurage can stimulated fiber on the scalp and make comfortable. Massage effleurage can reduce period pain because touch and pain stimulated with touch sensation going to brain and increase endhorpin hormone. Analyzing Massage Effleurage influence for period pain intensity. These research are using quasy experiment research design with non randomized pretest-post test with control group design. Taking sample by purposive sampling on 126 women students in total and 36 respondents for sample. Research instrument are numeric rating scale and self report paper form. Data analyze using statistic test : Independent t-test and Dependent t-test. Research result by statistic test independent t-test show p-value (0,0001 )< α (0,05) that mean there are a significant influence on massage effleurage in period pain intensity. Keywords: massage effleurage, menstruation pain
Masa remaja ialah peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologis dan psikologis. Salah satu perubahan fisiologis wanita adalah menstruasi. Menstruasi pertama disebut dengan menarche. Pengetahuan remaja putri tentang menarche akan mempengaruhi persepsi mereka tentang menarche, hal ini akan berpengaruh terhadap sikap remaja dalam menghadapi menarche. Pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap positif remaja putri terhadap menarche. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan dan sikap menghadapi menarche. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimental dengan the nonequivalent with control group desain. Responden penelitian adalah remaja putri berjumlah 30 orang. Uji statistik menggunakan uji Independent T Test diperoleh nilai p value (0,00) < α (0,05) maka disimpulkan ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan dan sikap menghadapi menarche. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi bagi remaja putri dalam persiapan menghadapi menarche melalui pendidikan kesehatan dengan media video sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif dalam menghadapi menarche. Kesimpulan penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dengan media video berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap positif remaja putri dalam menghadapi menarche. Meningkatkannya pengetahuan dapat merubah persepsi remaja putri tentang menarche, sehingga mereka dapat bersikap positif dalam menghadapi menarche. Adolescence is a transition from childhood to adulthood. During this period, physiological and psychological changes occur. One of the physiological changes in women is menstruation. The first menstruation is called menarche. Knowledge of young women about menarche will affect their perceptions of menarche, this will affect the attitude of adolescents in dealing with menarche. Health education is needed to increase the knowledge and positive attitude of young women towards menarche. The research objective was to determine the effect of health education using video media on knowledge and attitudes towards menarche. The research design used Quasi Experimental with the nonequivalent control group design. The research respondents were 30 young women. Statistical tests using the Independent T Test obtained a p value (0.00) < α (0.05) so it was concluded that there was a significant effect of health education using video media on knowledge and attitudes towards menarche. The results of this study can add information to young women in preparation for menarche through health education using video media so that they can increase their knowledge and positive attitude in dealing with menarche. The conclusion of this study is that health education using video media has an effect on increasing knowledge and positive attitudes of young women in facing menarche. Increasing knowledge can change young women's perceptions of menarche, so that they can have a positive attitude in dealing with menarche.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien kanker ginekologi yang sedang menjalani rawat inap akan menyebabkan timbulnya perbedaan kebutuhan perawatan supportive yang terbagi atas lima domain diantaranya adalah domain fisik, domain psikologis, domain system informasi, domain dukungan perawatan dan domain seksualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kebutuhan perawatan suportif pasien kanker ginekologi yang sedang menjalani rawat inap. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan kanker ginekologi yang sedang menalani rawat inap yaitu sebanyak 100 orang. dengan tehnik sampling consecutive sampling. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kuisioner kebutuhan perawatan supportive. Kuesioner tersebut dinamakan Supportive Care Needs Survey (SCNS-SF34 telah dilakukan uji validitas dengan taraf signifikan 5% didapatkan nilai dari uji sebelumnya didapatkan 0,302 – 0,792, maka kuesioner tersebut dikatakan valid dan uji reliabilitas dengan nilair = 0,933, maka disimpulkan r hitung > r tabel, maka kuisioner dikatakan reliable. Analisis univariatnya menggunakan distribusi frekuensi, maka dapat disimpulkan sebagian besar pasien membutuhkan kebutuhan perawatan suportif pada domain fisik (92%), domain psikologis (73%), domain system informasi (80%), dan kurang membutuhkan kebutuhan perawatan suportif pada domain dukungan perawatan (48 %) dan domain seksualitas (11 %).
In order to support the government's efforts to provide quality health services to adolescents, especially young women, it is necessary to involve health educators to conduct education about Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method. Problems during menstruation are not only related to cleanliness but also about the emergence of health problems during menstruation. Education on Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method needs to be given to young women who are still in school. Schools that can be used as partners in this effort include schools whose students are mostly female so that the education that will be provided is right on target. Based on the survey, it is known that students at the Nahdlatul Ulama Vocational School have never received education about Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method. The implementation of this community service activity is carried out by providing education to Nahdlatul Ulama Vocational High School students online using a zoom meeting platform. The percentage of evaluation results before being given education was in the category of not understanding as much as 13.88%, quite understanding 21.82%, good understanding 56.71% and very good 7.59%. The understanding of female students has increased after being given education, which is included in the very good category by 28.82%, good 53.94%, sufficient 7.82% and less as much as 9.42%. Thus it is known that after being given education there is an increase in students' understanding of Adolescent Reproductive Health. Based on statistical analysis (Wilcoxon test) obtained a significance value of 0.002 < 0.05, which means that there is a significant difference in the level of knowledge between before and after education. Increasing Knowledge about Reproductive Health for Adolescent Girls with the Teleconference Method.ABSTRAKDalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada remaja, khususnya pada remaja putri maka diperlukan keterlibatan tenaga pendidik bidang kesehatan untuk melakukan edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence. Permasalahan pada saat terjadi menstruasi tidak hanya terkait tentang kebersihannya tetapi juga tentang munculnya gangguan kesehatan saat menstruasi. Edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence perlu diberikan pada remaja putri yang masih berada dibangku sekolah. Sekolah yang dapat dijadikan mitra dalam upaya ini antara lain sekolah yang siswanya sebagian besar perempuan sehingga edukasi yang akan diberikan tepat sasaran. Berdasarkan survey, diketahui bahwa siswi di SMK Nahdlatul Ulama belum pernah mendapatkan edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence Pelaksanaan kegiatan pengabdiaan kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode pemberian edukasi pada siswa SMK Nahdlatul Ulama secara online menggunakan platform zoom meeting. Persentase hasil evaluasi sebelum diberikan edukasi masuk dalam kategori kurang paham sebanyak 13,88%, cukup paham 21,82%, pemahaman yang baik 56,71% dan sangat baik 7,59%. Pemahaman siswa perempuan mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi yaitu termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 28,82%, baik 53,94%, cukup 7,82% dan kurang sebanyak 9,42%. Dengan demikian diketahui bahwa setelah diberikan edukasi terdapat peningkatan pemahaman siswa tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Berdasarkan analisis statistik (uji Wilcoxon) didapatkan nilai signifikansi 0,002< 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah edukasi.Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja putri dengan Metode Teleconfrence.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.