Fukosantin adalah salah satu pigmen yang dihasilkan pada biosintetis karatenoid yang berkontribusi lebih dari 10% dari jumlah total karatenoid di alam, salah satunya ditemukan pada rumput laut cokelat Sargassum sp. Ini merupakan salah satu jenis rumput laut cokelat yang distribusinya cukup dominan di pantai Kalianda Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan purifikasi fukosantin dari rumput laut cokelat Sargassum sp. yang berpotensi sebagai agen antioksidan untuk bidang kesehatan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan sampel penelitian yaitu rumput laut cokelat Sargassum sp. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi tunggal dengan pelarut etanol. Ekstrak kasar etanol yang diperoleh digunakan untuk uji fitokimia, lalu dilanjutkan proses purifikasi dengan menggunakan kromatografi kolom terbuka silika gel. Fukosantin hasil purifikasi dianalisis kandungannya dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Fukosantin hasil purifikasi diuji aktivitas antioksidannya dengan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazy (DPPH). Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar etanol Sargassum sp. terdeteksi mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid dan saponin. Hasil analisis KLT menunjukkan bahwa fraksi fukosantin hasil purifikasi menghasilkan spot utama dengan Rf sebesar 0,5; dan hasil analisis KCKT diperoleh kandungan fukosantin sebesar 0,59 mg/g. Aktivitas antioksidan fraksi fukosantin mempunyai nilai IC50 = 87,64 ppm. Hal ini menujukkan bahwa fraksi fukosantin Sargassum sp. memiliki potensi dalam bidang kesehatan sebagai antioksidan alami.
Minyak ikan telah banyak diteliti mengandung senyawa EPA, DHA dan berbagai asam lemak yang diduga dapat memperbaiki kadar kolesterol, salah satunya adalah minyak ikan gindara yang menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihiperlipidemia dari minyak ikan gindara terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida pada tikus putih jantan. Minyak ikan gindara diberikan secara oral pada 15 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok selama 14 hari. Kelompok I sebagai kontrol normal hanya di berikan CMC 0,5%, Kelompok II sebagai kontrol negatif hanya diberikan induksi dari lemak sapi, Kelompok III sebagai kontrol positif diberikan fenofibrat dengan dosis sebesar 5,4 mg/kg bb tikus, Kelompok IV dan V sebagai kelompok uji diberikan minyak ikan gindara dengan dosis sebesar 2,7 mg/kg bb tikus dan 5,4 mg/kg bb tikus. Setelah 14 hari pemberian, dilakukan pemeriksaan terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian minyak ikan gindara dengan dosis 5,4 mg/kg bb tikus dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida serta meningkatkan kadar HDL lebih baik dari perlakuan 2,7 mg/kg bb tikus. Hasil identifikasi senyawa yang terkandung dalam minyak ikan gindara adalah Caprolactam, n-Pentadecanol, E-1,9-Hexadecadiene, 9-Tetradecan-1-ol, acetate, Squalene dan (9E)-9-Octadecenoic acid.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.