The impact of the relationship between Ternate and Europe affected the relation between Ternate and its surrounding area. As a result of the socio-political dynamics with the colonial, Ternate did not easily positioned itself as a sultanate which was neutral from the Dutch and the interest of its surrounding kingdoms, especially its neighbouring sultanate. Ternate was dragged into alliance with Dutch in order to secure access toward the natural resources needed by both parties. One of the tools used by Dutch in 19th century to secure access toward natural resources was the treaty. The treaty between Ternate and Dutch became an important instrument to maintain legitimacy of the two parties. Loloda was amidst the interest of Ternate and Dutch. In some treaties, the signature of Loloda Sultanate and other small sultanates in North Maluku which were Ternate loyalists were needed by Dutch and Ternate. Therefore, we could easily draw a conclusion based on the treaty that Loloda is part of Ternate’s hegemony. However, in this research we will explore poetically the relation between the Dutch, Ternate and Loloda expressed through metaphor and other specific expressions. For this reason, we will discuss in depth the poetic aspects of three manuscripts (113/1/14, 113/8/11a, dan 113/8/12).
AbstrakBerbicara perempuan merupakan sesuatu yang kompleks, salah satu permasalahan yang mendasar adalah stereotip yang dibangun oleh masyarakat Indonesia terhadap gender. Dengan meneliti novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi stereotip gender sebagai kritik terhadap ideologi mayoritas dalam institusi keluarga dan dunia bisnis yang masih melanggengkan wacana patriarki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori naratologi Gerard Genette dan teori feminisme Ann Oakley yang berfokus pada gender sebagai konstruksi budaya. Fokalisasi dalam novel yang direpresentasikan oleh tokoh Lebas dan narator orang ketiga memperlihatkan teks menggugat pandangan negatif terhadap perempuan dan memperlihatkan perkembangan perempuan dalam dunia bisnis. Stereotip terhadap perempuan juga dihadirkan melalui komponen terkecil yaitu keluarga. Konstruksi resistensi perempuan merupakan upaya menggugat stereotip yang hadir dalam wacana dominasi melalui hubungan antara ibu dan anak perempuan serta perempuan dengan perempuan lainnya melalui proses pemberdayaan (empowerment).Kata-kata kunci:stereotip gender, resistensi perempuan, gadis kretek, budaya, pemberdayaan.AbstractTalking about women is a complex thing, one of the fundamental problems is the stereotype that is built by the Indonesian people towards gender. By examining Gadis Kretek novel by Ratih Kumala, the purpose of this study is to identify gender stereotypes as critique of the majority ideology in family institutions and the business world which still perpetuates patriarchal discourse. This study uses a qualitative method with Gerard Genette's narrative theory and Ann Oakley's feminist theory which focuses on gender as a cultural construct. The focalization in the novel, which is represented by the character Lebas and the third person narrator, shows the text challenging negative views of women and showing the development of women in the business world. Stereotypes against women are also presented through the smallest component, namely the family. The construction of women's resistance is an effort to challenge the stereotypes that are present in the discourse of domination through the relationship between mothers and daughters and women and other women through a process of empowerment.Keywords: gender stereotypes, women's resistance, gadis kretek, culture, empowerment.
Abstraksi: Tradisi mistis Islam (tasazaufl tidak banya mengekspresikan aspek, ritual k,eagamaan belak,a, tapi lebih dari itu juga dapat mencerminkan p o k-pok perikk w so sial masy arak at penganutnya' Sebagai sebuah perilaku sosial, tasazuuf tentu saja banyak bersentuhan dengan berbagai tradisi lokal, sehingga pada gilirannya melahirkan beragam artikwlasi y ang menj adi bagian ak. rcrpisah kan dari masy arak'atny a.Salab satu bentuk artikulasi paling nyata dari persentultan tasazauf dengan tradisi lokal adalah tarekat. Dalam tradisi Iskm, institusi tarekat senantiasa berkembang sej alan dengan konteks sosial'politik dan buday a masyarakat Muslim. Maju mundurnya sebuah tarekat berhubungan erat dengan pola hubungan sosial yang terjalin dengan anSSota masyarakat. Dakm konteks terakhir inilah, silsilah fintellectual genealogy/ menjadi sangat penting bagi keberadaan suatu tarekat. Silsilab memberikan legitimasi keagamaan bagi suatu tarekat, karena iamenghubwngkan gwru sufi. di tarekat dengan mazhab sufi tertentu di dunia Islam. Dengan demikian, rnelalui silisilab, legitimasi dan otentisitas sebuah tarekat -kltususnya dari swdut pandang keagamaan-bisa terjamin, sebingga tarekat tersebut bisa dengan mudah memperoleh pengikwtyangbesar dari masyarakat Muslim. Jika dianalogikan, signifi.kasi silsilab dalam tarekat ini dapat dianggap paralel dengan perdnd'n krusial isnad dalam tradisi badis. Dakm tradisiyangdisebwt terakhir ini, otentisitas dan aaliditas sebuah hadis sangat ditentukan oleh urutan para pera'winya; apakalt mereka terltwbungkan dengan baik, sampai pada Nabi Muharnmad (mutastatiu), atau putus di tengab j alan. Demikian b alny a dengan sikikh dalam tradisi tarek at; jika seorang wlama sufi. dihubungk an melalui mata rantai sikikh 55 Studia kLamika, Vol.8, No.2,2001 Tommy Christomy dengan para guru pendiri tarekat tersebut, maka dapat dipastikan ia akan mendapat legitimasi yang besar dari para pengikutnya, sehingga memudahkan bagi dirinya untuk mensosialisasikan berbagai ajaran dan pemikirannya. Artikel ini mendiskusikan signifikasi sikilab dalam tradisi tarekat dengan mengambil contob tarekat Sbatariyyah yang berkembang di Pamijahan, Jazaa Barat. Fokus utama pembahasan mencakup setidainya tiga hal penting: pert''ma, mencoba merekonstruksi siliilab tarehat Shatariyyah di Jarua Barat, khususnya Pamijaban, mulai dari tokoh utanianya, Shaikb Abdul Mulryi, hingga m.urid-murid masa kemudian; kedua, berusaha menghubungkan tradisi lohal tarekat Sbatariyyah di Pamijaban dengan tradisi besar tarekat tersebut di uilayah Mekyu-Indonesia khususnya, dan di dunia Muslim pada umumnya; dan ketiga, berwsaha melihat implikasi tradisi tarekat shatariyyah terhadap perilikw s o s ia l-k e agam dan p ar d p en gik ut dan m asy ar aka t s e k itarqt a. Figur Shaikb Abdul Mubyi sendiri dalam artikel ini digambarkan sebagai seorang ukma sufi yang terhubungkan silsilab tarekatnya dengan para wkma sufi Melayu-Indonesia terkemuka, Abd al-Rafif al-Sinkili. Hubungan guru-murid antara al-sinkilt dengan Abdut MuIryi menjadi sangat penting, ter...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.