Osteosarcoma adalah neoplasma tulang yang bersifat ganas (malignant). Radiasi ionik juga dikatakan sebagai penyebab langsung osteosarcoma, yaitu sebesar 3%. Pada umumnya gejala akan muncul setelah beberapa minggu atau bulan setelah adanya penyakit. Nyeri adalah gejala awal yang biasa terjadi, nyeri yang dirasakan bisa disertai dengan adanya massa bisa juga tidak teraba adanya massa, nyeri yang dirasakan dalam dan intens. Pengobatan osteosarcoma dapat dibagi menjadi dua, yaitu dengan kemoterapi atau pembedahan. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui metastasis osteosarkoma pada sistem digestif. Penulisan dari tinjauan ini didapatkan dari berbagai sumber yang berasal dari jurnal ilmiah dan pedoman pemerintah. Pencarian sumber dilakukan di portal online publikasi jurnal seperti PubMed, Google Scholar dan MedScap dengan kata kunci (Osteosarcoma) AND (Metastasis Digestive System). Pada studi literatur ditemukan metastasis tersering terjadi pada paru. Namun, jika terdapat metastasis pada sistem digestif dapat meningkatkan mortalitas dan memiliki prognosis yang buruk.
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan pola hidup dalam masyarakat. Pembelajaran dalam jaringan (Daring) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Selama menjalani pembelajaran daring, mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain smartphone atau laptop yang dapat mengakibatkan mahasiswa mengalami kekurangan gerak. Aktivitas fisik yang ringan dapat meningkatkan risiko berat badan berlebih. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap status gizi pada mahasiswa tahun Fakultas Kedokteran Universitas Mataram selama pembelajaran daring. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik proportional random sampling menggunakan uji statistik korelasi spearman. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran secara langsung, yakni mengukur tinggi badan menggunakan microtoise, berat badan menggunakan timbangan serta aktivitas fisik dihitung berdasarkan pengisian kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Hasil: Diketahui penelitian ini didominasi oleh perempuan (80%) dan usia 20 tahun (50%). Sebanyak 36 (51,4%) responden memiliki aktivitas fisik sedang dan 45 (64,3%) responden memiliki status gizi normal. Pada penelitian ini sebanyak 65 orang (92,9%) mengalami perubahan aktivitas fisik, 43 orang (61,4%) perubahan pola makanan pokok, dan 60 orang (85,7%) perubahan pola makan. Hasil analisis data dari uji spearman dengan α < 0,05 didapatkan nilai koefisien korelasi -0,046 dan nilai p sebesar 0,705. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi pada mahasiswa tahun kedua Fakultas Kedokteran Universitas Mataram selama daring.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.