Ramuan herbal dapat berpotensi besar untuk meningkatkan ketahanan tubuh dalam masa pandemi jika digunaan secara tepat. Rendahnya pengetahuan tentang takaran, teknik pengolahan, pola konsumsi ramuan herbal, dan efek sampingnya menjadikan fokus untuk program pengabdian masyarakat dengan memberikan informasi yang komprehensif tentang penggunaan ramuan herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara baik dan benar. Program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dalam moda daring melalui media jejaring sosial secara asinkronus sesuai tahap ODSIMED (observasi, pengembangan, sosialisasi, implementasi, monitoring, evaluasi, diseminasi) Program ini mampu meningkatkan  pengetahuan masyarakat sasaran tentang penggunaan ramuan herbal yang tepat. Khususnya tentang teknik pengolahan ramuan herbal (skor N-Gain 0,77).

Pempek Akwet adalah UMKM sektor makanan yang terletak di Taman Baloi Mas, Batam yang telah berdiri selama kurang lebih 7 sampai 8 tahun. Sesuai Namanya, Pempek Akwet menyediakan berbagai produk makanan seperti pempek, tekwan, gado – gado dan lainnya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengelompokkan konsumen dan rancangan penggunaan media sosial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan wawancara kepada pemilik Pempek Akwet. Hasil penelitian berguna untuk pempek Akwet dalam memahami perilaku konsumenya sehingga dapat menyusun konten pemasaran yang tepat di media sosial yang dimiliki oleh pempek Akwet.

This study aims to improve the learning outcomes of Grade VI students at SD Negeri Mulyasari 03 by applying the Problem Based Learning Model in Online Learning as an effort to improve and enhance the learning process. The research method used was Classroom Action Research, which included planning, acting, observing, and reflecting. The research was conducted in two cycles, each cycle carried out two meetings. The results showed that student learning outcomes improved. In the initial study, the average value was 67.08 with KKM 70 completeness of learning 18.51% after the implementation of the learning improvement in cycle I, the average knowledge value reached 76.67 and the percentage of completeness reached 66.77% and not yet completed 33.23 %. The attitude score for the very good category reached 29.17% and the good category reached 70.83%, and the average skill score reached 69.58 while the percentage of completion reached 54.17% and 45.83% incomplete. In the second cycle, it was found that the average knowledge value reached 77.08 and the percentage of completeness reached 87.50% and 13.50% incomplete. The attitude score of the very good category reached 41.67% and the good category reached 58.33%. The average skill score reached 72.08, while the percentage of completion reached 83.33% and 16.67% unfinished. Based on the data obtained, it can be concluded that using the Problem Based Learning model can improve the learning outcomes of grade VI students at SD Negeri Mulyasari 03, Majenang District.