The rise of biodiesel production resulted in an increase in the formation of glycerol as a by-product. It takes some effort to purified the crude glycerol and convert it into more valuable product. One of these is by converting glycerol into triacetin which can be used as a bio additive in fuel through the acetylation process. This study aims to determine the effect of concentration and type of acid used in the glycerol purification. The purification were done by acidification, adsorption, filtration, distillation and evaporation. The acidification processes used H3PO4, H2SO4, HCl with percentage of 0.5%, 1%, 2.5%, 5%, 7.5%, 10%. The purified glycerol was analyzed to determine glycerol content, water content, density and viscosity and converted through acetylation reaction using Ni/Zeolite as a catalyst. The reaction products were analyzed by NaOH titration to determine the unreacted acetic acid which is converted into conversion of reaction. It can be concluded that the highest glycerol concentration was achieved in the addition 5% of H3PO4 with glycerol content of 79.59% and glycerol conversion in acetylation reaction of 82.39%. And its application as a bio additive can increase the Octane Number of commercial gasoline by 6.5%.
Berbagai macam penelitian pembuatan biodiesel telah banyak dilakukan, mulai dari penggunaan berbagai macam jenis tanaman biji-bijian, katalis, metode reaksi dan sebagainya. Selama ini sebagian besar penelitian menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel, dimana penggunaan bahan ini menimbulkan konflik karena merupakan bahan pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan minyak jelantah yang merupakan limbah penggunaan minyak sawit dipilih sebagai alternatif bahan baku biodiesel. Penggunaan katalis homogen seperti NaOH, selama ini menghasilkan biodiesel dengan nilai yield yang tinggi dibanding katalis heterogen. Akan tetapi, penggunaan katalis homogen sering menimbulkan reaksi saponifikasi yang mengganggu proses konversi biodiesel. Oleh karena itu, pengkombinasian antara katalis homogen dan heterogen dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan katalis CaO-NaOH terhadap yield, densitas dan viskositas produksi biodiesel dari minyak jelantah. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah proses transesterifikasi dengan variasi suhu reaksi yaitu 60°C, 65°C dan 70°C, serta persentase jumlah katalis CaO-NaOH yang ditambahkan sebesar 1%, 2% dan 3% dari berat minyak dengan perbandingan CaO:NaOH 1:1. Untuk rasio mol minyak dan metanol yang digunakan adalah 1:6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran katalis CaO-NaOH berpengaruh terhadap beberapa parameter biodiesel yang diuji. Parameter terbaik yang hampir mendekati standar kualitas biodiesel didapatkan pada variabel suhu reaksi 65°C dan persentase jumlah katalis CaO-NaOH sebesar 1% dari berat minyak dimana nilai yield biodiesel sebesar 85%, densitas 0,857 g/ml, viskositas 0,65 cst.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.