Indonesia mengalami 385 kali bencana banjir dalam sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2016-2018, DKI Jakarta mengalami 54 kali bencana banjir dan di tahun 2019 terjadi 2 kali banjir disertai kejadian longsor akibat hujan deras. Banyak masalah yang ditimbulkan dari kejadian banjir diantaranya pencemaran sumber air bersih, hingga masalah kesehatan seperti diare, leptospirosis, ISPA, penyakit kulit, disepsia, malaria, filariasis, cikungunya dan DBD, sehingga diperlukan kesiapsiagaan, yaitu tindakan cepat dan tepat guna mengantisipasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan bencana banjir pada masyarakat di wilayah Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data primer. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 204 responden. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kesiapsiagaan bencana banjir di masyarakat adalah pengetahuan (P-value = 0,009) dan peran individu di masyarakat (P-value = 0,055). Dibutuhkan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama siap siaga dalam menghadapi bencana banjir dan kepada praktisi kesehatan untuk melakukan edukasi siap siaga bencana agar mengurangi kerugian dan mengantisipasi peningkatan penyakit serta kematian saat bencana banjir terjadi.
ABSTRAKBencana khususnya banjir memberikan dampak pada individu dan keluarga yaitu terganggunya masalah fisik dan mental dikarenakan peristiwa traumatis. Banjir bandang menimbulkan kerugian dan penderitaan yang mempengaruhi beberapa aspek diantaranya psikososial dan spiritual yang menimbulkan gangguan stress pasca trauma berkelanjutan atau Post Traumatic Stress Disorder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan aspek psikososial dengan aspek spiritual pada kejadian Post Traumatic Stress Disorder korban pasca banjir bandang di wilayah kota Garut Jawa Barat, dengan menggunakan desain metode kuantitatif non eksperimen dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 150 kepala keluarga. Hasil penelitian yang didapat yaitu adanya hubungan yang signifikan antara aspek psikososial dengan aspek spiritual, dengan nilai p = 0.011. Saran pada penelitian ini yaitu memberikan Psikososial Support Program sebagai solusi pemulihan aspek psikososial dan spiritual pada masyarakat pasca bencana.
AbstrakPengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) merupakan komponen sistem jenjang karir dimana perencanaan dan implementasi perencanaan karir dapat memengaruhi proses kehidupan perawat. Jenjang karir di beberapa RS telah dilaksanakan namun kadangkala belum selaras dengan pelaksanaan rekrutmen, rotasi, pengembangan professional berkelanjutan dan promosi yang menjadi komponen tidak terpisah dari jenjang karir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh PPB dengan implementasi manajemen nyeri di rumah sakit. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan melalui data primer sebanyak 121 perawat pelaksana serta data sekunder dokumen rekam medis pasien berisi catatan keperawatan terkait manajemen nyeri yang terdiri dari pengkajian, intervensi dan re-evaluasi. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel implementasi sistem jenjang karir yang paling berpengaruh terhadap implementasi manajemen nyeri oleh perawat klinik adalah pengembangan profesional berkelanjutan (PPB) (p= 0,027) . Peneliti merekomendasikan perlunya perencanaan terstruktur melalui analisis kebutuhan training bagi masing-masing perawat Kata kunci: sistem jenjang karir, perawat, pengembangan profesional berkelanjutan, manajemen nyeri AbstractThe effect of continuous professional development to the implementation of pain managment by nurses in hospital. Continuing Professional Development (CPD) is a component of a career ladder system which its planning and implementation can affect in a nurse
Sindrom burnout yang dialami perawat dapat mempengaruhi kinerja di rumah sakit yang dapat disebabkan oleh karakteristik individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik individu (usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan dan status pernikahan) dengan sindrom burnout, selain itu untuk mengetahuin hubungan sindrom burnout dengan pelaksanaan keselamatan pasien. Desain penelitian cross sectional dilakukan selama dua minggu di akhir bulan juli sampai awal agustus 2018 untuk mengetahui gambaran karakteristik individu sertamengukur sindrom burnout dan pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi. Dalam menentukan unit sampel digunakan teknik purposive sampling. Dari106 responden perawat, sebanyak 37.7% perawat mengalami sindrom burnoutdan 36.8% gambaran pelaksaan keselamatan pasien buruk. Hasil uji chi-square antara masing- masing variabel yaitu p value> 0.05, baik karakteristikindividu dengan sindrom burnout (usia p=0.300, jenis kelamin p=0.929, masa kerja p=0.951, tingkat pendidikan p=0.838,dan status pernikahan p=0.914), maupun sindrom burnout dengan pelaksanaan keselamatan pasien (p = 0,343). Namunada kecendrungan pengaruh karakteristik individu dengan timbulnya sindrom burnoutdanpengaruh sindrom burnoutdengan pelaksanaan keselamatan pasien. Karakteristik individu tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan timbulnya sindrom burnout pada perawat, selain itu sindrom burnout juga tidak memiliki hubungan yang signifikandengan pelaksanaan keselamatan pasien.
Kurangnya pengetahuan mahasiswa terhadap praktik mandiri menjadi tantangan tersendiri bagi intitusi Pendidikan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk sosialisasi praktik mandiri perawat serta dasar hukum mendirian praktik Keperawatan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan melalui zoom meeting pada tanggal 29 Oktober 2022. Peserta webinar adalah mahasiswa dan perawat dengan jumlah 80 peserta. Peserta diukur tingkat pengetahuannya sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil pengabdian kepada masyakarat ini diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti acara webinar sebesar dengan p-value 0,0000. Ada peningkatan tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap praktik mandiri perawat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.